27

1.2K 87 0
                                    

Matahari bersinar kembali. Angin pagi mulai bertiup dan menebarkan wangi dari bunga-bunga yang mulai tumbuh pada musimnya. Hari pertama musim semi. Di tengah kesunyian pagi, gadis berparas cantik kini tengah duduk di pinggir danau, rambutnya menjuntai panjang. Dia duduk sambil menatap ke arah langit yang mulai berganti warna. Gadis itu menutup matanya sejenak

"Maafkan aku ibunda... Aku bahagia sekarang" gumam gadis itu

Angin pagi seolah membawa pesannya untuk sang ibu yang jauh darinya. Angin pagi juga menggelitik wajahnya dengan lembut. Angin pagi juga membawa wangi dari pria yang dia kenal. Dan benar saja, tak butuh waktu lama sampai tubuhnya terbalut oleh lengan kokoh pria di belakangnya

"Selamat pagi" sapa gadis itu

"..." Si pria justru tidak menjawab. Dia hanya menyembunyikan wajahnya di lekukan leher gadis di depannya

"Kenapa kamu diam Luce?" Tanya gadis itu

Tak ada jawaban. Yang dirasakan hanya tangan kekar Lucifer, sang raja kerajaan timur yang gemetar memeluknya. Dan semua itu karna satu hal. Lánya. Karena Lánya istrinya yang kini tengah duduk di pinggir danau. Padahal kemarin malam Lucifer hampir membunuh dirinya sendiri karena sang istri tidak kunjung membuka mata setelah ritual yang mereka dilakukan

"Luce?"

"Kamu benar-benar Lánya kan?" Tanya Lucifer pelan nyaris berbisik di telinga Lánya

"Ini aku Luce"

"Ini bukan mimpi?"

Lánya melepaskan tangan Lucifer dengan paksa sebelum dia bergeser sedikit dan menatap suaminya dengan senyum lembutnya. Tangan Lánya menyentuh pipi Lucifer dan mengusapnya pelan

"Lihat aku Lucifer..." Ajak Lánya

"Apa aku tampak seperti mimpi untukmu?" Tanya Lánya

Lucifer menggelengkan kepalanya. Lánya tersenyum dan mengecup sekilas bibir tipis suaminya

"Kalau begitu kenapa kamu masih ragu suamiku?"

Lucifer menghela napas lega. Dia memeluk Lánya dan mengecup pipi dan kening istrinya itu dengan lembut

"Kamu membuatku takut kemarin"

"Tapi, aku kembali kan?"

"Hn... Itu yang terpenting..."

Lánya terkekeh. Dia kembali duduk menghadap ke danau di depannya. Lucifer memeluknya dari belakang

"Apa yang kamu lakukan disini sepagi ini yang mulia ratu?"

"Menunggu matahari muncul"

"Kenapa tidak di kamar saja?"

"Aku takut membangunkan baginda raja yang baru saja tidur sekitar beberapa waktu yang lalu..."

Lucifer tersenyum, dia mengeratkan pelukannya dan melepaskan pelukan itu

"Aku memiliki hadiah untuk istriku yang tercantik"

"Oh ya? Apa itu?"

Lucifer mengulurkan tangannya dan memperlihatkan sebuah hiasan rambut yang amat cantik

"Indah..."

"Aku pakaikan"

Lánya mengangguk senang

Lucifer memakaikan hiasan rambut itu

Alamak! Gambar ini tidak mengikut garis panduan kandungan kami. Untuk meneruskan penerbitan, sila buang atau muat naik gambar lain.

Lucifer memakaikan hiasan rambut itu. Lucifer tersenyum saat hiasan rambut itu sudah tersemat di rambut istrinya

"Cantik..." Puji Lucifer

"Aku atau hiasan rambutnya yang cantik?" Goda Lánya

"Kamu dan hiasan rambutnya..."

Lánya tersenyum

"Ini hadiah keduaku setelah aku menjadi istrimu. Jika kamu terus memberikan aku hadiah, aku rasa kotak perhiasan dan kotak hiasan rambutku akan segera penuh..." Ujar Lánya disambut kekehan dari Lucifer

"Biar saja..."

Lucifer memeluk Lánya kembali. Dia mengeratkan pelukannya, dan menyandarkan kepalanya di lekukan leher sang istri

"Aku mencintaimu"

"Aku juga mencintaimu suamiku..."

I Love You 'Till The EndTempat di mana cerita hidup. Terokai sekarang