Bab Dua

84 6 0
                                    

Keesokan harinya bahkan seterusnya tiap berangkat sekolah Liona selalu membawa makanan Bony sekantung plastik dan memasukkannya ke tas. Ia juga rajin memberi makan Lionel pada pagi saat berangkat dan pulang sekolah. Ia juga sempat meluangkan waktunya untuk bermain bersama Lionel walau sebentar. Tak peduli hingga sore menghampiri. Lalu pada pukul setengah enam sore ia baru pulang ke rumah.

" Kenapa baru pulang, Li? Sepertinya kamu pulang sore akhir-akhir ini. Apa Mama perlu menjemputmu?" Tanya Mama begitu Liona sampai di rumah ketika Mamanya sedang menonton televisi.

" Ada banyak tugas akhir-akhir ini." Kata Liona berbohong. Oiya. Semenjak kehadiran Lionel dalam hidupnya ia jadi melupakan kucing peliharannya, Bony. Sepertinya kucing itu merindukannya. Bony juga menyundulkan kepalanya ke kaki Liona minta untuk di elus dan di ajak main seperti biasa.

" Apa Bony sering makan juga akhir-akhir ini? sepertinya makanan Bony cepat habis." Gumam Mama heran menyadari karung yang berisi makanan Bony tinggal setengah karung.

" Ngomong-ngomong dimana Ayah? Aku belum melihatnya sejak kemarin." Liona mengalihkan pembicaraan.

" Ayah berangkat pagi-pagi sekali. Kamu tahu kan karyawan produksi mendemo perusahaan tempat Ayah berkerja. Jadi, Ayah harus berangkat pagi untuk menyelesaikan masalah itu."

Ayahnya adalah pria tersibuk di dunia. Jarang berada di rumah kecuali hari libur bahkan jarang sekali menikmati hari liburnya. Hingga Liona dan Mamanya terkadang khawatir dengan kesehatan pria itu yang berangkat pagi pulang malam.

Hi, LionaOnde histórias criam vida. Descubra agora