01. Summer Break

2.2K 213 122
                                    

"Jun, apa yang sedang kau lakukan? Ayo bantu aku menyiapkan perlengkapan untuk besok."

Yunhyeong mengomel melihat suaminya yang terlalu fokus dengan iPad di tangannya. Junhoe tampak acuh dengan permintaan istrinya yang kini kerepotan membuat putra mereka yang berusia 28 bulan untuk tidur.

Ugh, sudah jam sembilan.

"Sayang, ayolah. Aku lelah." Pinta Yunhyeong sekali lagi.

Junhoe mengalah, meletakkan iPadnya di atas meja nakas, kemudian mengambil alih Chanwoo kedalam gendongannya.

Goo Chanwo, 28 bulan, buah hati dari pernikahan Goo Junhoe dan Song Yunhyeong itu tiba-tiba saja menjadi manja dan tidak mau lepas dari dekapan ibunya. Ia akan merengek bila Yunhyeong mencoba membaringkannya di tempat tidur.

"Shh, sayang, ini daddy. Tidurlah." Junhoe mengelus punggung malaikat kecilnya yang bergerak gelisah.

Junhoe berbaring dengan Chanwoo di dalam dekapannya hati-hati. Setelah dirasa Chanwoo tidak bergerak dalam tidurnya, ia menepuk punggung kecil itu dengan lembut, menyanyikan sebuah lagu penghantar tidur.

Yunhyeong yang melihat itu kini dapat bernafas lega, memijit pangkal hidungnya yang berdenyut. Wajah lelahnya tampak kentara. Ia menghampiri dua orang yang disayanginya itu, lalu membungkuk untuk mencium puncak kepala Chanwoo.

Sedangkan suaminya tersenyum menenangkan Yunhyeong, menariknya untuk berbaring di sebelahnya. Yunhyeong baru akan protes -tentang belum berkemas, namun Junhoe menghentikan niatnya dengan sebuah kecupan singkat.

Dengan telaten dan hati-hati, Junhoe memindahkan Little Goo yang sudah terlelap dalam dekapannya ke tempat tidur. Kemudian mengambil tangan istrinya dan memposisikannya diatas perut Chanwoo yang kini tidur terlentang.

"Peluk dia seperti ini, eum? Aku akan berkemas untuk besok." Junhoe mencium kening istrinya sayang, "kau juga tidurlah, kau terlihat lelah."

Dalam hati Yunhyeong bersyukur memiliki suami seperti Junhoe. Lelaki tampan itu mau berubah menjadi sosok pria yang baik untuknya dan ayah yang menyayangi anaknya.

Dulu, Junhoe bukanlah pribadi yang hangat dan penyayang. Ia terlalu dingin dan usil, tidak peduli pada dunia di sekitarnya. Acuh.

Tapi syukurlah ia sudah berubah. Yunhyeong bisa repot bila Junhoe masih seperti dulu.

Lelaki manis itu memperhatikan wajah gembul Chanwoo dan tersenyum lembut, sebelum menyusul buah hatinya ke alam mimpi.

***

Junhoe terbangun dengan posisi mendekap Chanwoo, sedangkan Yunhyeong tidak ada di tempatnya.

Ia tersenyum, mengecupi wajah gembul Chanwoo dengan gemas. Ayah dari Chanwoo itu beranjak dari tempat tidur. Membentengi buah hatinya dengan banyak bantal yang mengelilinginya agar tidak jatuh dari tempat tidur.

Ia berjalan menuju kamar mandi dan segera membersihkan dirinya. Yunhyeong tidak akan segan memberinya ceramah panjang bila ia bermalasan dan menunda mandi.

Apalagi hari ini mereka akan pergi ke Osaka untuk liburan musim panas.

Bisa-bisa mereka ketinggalan pesawat karena Yunhyeong yang tidak berhenti mengoceh.

Junhoe tersenyum puas menatap pantulan dirinya pada cermin.

Ia terlihat tampan dengan t-shirt putih tipis dengan motif abstrak yang dipadukan dengan kemeja abu-abu muda polos yang digulung sebatas siku, serta celana pendek berwarna beige.

Dulu ia bukanlah orang yang memperhatikan penampilan. Isi lemarinya sangat monoton, hanya ada warna hitam di dalamnya. Seperti remaja emo.

Tapi semenjak ia menikahi istri bawelnya, hidupnya -juga isi lemarinya, menjadi lebih berwarna. Yunhyeong itu menyukai warna-warna yang cerah. Ia selalu menganggap Junhoe adalah lelaki yang selalu murung karena baju-baju hitamnya.

GingersnapsWhere stories live. Discover now