© Harry Potter and The Half-Blood Prince by J.K. Rowling
-----------------
Pada pagi hari pertandingan Quidditch melawan Hufflepuff, Harry singgah di rumah sakit sebelum menuju lapangan. Karena beberapa hari sebelum pertandingan Quidditch, Ron keracunan gara - gara Ramuan Cinta yang diberi Romilda Vane untuk Harry malah tanpa sengaja termakan oleh Ron. Saat Harry meminta bantuan Professor Slughorn, Ron berhasil lepas dari Ramuan Cinta, tapi kemudian Ron malah terminum alkohol beracun hingga akhirnya ia berada dirumah sakit.
Madam Pomfrey menolak memberinya izin menonton pertandingan, karena merasa itu akan membuatnya terlalu tegang.
"Jadi, bagaimana perkembangan McLaggen?"Ron bertanya kepada Harry dengan gugup. Rupanya dia lupa sudah mengajukan pertanyaan yang sama itu dua kali.
"Sudah kukatakan, kan" kata Harry sabar, "dia boleh saja berkelas dunia dan aku tak ingin mempertahankannya. Dia terus-menerus berusaha memberitahu setiap orang apa yang harus dilakukan, dia menganggap dirinya bisa memainkan semua posisi lebih baik daripada kita semua. Aku sudah tak sabar ingin lepas darinya. Dan ngomong-ngomong soal lepas dari orang,"
Harry menambahkan, bangkit berdiri dan mengambil Firebolt-nya, "kau jangan pura-pura tidur lagi dong kalau Lavender datang menengokmu. Dia juga bikin aku senewen."
"Oh," kata Ron malu. "Yeah. Baiklah.
"Kalau kau tak mau lagi jadian dengannya, bilang saja padanya," kata Harry."Yeah ... tapi ... tidak segampang itu, kan?" kata Ron. Dia berhenti sejenak.
"Hermione akan ke sini sebelum pertandingan?" dia bertanya sambil lalu.
"Tidak, dia sudah ke lapangan dengan Ginny."
"Oh" kata Ron, tampak agak muram. "Baiklah. Semoga sukses. Mudah-mudahan kau menggebuk Mac-Lag maksudku, Smith."
"Akan kuusahakan," kata Harry, memanggul sapunya. "Sampai nanti, habis pertandingan."
Harry bergegas melewati koridor-koridor kosong. Seluruh penghuni sekolah sudah di luar.
***
"Dari mana saja kau?" tuntut Ginny, ketika Harry berlari masuk ke ruang ganti.
Seluruh tim sudah berganti pakaian dan siap. Coote dan Peakes, kedua Beater, memukul-mukulkan tongkat pemukul mereka dengan gelisah ke kaki mereka.
"Aku menemui Ron dan juga bertemu Malfoy," Harry memberitahu Ginny pelan, seraya memakai jubah merahnya lewat kepalanya.
"Jadi?"
"Jadi, aku ingin tahu kenapa Malfoy ada di kastil dengan dua cewek, sementara semua anak lain ada di sini ..."
"Apakah itu penting sekarang?"Tanya Ginny galak
"Yah, aku tak akan tahu, kan?" kata Harry, menyambar Firebolt-nya dan meluruskan kacamatanya. "Yuk!"
Dan tanpa kata lagi, dia keluar ke lapangan disambut sorakan dan ejekan "buu" yang membahana. Hanya ada sedikit angin, awan di sana-sini, dan dari waktu ke waktu ada sorot cahaya matahari yang menyilaukan.
"Kondisi yang rumit!" McLaggen berkata menguatkan tim.
"Coote, Peakes, kalian harus terbang dari arah matahari, jadi mereka tidak melihat kalian datang"
![](https://img.wattpad.com/cover/78821871-288-k997896.jpg)
ESTÁS LEYENDO
Mrs. Potter (Love Story) [END]
FanficCerita Harry Potter dari sudut pandang Ginny ------------------------------ "Ini hanya sebuah kisah cinta lain tentang sebuah penantian dan pengharapan." Menunggu itu sangat membosankan bukan?? Namun entah kenapa menunggunya bertahun-tahun tak perna...