Malam sudah semakin larut. Namun, mata sipit Jian bahkan tak dapat terpejam sejak tadi.
" Huft...." Jian menghembuskan napasnya.
Lalu berguling kembali di atas ranjangnya itu. Ia terlentang, menatap langit-langit kamarnya. Ia jadi ingat sesuatu.
"Kun-ah... aku tak bisa tidur." Bisik Jian dari telepon.
Terdengar Kun yang terkekeh dari seberang telepon sana. Jian mempoutkan bibirnya.
"Kun-ah.. aku takut," ujar Jian lagi.
"Takut kenapa?" tanya Kun kemudian.
"Kamar ku gelap," jawab Jian.
"Kau bisa menyalakan lampunya," saran Kun, lalu terdengar suara tawa dari seberang.
"Jangan tertawa bodoh. Aku tak bisa menyalakan lampu, nanti aku malah tambah tak bisa tidur!" ujar Jian dengan nada yang di tinggikan.
"Mau ku nyanyikan agar bisa tidur?" tawar Kun.
"Eum.."
"I saw an angel
When I first saw you
You shined like an angel from heaven
I got curious
Who do you resemble to be that beautiful?
I'll be your morning star,
and you are my angel,
you are my angel
I'll be your morning star,
and you are my angel,
you are my angel
Sometimes, I'm afraid
Your smile that's so beautiful
What if it's fake?
Are you a fox wearing a mask of an angel?
I'm actually worried
I saw the face of an angel
Saw the face of an angel
I saw the face of an angel
Face of an angel
I saw an angel
When I first saw you
You shined like an angel from heaven
I got curious
Who do you resemble to be that beautiful?
I'll be your morning star,
and you are my angel,
you are my angel
I'll be your morning star,
and you are my angel,
you are my angel"
ㅡ (NCT 127 - Angel)
"Jian?" tanya Kun setelah lagunya selesai.
"Kim Jian?" tanya Kun lagi saat tak mendapat jawaban.
"Kau tidur ya?"
"Baiklah, selamat malam, my Angel," ucap Kun akhirnya lalu memutuskan sambungan telepon mereka.
Jian tersenyum mengingat hal itu. Seandainya ia merekam suara Kun, pasti saat ini ia akan mendengarkan lagi nyanyian lembut Kun.
"Selamat malam juga, Kun," ujar Jian akhirnya dan memejamkan matanya.
YOU ARE READING
Long Time No See | Kun✔
FanfictionMereka sudah jadi mantan kekasih, tapi masih saling merindukan kenangan satu sama lain.