정말 오랜만이야ㅡ 6

1.8K 367 6
                                    

Matahari kembali menampakkan dirinya. Dengan cepat cahaya-cahaya matahari itu menerobos ke berbagai celah di kota Seoul.

Tak terlewatkan juga celah jendela apartemen seorang lelaki yang berasal dari China itu.

"Euh.." Kun merapatkan matanya ketika cahaya matahari itu menyinari matanya dan membuat silau.

Kun mulai bangkit dari tidurnya. Ia mendudukkan dirinya sembari menggaruk kepalanya. Lalu beralih mengambil gelas yang berada di meja di samping ranjang Kun.

"Yaaah, sarapan apa kali ini?" tanya Kun pada dirinya sendiri, ia mulai berjalan mendekati kulkasnya.

"Waaah.. hebat, hanya ada tomat dan timun disini!" pekik Kun lalu kembali menutup kembali pintu kulkasnya.

Kun berjalan menuju jendela apartemennya lalu menyibak tirai lalu melihat kebawah. Apartemennya berada di lantai lima jadi ia bisa melihat dengan jelas apa yang ada di bawah.




 Apartemennya berada di lantai lima jadi ia bisa melihat dengan jelas apa yang ada di bawah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Jian membuka kulkas di apartemen Kun dengan kasar, sementara Kun menyiapkan minuman untuknya dan Jian.

"Kau itu, apa Ayah mu tak membelikan mu bahan makanan sebelum pergi lagi ke China?" tanya Jian sinis, Kun hanya tersenyum.

"Ini, minum dulu," ujar Kun lalu menyondorkan minuman yang baru selesai ia buat.

"Kau seharusnya belanja bahan makanan, lihat!! Kulkas mu bahkan tak ada apa-apa! Pantas saja kau pingsan tadi di sekolah! Kau bahkan tak pernah sarapan kan?!" Jian terus saja bertanya dan memarahi Kun sejak masuk ke dalam apartemen Kun tadi.

"Iya iyaa. Baiklah, aku akan belanja bahan makanan nanti...."

"Nanti?! Nanti kapan?!" potong Jian lalu duduk di sofa.

"Kau itu.... marah-marah terus sejak tadi," keluh Kun.

Jian menatap Kun dengan kilatan di matanya.

"Apaaa?" rengek Kun.

"Oke. Setelah ini, setiap pagi aku akan membawakanmu bekal untuk sarapan disekolah, aku tak mau kau pingsan lagi seperti tadi. Membuatku khawatir saja," ujar Jian dengan tatapan khawatirnya.

Kun tersenyum, ternyata Jian khawatir tentang dirinya. Ia merasa bersyukur karena masih ada yang memperdulikannya.

"Terima kasih karena sudah khawatir," ucap Kun tulus kemudian tersenyum.

"Dan jangan buat aku khawatir lagi," pinta Jian.




"Dan jangan buat aku khawatir lagi," pinta Jian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Kun tersenyum mengingat saat-saat ada seseorang yang mengkhawatirkannya seperti itu. Andai saja Jian masih di sampingnya, mungkin ia tak akan kelaparan sekarang. Hehe.

"Sekarang, kau sedang mengkhawatirkan aku atau tidak?" tanya Kun kemudian.

Long Time No See | Kun✔Where stories live. Discover now