19

1.1K 78 0
                                    

Tiba-tiba, sebuah tangan terulur mengambil kesemek kering itu dari tangan Lánya. Lánya mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang mengambil kesemek itu

"Maafkan kelancangan hamba, putri. Tapi, pangeran sedang terkena gangguan pencernaan"

"Sayang sekali" ujar Lánya menutupi rasa kagetnya saat melihat sosok di depannya

"Sebagai gantinya, bagaimana kalau saya saja yang memakannya?"

Lánya tersenyum kecil

"Silahkan, kalau begitu, tuan Zefran" ujar Lánya

Zefran memakan buah kesemek itu, sedangkan Lánya memperhatikan tatapan yang keluar dari mata Arkzeith untuk pengawalnya itu. Sebuah tatapan kekhawatiran

'Aneh' pikir Lánya

Lánya menatap Zefran sampai kesemek di tangannya habis. Setelahnya Lánya menutup kotak itu dan berdiri dari kursinya

"Hadiah dari anda saya terima pangeran. Saya akan memakannya nanti sebagai camilan saya. Saya permisi dan terima kasih hadiahnya pangeran"

Lánya berjalan ke kamarnya. Seperti biasa setelah sampai di kamar, Lánya langsung memantrai kamarnya dan segera pergi ke tempat dimana dia bisa bertemu dengan Lucifer

"Luce?" Tanya Lánya heran saat Lucifer sudah lebih dulu sampai

Lucifer duduk dengan kepala menunduk dan tangan yang mengepal erat. Lánya menyentuh tangan Lucifer yang terkepal membuat sang pemilik tangan terlonjak kaget

"Hei, ada apa?" Tanya Lánya

"Lánya? Ratuku?"

Tanpa berbicara banyak, Lucifer menarik Lánya ke dalam pelukannya. Memeluk dengan erat dan menyesap wangi badan Lánya

"Ada apa?" Tanya Lánya heran

"Apa kamu baik-baik saja?" Lucifer balik bertanya

"Aku baik Luce. Aku sudah sehat"

"Syukurlah" Lucifer mendesah lega

"Aku takut terjadi sesuatu padamu" ujar Lucifer lagi

"Maafkan aku Luce"

"Tidak apa-apa. Yang penting kamu baik-baik saja"

Lucifer melepaskan pelukannya, tangannya terulur untuk menyentuh pipi sang kekasih. Lucifer mengusap pelan pipi gadisnya

"Aku tidak apa-apa Luce. Sungguh" ujar Lánya

Lucifer hanya mengangguk. Lánya melihat tangan Lucifer penuh dengan luka gores, jelas saja rasa khawatir langsung tumbuh di hati Lánya

"Apa yang terjadi padamu?" Tanya Lánya. Tangannya mengangkat tangan Luciferr yang penuh luka dan merapalkan mantra bagi Lucifer

"Jangan Lánya! Jangan!" Bentak Lucifer menghentikan Lánya

Lánya menatap Lucifer heran sekaligus terkejut. Ini adalah kali kedua Lucifer membentak Lánya. Lucifer menundukkan kepalanya. Lánya menghela napasnya pelan dia mulai merapal mantra kembali

"Hentikan Lánya!!"

"Ada apa denganmu? Kenapa kamu membentakku seperti itu?"

Lánya menatap Lucifer. Heran dengan kelakuan kekasihnya yang sebentar baik dan lembut lalu, dalam sekejap menjadi sangat pemarah. Lánya berdiri, dia sudah cukup merasa sesak dan sakit saat Lucifer membentaknya

"Sepertinya kau tidak memerlukan aku disini! Maaf jika aku mengganggu!" Ketus Lánya sebelum dia beranjak dari sisi Lucifer

Lánya berjalan dalam diam. Dia menjauh dan merapal sebuah mantra untuk membuka portal

Grepp

Sepasang tangan kekar melingkar di pundak Lánya. Memeluk gadis itu dengan sangat erat. Dia bahkan sudah masuk ke dalam kamar Lánya tanpa dia sadari

"Maaf. Maafkan aku ratuku. Maaf kalau aku membentakmu tadi" bisik Lucifer di telinga Lánya

"Dinginkan kepalamu dulu Luce, baru datang lagi untuk menemuiku!" Ujar Lánya penuh ketenangan dengan tangan yang mencoba melepaskan pelukan Lucifer

"Tidak!" Lucifer semakin mengeratkan pelukannya

"Aku tidak akan kemana-mana. Tidak sampai kamu memaafkanku"

"Lepas Luce!"

"..."

"Lepas. Aku tidak bisa melihatmu kalau seperti ini"

Lucifer melepaskan pelukannya. Lánya membalik tubuhnya menghadap ke arah Lucifer. Tangannya terulur menyentuh pipi Lucifer

"Maaf" ujar Lucifer

"Jangan ulangi lagi! Aku tidak suka!"

"Tidak akan ratuku"

"Kenapa kamu begitu marah?"

"Aku hanya tidak ingin kamu terlalu lelah. Kamu baru saja sehat kan?"

"Baiklah aku mengerti"

Lánya memeluk Lucifer dan membenamkan kepalanya di dada bidang sang kekasih. Sementara Lucifer menyesap wangi kekasihnya itu

I Love You 'Till The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang