Bab Sepuluh

54 3 0
                                    

Liona benar-benar tak menyukai kehadiran Alex. Sangat tidak. Boleh dibilang Alex sudah merebut kasih sayang Mamanya. Tiap waktu yang ia dengar dari mulut Mama hanyalah Alex dan Alex. Bahkan saat pulang pun Mama tak menanyakan bagaimana keadaannya di sekolah. Apa Mama berubah secepat itu seperti power rangers?

Perhatian yang diberikan Mama pada Alex membuat anak itu justru sering main ke rumah. Liona kerap bosan bila Alex datang. Terlebih Lionel yang sering menghilang dan sangat lama pulangnya, ia jadi tak memiliki teman untuk diajak bermain. Sebenarnya kemana Lionel? Apa dia terlalu sibuk mencari kucing betina hingga lupa untuk pulang? Secepat itukah pubertas seekor kucing?

" Apa kamu tidak ada kegiatan lain selain datang kemari?" Liona sudah menyilangkan tangannya di depan dada. Berdiri tepat di depan Alex.  Padahal datangnya tak diundang, kenapa malah sering berkunjung kesini? " Karena kamu, Lionel tak mau pulang. Dia tidak terbiasa dengan orang baru."

" Dia sudah di rumah. Hanya saja kamu tak melihatnya. Coba kalau kamu memerhatikan Lionel lebih teliti. Pasti kamu akan melihatnya." Ujar Alex. " Sebentar lagi dia pasti masuk rumah."

Alex melangkah keluar rumah dan Liona langsung mengbanting pintu dengan tenaga penuh.
Gubrak...
Pintu tertutup sempurna. Baru tiga langkah meninggalkan pintu. Suara Lionel terdengar nyaring di telinga. Memanggil Liona untuk bersegera membukakan pintu bagi sang pangeran.

Liona ambil posisi. Bersiap membuka pintu. Hembusan angin langsung menghantam wajahnya kala pintu terbuka. Sosok kucing hitam bak seorang pangeran kerajaan muncul dengan gagahnya. Red Karpet terbentang panjang menuntun langkah Lionel. Ekspektasi.

" Wah kucing ini. Jangan jadi generasi kucing nakal. Kelakuanmu itu membuat banyak kucing lahir diluar nikah. Kamu ingin bertanggung jawab?" Emosi Liona meledak. Ia menumpahkannya pada Lionel.
Betapa kesalnya ia hari ini pada Alex. Sudah dicampakkan. Merasa sendiri. Lionel tak menemani. Malah asyik keluyuran kesana kemari. " Jangan bermain lebih jauh lagi kalau kamu masih ingin tinggal disini."

Lionel mengeong. Menjawab segala celoteh Liona dengan ngeongannya. Ekornya yang panjang bergerak kekiri dan kanan. Menggoda Liona untuk menendang bokongnya.

" Apa-apaan bokong itu? Kamu pikir kamu hot?" Ia berkacak pinggang memandangi Lionel yang melanggak tanpa permisi tak menganggapnya tuan rumah.

" Alex sudah pulang? Padahal Mama baru saja selesai membuat makanan untuk dia." Gumam Mama kecewa. Ia melongokkan kepala ke kiri dan kanan.

" Mama tidak memikirkan aku sudah makan atau belum?"

Mama tak paham. " Loh. Kamu kan sudah Mama buatkan makanan. Apa Mama harus menyuapimu?"

Hi, LionaWhere stories live. Discover now