정말 오랜만이야ㅡ 8

1.5K 416 3
                                    

[jangan cuma dibaca, tapi di vote juga]







Kun memilih untuk mencari sarapan di luar saja. Daripada harus makan tomat dan timun yang sudah kering itu, 'kan?

"Makan apa kali ini?" tanyanya sambil menelusuri jalanan.

"Tentu saja makan ramen!" pekiknya kemudian masuk kedalam kedai ramen.

Ahjumma menaruh mangkuk berisi ramen didepan Kun. Kun langsung menyantap ramen itu.

"Aaah... biasanya ia langsung memarahi ku jika aku makan ini," ujar Kun dengan mulut penuhnya, ia menatap ramen itu.




 biasanya ia langsung memarahi ku jika aku makan ini," ujar Kun dengan mulut penuhnya, ia menatap ramen itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Jian berancak pinggang di hadapan Kun yang tertunduk. Keduanya berada di sebuah taman saat ini.

Kun mencoba mendongak, namun langsung menunduk lagi ketika mendapati Jian masih menatapnya dengan tatapan tajam nan dingin itu.

"Kali ini apa?" tanya Kun pelan.

Jian menghentakkan kakinya dan membuat Kun sedikit terlonjak karenanya.

"Katakan," ujar Jian.

"A-apa?" tanya Kun gugup.

Aneh. Bagaimana bisa ia takut pada gadis mungil di hadapannya ini? Memang, Kun selalu lemah jika sudah berhadapan dengan Jian yang jika marah matanya akan setajam pecahan kaca itu.

"Katakan!" Jian meninggikan suaranya.

"Aku tak mengerti!" bela Kun.

Ia memberanikan diri menatap Jian, Jian langsung menyentil kening Kun. Walau jarinya mungil namun sentilan Jian sangat terasa menyakitkan bagi Kun.

Kun mengusap-usap keningnya yang terasa nyeri itu.

"Jangan berbohong padaku Qian Kun!"

"Aish..."

"Kau makan ramen kan? Bersama Doyoung?" tanya Jian.

Kun mengangguk lemah dan membuat Jian kembali menyentil keningnya.

"Apa salahnya makan ramen?" tanya Kun kesal.

"Itu tak sehat, kau makan ramen terus kan belakangan ini bersama Doyoung? Jika kau sakit bagaimana? Kan aku sudah bilang aku akan buatkan sarapan untuk mu!!" ujar Jian panjang lebar.

"Tapi.... Masakan mu kan tak enak..." ujar Kun pelan.

"Aku tahu itu!! Tapi aku bisa membawakan mu roti isi. Ayolah Kun, jaga dirimu, kalau kau sakit bagaimana? Aku juga yang khawatir," ujar Jian dengan nada putus asa.

Oke. Kun jadi merasa bersalah karena perkataan Jian tadi. Ia sudah membuat gadis di depannya ini mengkhawatirkannya untuk yang kesekian kalinya.

"Maaf," ujar Kun pelan.

Jian menghembuskan napas panjang kemudian duduk disamping Kun.

"Aah... aku juga minta maaf karena selalu memarahi mu, tapi itu untuk kesehatan mu juga," ujar Jian.

Kun menoleh dan tersenyum pada Jian. "Tak apa, aku janji tak akan sering-sering makan ramen lagi. Karena aku.... Tak mau membuat seorang Kim Jian khawatir karena aku," ujar Kun kemuidan kembali tersenyum dengan lebar.

"Kau boleh makan ramen, tapi jangan terlalu sering. Arra?" tanya Jian.

"Ne, aku mengerti!" balas Kun.




"Ne, aku mengerti!" balas Kun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Kun mengaduk ramennya kembali, lalu melanjutkan sarapannya itu.

"Mian, Kim Jian. Belakangan aku jadi lebih sering makan ramen lagi."

"Aku jadi merindukan mu memarahi ku."

"Aku... benar-benar merindukan mu Jian-ah," gumam Kun.

Long Time No See | Kun✔Where stories live. Discover now