Lánya menatap langit yang terlihat jauh lebih gelap hari ini. Lánya mendengar berita dari desas-desus pelayannya. Setengah tahun berlalu, banyak hal terjadi. Mulai dari Lucifer yang semakin menggemaskan menurutnya, para pelayan yang kini mulai mengenali siapa dia yang sebenarnya dan mereka mulai melayani Lánya sepenuh hati mereka tanpa kebencian dan juga kasih sayang yang semakin melimpah dari ibu mertua dan adik-adik iparnya pada dirinya. Dan satu hal juga berubah... Medan perang
Medan perang yang semula terhenti sejenak kembali meruah sejak beberapa minggu yang lalu, menyebabkan Lucifer meninggalkan Lánya di istana besar itu sendirian. Perang besar yang merenggut kebahagian rakyatnya. Lánya menarik jubahnya dan menyuruh semua pelayan atas persetujuan Zeealith untuk merawat korban luka
'Kembalilah dengan selamat suamiku...' Batin Lánya sambil menutup mata
"Cepat obati dia..." Ujar Lánya saat dia membuka mata dan melihat seorang rakyatnya jatuh tersungkur di depannya. Prajurit yang kembali
Lánya menahan kekesalannya yang sudah sampai di ubun-ubun. Melihat rakyatnya menderita membuat Lánya murka. Kemarahan Lánya bertambah saat dirinya melihat seorang iblis kembali dengan keadaan penuh luka
"Celaka!! Pasukan iblis barat telah sampai ke desa!!" Pekik iblis itu
Tak lama jerit pilu dan abu para rakyat berterbangan ke halaman istana. Lánya tidak bisa lagi menyembunyikan kekesalannya. Dengan segera Lánya masuk ke dalam istana dan mengganti pakaiannya, lalu menarik pedangnya dan turun ke halaman istana
"Lánya!" Pekik Zeealith
"Yang mulia ..." Pekik para pelayan
Mereka kaget dengan penampilan Lánya saat ini
"Apa yang kamu lakukan nak?" Tanya Zeealith
"Aku tidak akan membiarkan mereka menyentuh rakyatku lagi! Tidak akan!!" Ujar Lánya penuh amarah
Lánya keluar dari istana dan turun menuju desa dengan pakaian berwarna putih kebiruan juga sebuah pedang di tangannya. Tekadnya bulat untuk membunuh pasukan iblis barat atau siapapun yang menindas rakyatnya termasuk, jika itu berasal dari selatan
Lánya menatap bengis kedua pria di depannya. Pria yang cukup sering dia lihat sebelumnya. Arkzeith dan Zefran
"Lihat siapa yang datang" ujar Arkzeith
"Tutup mulutmu pangeran! Aku tidak akan mengampunimu!!"
Pertempuran antara Lánya dan Arkzeith pun terjadi. Zefran yang hendak membantu dihadang oleh Rea. Mereka berempat saling beradu sementara para prajurit bawaan Arkzeith ikut menyerang Lánya dan Rea
Keadaan mendesak mereka berdua untuk mengeluarkan seluruh kemampuan mereka. Rea terdesak, kemampuannya memang masih jauh dari sempurna. Lánya melihat Rea terdesak, membuat konsentrasinya terpecah
Crasshhh
Sebuah sayatan muncul di lengan Lánya disusul sayatan-sayatan lain dari Arkzeith. Lánya dengan sisa kekuatannya memindahkan Rea ke istana dan membiarkan dirinya disana seorang diri melawan Arkzeith dan Zefran
Sementara di tempat Lucifer, negosiasi antara dirinya dan raja Beirzeith berjalan lancar. Raja Beirzeith menerima kenyataan bahwa Arkzeith adalah orang yang menjadi pemecah hubungan mereka
"Akkhh!!!" Pekik Lucifer tertahan
Verdane yang kaget langsung menghampiri rajanya
"Baginda, apa anda baik-baik saja?"
Mata Lucifer berkilat marah
"Arkzeith!!!" Geram Lucifer
"Baginda?" Tanya Verdane
Raja Beirzeith juga keheranan dan berniat membantu Lucifer berdiri. Tapi, Lucifer justru merapal mantra penyembuh, yang semakin membuat Beirzeith keheranan
"Kita kembali Verdane" titah Lucifer
"Baik baginda"
"Tunggu!" Ujar Beirzeith
"Izinkan aku turut bergabung..."
Lucifer mengangguk. Mereka bergerak menuju ke kerajaan Timur dan terkejut ketika melihat keadaan disekitar kerajaan Timur. Lucifer turun dari kudanya dan mendekati iblis yang tengah menunggu waktunya untuk menjadi debu
"Apa yang terjadi?" Tanya Lucifer
"Baginda... Kami... Di...serang..."
"Arkzeith!!!" Geram Lucifer
"Ra...tu... Menghadang...me...re.,ka..."
"Lánya!"
Swusshh
Iblis itu berubah menjadi debu. Lucifer segera berlari memasuki istananya. Dia bahkan mengembangkan sayap hitamnya untuk mencari keberadaan istrinya
"Lányaaaa!!!!" Teriak Lucifer saat menemukan istrinya
Lánya terbaring di atas tanah dengan pakaian putihnya berubah warna menjadi merah. Darah Lánya menjadi genangan... Lánya mendengar panggilan suaminya. Dia merentangkan sebelah tangannya seolah mencoba menggapai Lucifer
Lucifer segera berpindah ke sisi Lánya, mengangkat sang istri ke pelukannya. Lucifer merapal mantra penyembuh berkali-kali agar luka Lánya menutup walau hasilnya nihil
"Sudah... Luce..." Ucap Lánya
"Tidak! Tidak Lánya!"
Lánya tersenyum
"Waktuku sudah berhenti disini sekarang Luce... Jangan buang tenaga dan kekuatanmu... Berjanjilah kamu akan mencariku di masa yang akan datang... Aku mencintaimu suamiku..."
Lucifer tersentak kaget saat Lánya mencium bibirnya. Airmata miliknya dan milik Lánya bercampur dan menetes di atas tanah seiring dengan Lánya yang menjadi abu berwarna putih bersih seputih salju
"Lánya!!!" Teriak Lucifer
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You 'Till The End
Fantasy'Aku mencintainya lebih dari keluargaku sendiri' jeritan hati seorang putri kerajaan iblis selatan, Lánya Ördög 'Aku akan membunuh semua orang yang menentang kita' sumpah dari seorang pangeran kerjaan iblis timur, Lucifer D'Duivel Larc Kedua kerajaa...