9

1.4K 97 1
                                    

Lucifer tersenyum di kamarnya, dia mengingat wajah Lánya yang merona

"Lánya..." Gumamnya

"Baginda..." Panggil pelayan

"Masuk"

"Ibu ratu bertanya, siapakah wanita yang yang mulia inginkan malam ini?"

Lucifer mendelik kesal

"Katakan pada ibuku. Jangan pernah mengirim wanita-wanita itu jika dia tidak ingin ruangan ini penuh dengan darah dari wanita itu!"

"Baik baginda" sang pelayan langsung berlari menjauh

Tak lama pintu kamarnya terbuka dan Verdane memasuki kamar itu

"Jangan mengancam pelayan baginda. Kasihan mereka"

"Biar saja!"

"Sepertinya baginda menyukai seorang gadis"

"Hn"

"Putri Lánya?"

"Iya. Dia begitu cantik dan menawan. Aku tidak bisa melupakannya"

Verdane tersenyum "jika yang mulia putri juga memilik perasaan yang sama dengan baginda, saya dan Rea akan membantu anda untuk terus bertemu baginda"

Lucifer tersenyum, dia menenggak arak di tangannya

"Baginda, hamba dan Rea sudah menemukan tempat yang bagus, untuk anda dan yang mulia putri"

"Antarkan aku kesana nanti malam"

"Baik baginda"

.....

Malam yang ditunggu tiba, Rea mengajak Lánya ke kamarnya dan membukakan portal ke sebuah padang hijau dengan sebuah pohon besar. Lánya tersenyum melihat keadaan padang hijau yang indah

"Aku akan membuka portalnya jika ada yang datang kesini. Selamat bersenang-senang Ánya"

Lánya mengangguk. Dia memasuki portal itu dan berjalan ke arah pohon besar. Dia duduk di bawah pohon sambil bersenandung kecil. Tak lama, sebuah portal kembali terbuka

"Lánya..." Panggil Lucifer

Lánya segera berdiri dan berlari menghampiri Lucifer

"Aku pikir kamu tidak datang Luce"

"Aku pasti datang. Kita sudah berjanji kan?"

Lánya mengangguk. Dia dan Lucifer berkeliling padang rumput itu dan menemukan sebuah danau dengan banyak bunga. Lánya duduk di antara bunga-bunga itu dan tersenyum senang

"Lánya hati-hati..." Ujar Lucifer saat sang gadis berlari riang di padang rumput itu

"Lánya..."

"Uwaaa!!!"

"Lánya!!!"

Brugghh

Bruughhh

"Apa kamu baik-baik saja?" Tanya Lucifer

"Aku baik. Terima kasih sudah menolong"

Kini Lucifer dan Lánya berada dalam posisi tiduran dengan Lánya berada di atas badan Lucifer. Lucifer menatap mata coklat gelap milik gadis di depannya. Perlahan-lahan tangan Lucifer mendorong tengkuk Lánya untuk mendekat kepadanya. Lucifer menyatukan bibir mereka

"Maaf, Lánya. Maaf untuk kelancanganku" ujar Lucifer saat dia melepaskan ciumannya

Lánya terdiam. Dia mengalihkan pandangannya. Lánya segera bangkit dan terduduk kembali di sisi Lucifer

"Apa kamu terluka?" Tanya Lucifer

"Kakiku... Sepertinya terkilir"

Lucifer segera menggambar sebuah simbol dengan telunjuknya di kaki Lánya yang terkilir. Cahaya keluar dari simbol itu dan menghilang setelah beberapa saat

"Hangat..." Gumam Lánya

"Apa masih sakit?"

Lánya menggeleng sambil menggumam pelan

"Terima kasih"

Lánya dan Lucifer melihat sebuah portal terbuka. Portal ke kamar Lánya. Lánya langsung bangkit dan berjalan menuju portal itu. Belum sampai di portal, Lánya sudah kembali dan mencium pipi Lucifer

"Sampai jumpa besok malam Luce"

"Sampai jumpa besok malam..."

Lánya segera masuk ke dalam portal dan portal itu menghilang. Lánya kembali ke kamarnya dan segera bersenda gurau dengan Rea. Tak lama pintu kamar Lánya terbuka dan menampakan sang raja bersama dengan Arkzeith

"Ada apa ayahanda?"

"Tidak ada putriku. Ayah hanya kebetulan lewat untuk mengantar Arkzeith ke kamar tamu"

"Oh begitu. Semoga anda nyaman menginap disini"

Arkzeith tersenyum pada Lánya sedangkan Lánya malah berpura-pura sibuk merapikan rambutnya

"Selamat malam putriku"

"Selamat malam Ayahanda, pangeran"

"Selamat malam putri"

I Love You 'Till The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang