7

1.5K 106 0
                                    

Seminggu berlalu, Lánya sering berada di gua untuk menunggu Lucifer. Namun, yang ditunggu tak pernah datang. Lánya mencebik kesal dan berjalan menjauh, masuk ke dalam gua yang terhubung pada sisi dalam istananya

"Dia tak kembali, meski Arkzeith sudah kembali tapi dia tidak kembali! Aku kesal!" Lánya mendumel

"Eh? Kenapa juga aku harus kesal? Aku bahkan baru bertemu dengannya dua kali" heran Lánya pada dirinya sendiri

Lánya melanjutkan perjalanannya sampai hidungnya mencium bau yang sangat dia ingat. Lánya berhenti, dia menengok ke arah mulut gua dan berlari

"Lucifer" gumam Lánya

Lánya berlari sampai ke mulut gua sambil menggumamkan mantra penghilang bau, agar bau darah Lucifer tidak tercium oleh orang lain. Tubuh Lánya membeku. Saat ini dihadapannya Lucifer datang dengan badan penuh darah, bahkan baju birunya berubah warna menjadi ungu karna darah yang menempel di baju itu

"Lucifer!" Pekik Lánya saat Lucifer tumbang

Lánya membantu menopang badan Lucifer dan membaringkan pria itu di tanah dengan punggung bersandar pada dinding gua

"Ada apa denganmu?" Tanya Lánya

"Maaf Lánya. Maafkan aku"

"Hm? Apa yang kamu maksud Lucifer?"

"Ma...a..f..." Lucifer pingsan

Lánya terkejut. Dia segera merapal mantra untuk mengobati Lucifer. Lánya berusaha semampunya. Dia takut Lucifer berubah menjadi abu

"Tidak Luce, tidak... Bertahanlah" ujar Lánya

Semua mantra pengobatan dia rapalkan untuk Lucifer. Lucifer mengerang kesakitan, Lánya semakin khawatir. Dia terus merapal mantra, meski tanpa dia sadari pakaiannya sudah berlumur darah Lucifer

"Luce... Kamu berjanji padaku! Kamu berjanji akan berteman denganku kan? Bertahanlah Luce" ujar Lánya

Saat Lánya kelelahan karna dia menggunakan kekuatannya terus menerus, suara seorang pria yang turut merapal mantra penyembuh membuat Lánya menoleh

"Siapa kau?" Tanya Lánya takut

"Tenang saja aku adalah pengawal setia pangeran. Namaku Verdane"

Pria itu membantu Lánya merapal mantra penyembuh bagi Lucifer. Saat luka di badan Lucifer memulih, Lánya menghela napas lega. Dia berdiri namun oleng dan hampir terjatuh jika Verdane tidak membantunya

"Verdane..." Panggil Lánya

"Iya?"

"Kau bilang kau pengawal setianya kan?"

"Iya"

"Apa yang terjadi padanya?"

"Pangeran bertarung dengan baik, beliau meminimalkan jatuhnya prajurit baik dari kerajaan kami maupun kerajaan anda. Semua berjalan lancar sampai pangeran dari kerajaan barat datang dengan pasukannya dan menyerang kami semua tanpa ampun. Baik orang kamu atau orang-orangmu, mereka semua di bantai oleh pasukan pangeran itu tanpa ampun"

Lánya terhenyak, pangeran yang dia temui di kerjaannya sudah membunuh hampir seluruh prajuritnya. Rakyatnya. Dan hampir membunuh Lucifer

"Maafkan aku Luce" gumam Lánya sebelum jatuh terlelap

.....

"Engghh..." Erang Lucifer

"Yang mulia. Anda sudah sadar?" Tanya Verdane

Lucifer mengerjapkan matanya dan menatap Verdane heran

"Kenapa kau bisa ada disini?"

"Hamba mengikuti bau darah yang mulia"

Lucifer tersentak. Jika Verdane bisa mengikutinya dari bau darahnya berarti rakyat kerajaan selatan juga bisa menangkapnya

"Tenang saja yang mulia. Gadis itu merapal mantra untuk menutupi bau darah yang mulia" Verdane menunjuk Lánya yang tengah tertidur

"Lánya?"

"Yang mulia mengenalnya?"

"Hn"

"Dia merapal mantra dengan sepenuh hatinya. Dan tertidur karna kelelahan"

"Dia menyembuhkanku?"

"Iya yang mulia"

"Kau tahu siapa dia Verdane?"

"Hamba mengenalnya yang mulia. Yang hamba tahu dia sama seperti yang mulia. Dia menginginkan hal yang sama dengan yang mulia"

"Lucifer..." Igau Lánya dalam tidurnya

Lucifer tersenyum lembut. Dia merapal mantra dan mengeluarkan air, lalu membersihkan baju sang gadis dasri darahnya

I Love You 'Till The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang