05. Osaka

1K 148 101
                                    

Hari kedua keluarga kecil Goo berada di Osaka, mereka memutuskan untuk pergi ke Universal Studio pagi-pagi. Tepat jam 10 pagi, dua orang kepala keluarga kecil berbeda kewarganegaraan itu berdiri untuk membeli tiket masuk ke dalam amusement park yang memiliki cabang di berbagai belahan dunia.

Chanwoo yang sedang menggenggam tangan Amaya melompat-lompat kegirangan, Yunhyeong yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan buah hatinya yang terlampau excited itu. Melihatnya saja Yunhyeong merasa haus, apa jagoan kecilnya mempunyai energi berlebih?

Junhoe dan Yuta yang telah mendapatkan tiket masuk menghampiri anak-anak dan istri mereka. Yunhyeong yang sedari tadi duduk bersama Ten bangkit berdiri, meraih stroller bayi berwarna hitam dengan rangka putih dan mendorongnya.

Ibu dari Goo Chanwoo itu terkekeh melihat Junhoe yang kini meraih tangan mungil jagoannya. Mereka terlihat seperti angka satu dan sebuah koma, Junhoe yang bertubuh raksasa terlihat kontras dengan Chanwoo yang mungil.

Yunhyeong sendiri bingung, padahal anaknya itu banyak sekali makan dan rajin minum susu, tapi tubuhnya mungil sekali. Apa gen Junhoe tidak diturunkan pada putra semata wayangnya itu, ya? Terkadang, nyonya muda Goo itu harus kuat menahan cemoohan orang-orang tentang kondisi fisik buah hatinya yang tergolong mungil jika dibandingkan dengannya dan Junhoe.

Yunhyeong menghela nafasnya pelan, tidak ingin membuat Ten yang berjalan disampingnya dengan Amaya menjadi khawatir.

"Ddi! Panana!" seru Chanwoo, menunjuk badut-badut minion yang tengah menari dengan riang di depannya.

Junhoe tertawa, lalu berjongkok dan menatap kesayangannya itu, "coba daddy mau lihat bagaimana tarian banana?"

Chanwoo kemudian bergerak-gerak heboh ala anak kecil sambil berseru, "panana~ panana!" dengan lidah yang menjulur di bibir atasnya.

Amaya melapaskan dirinya dari genggaman sang ibu, bergabung dengan Chanwoo yang heboh menari. Ten dan Yunhyeong hanya tertawa melihat buah hati mereka yang tampak akrab dan gembira.

"Aami, Chanu mimi," Chanwoo menatap Yunhyeong dan menengadahkan tangannya.

Yunhyeong kemudian mengambil sebuah botol minum dengan gambar iron man kesukaannya dan membuka tutupnya, membuat sebuah sedotan berbahan rubber mencuat keluar. Tangan mungil Chanwoo segera meraihnya lalu menyedot air mineral dengan cepat, mungkin lelah usai menari.

Selesai dengan kegiatannya, Chanwoo memberikan lagi botol minumnya kepada sang ibu, "kacih, aami~"

"Sama-sama, sayang."

***

Jam sudah menunjukkan pukul 2:55 PM, dan Ten sedang berbaris untuk antre membeli churros yang berada di dalam Universal Studio itu. Amaya merengek bahwa perut kecilnya terus bertabuh tidak sabar, meraung untuk asupan makanan. Memang 'sih, ini sudah lewat waktu makan siang mereka.

Setelah mendapatkan churros, ia menghampiri lima orang yang terduduk di sebuah bangku dengan lima buah churros di tangannya. Ten memberikan satu-satu kepada masing-masing orang dewasa di sana, kemudian menitipkan churros miliknya kepada suaminya. Lelaki asal Thailand itu kemudian membagi sebuah churros matcha menjadi dua, memberikan satu bagian untuk Amaya dan satu bagian untuk Chanwoo. Ia sengaja membeli satu agar dua bocah hiperaktif itu makan ketika makan siang nanti.

Chanwoo melahap churros itu dengan mata yang membulat dan wajah bahagia, pipinya semakin gembul karena churros-churros yang kini sedang dikunyahnya. Bagi pecinta kudapan manis sepertinya, churros itu begitu luar biasa.

GingersnapsDonde viven las historias. Descúbrelo ahora