KataKu

55 4 2
                                    

Sebenernya buat " Hi, Liona " ini antara niat dan gak niat. Idenya muncul karena aku inget kucing kesayanganku, Burik. Heran sama namanya? Karena bulunya yang jelas nggak menarik di mata orang lain. Motifnya juga abstrak, kebanyakan kucing kampung bulunya begitu walau gak semuanya. Sayang, si Burik ini kucing betina.

Lebih dari enam bulan ini Burik nggak pulang. Keberadaannya nggak tau dimana. Masih hidup atau nggak. Kadang aku khawatir. Dia makan apa di luar sana? Bisa nggak bertahan dalam seleksi alam sedangkan menurutku dia tipikal kucing malas yang kerjaannya makan tidur trus jadi gemuk. Kedinginan atau kehujanan, kepanasan juga dia tidurnya gimana. Pules nggak? Kekhawatiranku soal dia, semoga dia ketemu orang baik di luar sana. Suka dia dan ngejaga dia. Minimal nggak menyakiti dia.

Jadi, beginilah asal muasalnya cerita " Hi, Liona " dengan harapan si Burik ini dateng ke kehidupan aku lagi dan nyapa aku dengan ngeongannya.

Dan " Hi, Liona " ini akan berlanjut ke cerita selanjutnya. Jadi nggak akan berhenti sampai di sini. Terus season duanya hadir dengan judul yang beda " Gin "

Semoga kalian suka

Semoga kalian suka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hi, LionaWhere stories live. Discover now