10

1.3K 89 0
                                    

"Aku benci pada pria gila itu Luce..." Lánya mengadu pada Lucifer

Lucifer hanya berjalan di belakang sang gadis dan mendengarkan celotehan gadis itu dengan seksama

"Apa lagi yang dia lakukan padamu?"

"Dia menyebalkan, berpura-pura baik di depan ayahanda. Lalu, dia akan terus ikut berperang bersama kerajaanku. Padahal, dia yang merencanakan semua perang ini sejak awal!"

Lucifer terkekeh. Dia menarik lengan sang gadis pelan

"Ada apa Luce?"

"Jangan marah terus, coba lihat. Bulan malam ini tampak indah kan?"

Lánya mendongak ke atas langit dan mengangguk kecil

"Ya, sangat indah..."

"Mau menari bersamaku?"

"Suatu tawaran yang tidak bisa ditolak..."

Lucifer menari bersama dengan Lánya di bawah rembulan. Tak jarang Lánya sengaja menginjak kaki Lucifer membuat Lucifer meringis pelan. Malam semakin tinggi, dan mereka tetap bersama

"Luce..." Panggil Lánya

"Ya?"

"Boleh aku melihat kerajaanmu?"

"Tentu saja boleh kenapa tidak?"

Lucifer membuat sebuah portal menuju ke kerjaannya. Lánya terhenyak melihat kerajaan itu. Sebuah istana megah dan kokoh yang sangat bagus, dan semuanya berwarna biru

"Sangat indah..." Puji Lánya tulus

"Terima kasih atas pujiannya"

Lánya menatap istana yang kokoh itu dengan tatapan terpana. Tak lama Lánya menghela napas pelan dan ekpresi wajahnya berubah menjadi sendu

"Ada apa Lánya?" Tanya Lucifer

"Tidak ada Luce"

Lánya berbalik arah dan berjalan menjauh. Lucifer menutup portalnya dan berjalan mengikuti Lánya. Lánya berjalan dan duduk di bawah pohon

"Ada apa?"

Lánya menggeleng. Lucifer kehabisan kesabaran. Dia segera menarik bahu Lánya agar gadis itu menatapnya

"Lánya! Beritahu aku ada apa? Kalau aku tahu kamu akan bersedih seperti ini tak akan pernah aku tunjukan kerajaanku padamu Lánya!"

Lánya mendongak dengan mata berkaca. Lánya langsung memeluk Lucifer dan menangis

"Kenapa mereka berperang Luce? Kedua kerajaan ini, aku menyukai keduanya. Aku ingin menginjakan kakiku di kerajaanmu dan tak akan pernah bisa! Aku ingin berteman dengan semua rakyat mu tapi, aku tidak bisa melakukan itu! Kenapa mereka harus berperang Luce? Kenapa?"

Lucifer terhenyak. Dia mengusap pelan helaian rambut Lánya

"Jangan menangis Lánya. Aku akan memikirkan cara untuk mendamaikan mereka. Aku berjanji padamu Lánya"

Lánya mengangguk dalam pelukan Lucifer. Lánya bersyukur Lucifer 'orang' yang baik

"Luce. Apa kamu akan menikah dengan wanita pilihan ibumu?"

"Tidak Lánya. Aku hanya akan menikah dengan wanita pilihanku. Hanya dengan dia yang aku pilih"

Lánya mengangguk

"Kalau kamu?"

"Aku? Aku akan berusaha sebisaku untuk menikah dengan pria yang aku cintai. Tapi, jika ayahanda memaksa aku bisa apa?"

Lucifer menatap gadis di depannya dengan lembut

"Lánya..."

"Hm?"

"Maukah kamu menjadi ratuku?"

Lánya langsung menoleh ke arah Lucifer

"Apa maksudmu Luce?"

"Kamu tahu? Emm... Aku menyukaimu Lánya. Kamu berbeda dengan gadis lain. Sejak pertama melihatmu aku tidak bisa melupakanmu Lánya. Karena itu, maukah kamu menjadi ratuku?"

Lánya menatap mata Lucifer mencari jejak kebohongan disana dan bukannya dia menemukan kebohongan tapi, justru malah jantungnya berdebar tak karuan

"Lánya?"

Lucifer merasa Lánya tidak meresponnya dengan baik

'Mungkin dia tidak menyukaiku' pikir Lucifer

Lucifer melihat portal tercipta dan kepala Rea muncul dari portal itu

"Lánya..."

"Lánya..."

"Lánya..!" Lucifer menepuk pelan bahu Lánya

"Ah... Maaf, Luce aku-"

"Pulanglah. Rea menjemputmu"

Lánya mengernyit saat Lucifer berbicara dengan nada yang sangat dingin padanya

"Luce?"

"Pulanglah Lánya. Rea sudah menunggumu"

Lánya menoleh dan melihat Rea sudah membuka portal baginya. Meski dia masih ingin tinggal dan menjelaskan sesuatu pada Lucifer tapi, dia harus pergi sekarang

"Aku pulang dulu Luce. Sampai jumpa"

Lánya bertambah bingung saat Lucifer tidak menjawab ucapannya. Lánya berjalan menuju portal dan masuk ke dalam portal itu, tapi sampai pintu portal tertutup, Lanya masih melihat punggung Lucifer

I Love You 'Till The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang