14

1.2K 83 2
                                    

"Lánya!" Lucifer segera menghampiri Lánya mengangkat gadis itu ke dalam pelukannya

"Lánya, bangunlah..." Ujar Lucifer sambil menepuk pipi gadis yang dia sukai itu

"Lánya bangunlah aku mohon"

Verdane meniban mantra penyembuh yang Lánya berikan pada Rea, dan membuat luka Rea menghilang dengan sempurna. Rea membuka matanya dan hal pertama yang ia lihat adalah senyum lega dari suaminya (mulmed: Verdane)

Di sisi lain, Lucifer menggumamkan mantra penyembuh pada Lánya. Dia mengusap pipi Lánya dengan lembut

"Lánya bangunlah"

"Engghh..." Lánya mulai tersadar

Lánya mengerjapkan matanya karna sinar matahari begitu menyilaukannya. Saat dia sudah tersadar sepenuhnya, dia terlonjak

"Rea!" Panggil Lánya

Lucifer memeluk Lánya erat

"Rea baik-baik saja. Dia tidak apa-apa" bisik Lucifer pada Lánya

"Luce?" Tanya Lánya heran

Lucifer tidak melepaskan pelukannya. Dia justru mempererat pelukannya pada Lánya

"Maafkan aku Lánya. Maaf" gumam Lucifer

Tangan Lánya terangkat untuk memeluk Lucifer dia mengusap punggung kekar Lucifer

"Tak apa. Aku mengerti Luce" ujar Lánya

"Tidak Lánya aku sungguh bodoh. Maafkan aku"

"Tidak apa-apa Luce. Sungguh"

"Lánya maaf..."

Mendengar Lucifer terus meminta maaf membuat Lánya risih. Lánya menatap ke arah pasangan suami istri di depannya dengan tatapan bingung

"Maafkan saja" ujar Verdane tanpa suara

"Maafkan aku Lánya. Aku benar-benar minta maaf"

"Sudah Luce. Aku memaafkanmu. Hentikan semua ini Luce"

Lucifer berhenti tapi dia masih memeluk Lánya

"Apa kamu baik-baik saja Luce?"

"Hn. Berkat dirimu aku baik"

"Jangan berbohong. Kamu pasti masih terluka kan? Kenapa kamu turun ke pertempuran?"

"..."

"Luce... Aku takut kamu akan seperti waktu itu"

Lucifer terkejut "tidak akan Lánya. Aku akan baik-baik saja" ujar Lucifer menenangkan

"Aku tunggu nanti malam di danau" bisik Lucifer

"Baiklah, aku mengerti"

Lucifer melepaskan pelukannya dan mengecup kening Lánya dengan lembut

"Aku harus pergi sebelum rakyatku mencariku. Sampai jumpa"

"Sampai jumpa Luce"

Lucifer pergi dengan Verdane. Lánya dan Rea mengunjungi ayahnya di barak

"Ayahanda" panggil Lánya

"Astaga Lánya. Kenapa kamu ada disini?"

"Aku ikut berperang ayahanda. Dan ternyata pasukan kita banyak yang tewas karna ulah Zefran"

"Jangan sembarangan bicara!"

"Aku melihatnya ayahanda. Dengan mataku sendiri"

"Mungkin kau salah paham sayang"

"Terserah ayahanda"

Lánya berpaling dari ayahnya

"Mau kemana kau nak?"

"Pulang"

"Suruh beberapa prajurit menemanimu"

"Baik ayahanda"

....

"Arrrgghhh..."

Arkzeith meremat kencang pedangnya. Mendengar jerit kesakitan Zefran saat para tabib mengobatinya membuat Arkzeith murka pada Lánya

"Berani benar dia melukai Zefran! Aku akan membunuhmu Lánya Ördög. Aku akan membunuhmu!"

Arkzeith masuk ke kamarnya, menatap Zefran yang tengah meringis kesakitan di atas ranjangnya. Tangan besar Arkzeith mengusap helaian putih milik Zefran

"Bertahanlah Zefran... Aku akan membalaskan dendammu"

Zerfan meringis, perlahan mata silver milik Zefran terbuka. Mata silver itu menatap sayu ke wajah Arkzeith

"Tu-an..." Panggil Zefran dengan sangat lemah

"Bertahanlah Zefran. Kau akan baik-baik saja. Aku berjanji"

Zerfan mengangguk pelan. Menggerakkan badan menjadi hal yang mustahil di lakukan Zefran saat ini. Seluruh badannya dipenuhi luka sayatan pedang milik Lánya

"Istirahatlah Zefran. Aku menjagamu" ujar Arkzeith

Akrzeith mengecup kening Zefran dan mengusap helaian putih milik Zefran. Zefran menutup matanya

"Aku akan menghabisimu Lánya!" Geram Arkzeith

I Love You 'Till The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang