06. Mandi

1K 167 126
                                    

a/n (1): maafin aku ya update terus huhu aku sedang bosan 😂



Yunhyeong mengendarai VW Touareg Hybrid Black Oak Brown Metallic milik suaminya melintasi jalanan kota Seoul. Junhoe harus merelakan Aston Martinnya semenjak sang istri mengandung anak pertamanya – tidak mungkin ia harus mengendarainya ketika istrinya hamil besar, apalagi ketika putranya lahir. Ibu dari Goo Chanwoo itu berkendara dengan santai karena jam masih menunjukkan pukul satu di siang hari. Itu artinya masih ada waktu satu jam sampai buah hatinya selesai dengan kegiatan pre-schoolnya.

Chanwoo meminta agar segera bersekolah kepada ibundanya saat mereka berdua sedang bermain di taman dekat rumah dan melihat seorang anak laki-laki yang berseragam. Chanwoo dengan segala kebawelannya bertanya macam-macam pada sang ibu sebelum akhirnya merengek meminta disekolahkan.

Junhoe akhirnya menyarankan istrinya agar memasukkan Chanwoo di sebuah playgroup ternama. Awalnya pasangan suami istri itu mengira bahwa putra mereka tidak akan bertahan lama dengan playgroupnya karena usianya yang masih tiga tahun akan membuatnya cepat bosan dan lelah dengan kegiatan di playgroup. Namun Chanwoo terlihat baik-baik saja, bahkan ia terlihat menyukainya.

Lelaki manis itu telah sampai di sekolah putranya 20 menit sebelum jam bubar. Yunhyeong berdiam diri di dalam mobil dengan ponselnya sambil menunggu Chanwoo. Ia mencari referensi tempat taekwondo untuk anak-anak di situs pencarian bertema hijau pada ponsel pintarnya.

Iya, Yunhyeong sudah berdiskusi dengan Junhoe semalam lewat telepon – Junhoe sedang pergi dinas ke Turki selama satu minggu, dan mereka sepakat akan menyalurkan tenaga berlebih Chanwoo ke dalam seni bela diri itu.

Chanwoo sangat menyukai action figur, seperti hulk, iron man, spiderman, captain america dan lain-lain; sehingga membuatnya sedikit meniru adegan kekerasan mereka. Setiap malam Junhoe dan Yunhyeong harus rela menjadi samsak pribadi putranya itu dan mendapati badan yang pegal keesokan harinya. Memang tenaga Chanwoo saat memukul ibu dan ayahnya tidak seberapa, tapi bila dibiarkan lama-lama dan terlalu sering, menyakitkan juga.

Tidak terasa ternyata bel di playgroup putranya telah berbunyi. Yunhyeong kemudian turun dari mobil dan berjalan ke depan pintu kelas Chanwoo. Ia tersenyum ketika mendapati putranya yang baru saja keluar dari kelas dan langsung berhambur ke pelukannya.

"Mommy! Mommy!" riangnya.

"Ya, sayang?"

Tanpa menjawab pertanyaan Yunhyeong, Chanwoo menarik ibundanya menuju taman bermain di area playgroupnya, kemudian kaki mungilnya berusaha menaiki tangga perosotan dengan susah payah. Yunhyeong menunggu putranya meluncur di ujung perosotan itu, tapi Chanwoo memegang sebuah gagang di pangkal perosotan dan tak kunjung meluncur, menggoda ibunya.

"Senang, ya, sekolahnya?" Yunhyeong tersenyum melihat kelakuan putranya yang berusaha menahan Yunhyeong agar tidak segera pulang.

Chanwoo mengangguk semangat sebelum akhirnya meluncur dengan tawa riang, "hng!"

Setelah enam kali meluncur, akhirnya Yunhyeong berhasil membujuk Chanwoo untuk pulang. Ia mendudukkan Chanwoo pada car-seat di bagian belakang mobil dan memasangkan seat-belt di tubuh putra semata wayangnya itu.

***

Kegiatan rutin Chanwoo sepulang sekolah adalah mandi, kemudian tidur siang. Yunhyeong kini sedang membersihkan tubuh putranya yang berteriak heboh bahwa airnya dingin. Chanwoo kemudian meminta agar diijinkan berendam bersama dua buah bebek karet berwarna kuning dan beberapa bola berwarna-warni.

Yunhyeong akhirnya mengalah, mengisi bathub mungil khusus untuk anaknya itu dengan air hangat. Setelah terisi setengahnya, ibu dari Goo Chanwoo itu memasukkan dua buah bebek karet dan beberapa bola berwarna-warni seperti permintaan buah hatinya tadi.

Chanwoo memekik senang, ia bertepuk tangan riang sambil memperlihatkan gigi-giginya kepada sang ibu, "kacih, mom~"

"Ya sayang. Jangan nakal, eum? Mommy harus beres-beres dulu."

Chanwoo mengangguk mengiyakan, biarpun bawel, Chanwoo itu sangat menyayangi ibunya dan menuruti titah apapun yang keluar dari bibir ibundanya tersebut.

Tersenyum puas, Yunhyeong mencium pucuk kepala Chanwoo dan bergegas meninggalkannya untuk membersihkan kamar putra semata wayangnya.

Hening.

Yunhyeong dibuat terheran dengan keheningan yang sangat langka ini. Tumben sekali buah hatinya yang bawel itu tidak mengoceh? Apalagi biasanya chanwoo akan bernyanyi jika sedang mandi. Yunhyeong mengenyahkan pikiran buruknya dan buru-buru menyelesaikan pekerjaannya.

Yunhyeong kemudian menyiapkan celana pendek abu-abu dan t-shirt putih, baby cream, baby powder, dan cologne aloe vera untuk Chanwoo. Setelah selesai dengan segala urusannya, ia bergegas menuju kamar mandi.

Ibu dari Chanwoo itu terkejut melihat pemandangan di depannya, mati-matian lelaki manis itu menahan tawanya. Ia kemudian berlari ke ruang tengah untuk mengambil ponselnya yang ia simpan di atas sofa sebelum memandikan Chanwoo dan kembali lagi ke dalam kamar mandi untuk memotret putranya dan mengirimkannya kepada suaminya.

Chanwoo sedang melipat kedua tangannya di pinggiran bathub dan menumpu kepalanya diatasnya. Jika dilihat lebih dekat lagi, kelopak mata buah hatinya itu terpejam rapat. Pantas saja putranya itu hening sekali, ternyata tidur, eh?

Kkk~

Mungkin lelah, Chanwoo itu hiperaktif.

Yunhyeong kemudian mengangkat tubuh mungil putranya sebelum terkena flu. Ia merelakan bajunya basah karena harus menjadi sandaran bagi putranya yang tak sadarkan diri dan mengeringkan tubuh mungil itu, kemudian menggendongnya sampai ranjang.

Ia membaringkan putranya diatas hamparan handuk yang telah dibentangkan sebelumnya, kemudian mengoleskan baby cream dan menaburkan baby powder di tubuh dan wajah Chanwoo, memakaikannya baju dan celana, serta memberinya cologne aloe vera, lalu membaringkannya dengan benar setelah mengambil handuk yang tadi dibentangkan dibawah tubuh putranya.

Yunhyeong mengatur suhu pendingin ruangan di kamar putranya –ini sudah mau memasuki musim panas, kemudian menarik selimut tipis bergambar pesawat sebatas pinggang Chanwoo dan ikut berbaring disamping putranya. Mengecup bagian belakang kepala buah hatinya dengan lembut kemudian memeluknya dan bergabung di alam mimpi.



a/n(2): sebenernya semua cerita di Gingersnaps ini terinspirasi dari keponakanku :3

Dan chapter mandi ini ditulis karena melihat Instagram Story kakak iparku, kkk, gemes ya? 😍

Gimana ceritanya? Oke ga? Kalo oke tolong hargai dengan memencet tombol bintang di sebelah kiri bawah, terlebih bagi yang repot-repot mau mereview cerita ini di kolom komentar, terimakasih sebelumnya.

Big hug dari Chanu 🤗🤗

GingersnapsWhere stories live. Discover now