정말 오랜만이야ㅡ 16

1.3K 310 2
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




"Ge, aku bertemu Jian Noona tadi sore," ujar Sicheng sembari berbaring di ranjang Kun.

"Benarkah?!" tanya Kun tak percaya.

Ia meletakkan ponselnya lalu menatap Sicheng tak percaya. Bagaimana bisa Sicheng yang baru saja tiba di Korea langsung bertemu dengan Jian, sementara ia saja belum bertemu dengan Jian.

"He'em. Tadi sore saat aku membeli topokki. Kami tak sengaja bertemu," jawab Sicheng.

"Lalu... bagaimana dia sekarang?" tanya Kun.

"Apanya?" tanya Sicheng tak mengerti.

"Wajahnya, penampilannya. Apa ada yang berubah?" jelas Kun.

Sicheng terdiam sebentar sambil mengingat wajah dan penampilan Jian tadi.

"Masih sama, hanya saja ia terlihat sedikit lebih dewasa sekarang."

"Apa... ia merindukan ku juga?" tanya Kun pelan.

"Gege mau tahu?" goda Sicheng sambil tersenyum jahil.

"Aish.. terserah." Kun kembali mengambil ponselnya lalu kembali bermain game.

"Dia marah." Sicheng terkikik geli melihat Kun yang cemberut itu.

"Aku bahkan punya nomer Jian Noona." Sicheng semakin menggoda Kun.

Kun mencoba tak memperdulikan Sicheng. Ia menambah volume gamenya agar tak mendengar perkataan Sicheng.

"Jian Noona bahkan membelikan ku ice cream!!" Sicheng kini berteriak di telinga Kun.

"Yak!!" pekik Kun sambil memegangi telinganya.

Sicheng tersenyum lebar. Memperlihatkan deretan gigi putihnya itu.

"Aku sudah menyimpan nomor Noona di ponsel Gege kok," celetuk Sicheng lalu memunggungi Kun dan tidur.

Kun terdiam mendengar ucapan Sicheng, ia menoleh pada Sicheng yang sudah tidur itu. Lalu mengecek kontaknya.

Kun tertegun, ternyata Sicheng tak berbohong. Ada kontak bernama Jian disana.

Kun menekan gambar telepon. Lalu mendekatkan ponselnya pada telinganya.

Belum ada jawaban dari seberang.

"Yeoboseyo?" Kun sedikit membelakakkan matanya mendengar suara itu.

"Yeoboseyo?" ulang Jian.

"Ini siapa?" tanya Jian lagi.

Namun, bibir Kun terlalu kaku untuk membalas ucapan Jian. Kun segera mematikan panggilannya. Kemudian tersenyum senang.

"Suaranya.... Masih sama. Sangat lembut," ujar Kun, ia bahkan tak bisa menghilangkan senyuman itu dari wajahnya.

Long Time No See | Kun✔Where stories live. Discover now