Life After The War

4.6K 283 28
                                    

Ginny POV

Perang sudah berakhir, dan bagaimana pun sulitnya hidup tanpa orang yang dicintai. Dunia tidak peduli, waktu terus berjalan.

Fred sudah dimakamkan, Lupin dan Tonks juga.

Fleur dalam suratnya mengatakan bahwa ia akhirnya hamil, dan berpikir untuk memberikan nama anaknya Victoire, karena dia lahir pada saat kemenangan (victory).

Hogwarts dibangun kembali oleh para professor yang dibantu para anggota orde juga dewan Kementrian Sihir baru. Kemegahan telah dikembalikan pada Hogwarts. Seperti yang Daily Prophet kabarkan, tampaknya mereka akan mencari murid baru lagi tahun ini.

Kementrian Sihir telah berubah total, semua yang terlibat dengan Voldemort dulu sudah dipecat dan beberapa lainnya diturunkan jabatannya. Itu semua karena menteri sihir baru, Kingsley Shacklebolt.

George memutuskan untuk tidak membuka lagi tokonya, ia lebih memilih tinggal di The Burrow bersama keluarganya daripada tinggal di flatnya bersama Fred dulu.

Percy juga sedikit lebih baik, masih suka menyombongkan diri--dia terlihat sangat Percy seperti itu--tapi dia suka menghabiskan waktu bersama keluarga.

Hermione sudah menemukan kedua orang tuanya, setelah dua minggu berpetualang dengan Ron di Australia. Katanya, kedua orang tuanya masih agak bingung, tapi dengan seiring waktu semuanya akan baik saja.

Harry memilih tinggal dirumah yang ditinggalkan Sirius untuknya, setelah satu minggu yang melelahkan juga menyenangkan membersihkan rumah itu bersama keluarga Weasley, Hermione juga Kreacher. Akhirnya rumah itu bisa dikatakan 'layak huni'.

Ah ya, Kreacher menjadi peri rumah Hogwarts atas permintaan Harry, tapi tetap saja ia kembali ke Grimmauld Place untuk menyiapkan kebutuhan Harry. Dan setelah berminggu - minggu berdebat dengan Hermione.  Akhirnya Harry meminta Kreacher untuk tinggal di Grimmauld Place saja.

Dan aku, Ginny Weasley, tidak banyak yang berubah dariku. Setiap hari aku bangun membantu Mum di dapur, menyiapkan sarapan, lalu mengunjungi Harry di Grimmauld Place. Atau lebih seringnya Harry yang kesini, karena aku tidak bisa berapparate dan kurasa Harry agak mencemaskanku karena harus bepergian dengan bubuk floo. Walau dia hanya berkata;

" Rasanya sangat aneh Ginny, tiba - tiba melihatmu berdiri di depan perapianku "

Namun kenyataannya aku seringkali memergokinya menatap perapian saat aku datang. 

Dan hari ini aku bersama Harry, Ron dan Hermione duduk di ruang tengah The Burrow, menatap surat yang berstempel Hogwarts.

Isinya adalah bahwa kami berempat--juga semua yang telah bertempur di Hogwarts--mendapat keistimewaan untuk lulus tanpa harus mengikuti ujian NEWT atau kembali bersekolah di Hogwarts.

" Jadi apa keputusan kalian?? "Tanyaku

Aku melihat Harry yang menatapku ragu, aku sudah terlalu hapal gelagatnya. Ini biasanya adalah ekspresinya saat ia kesulitan memutuskan sesuatu.

" Aku... Tentu saja akan kembali "Kata Hermione " masih banyak yang belum kupelajari "

Ron meringis " Bukannya kau juga dapat tawaran dari Kingsley untuk mengikuti pelatihan Auror?? "

" Yah memang.... Tapi setelah kupikir lagi, menjadi Auror bukanlah keinganku "Kata Hermione

Ron menghela napas berat " Kukira, kau akan... "

Hermione meletakkan tangannya diatas tangan Ron " Kau akan menjadi Auror yang hebat, Ron, aku tahu itu "

Kulihat, Ron menatap Hermione balik dengan penuh rasa kagum. Tangannya mengenggam tangan Hermione.

Mrs. Potter (Love Story) [END]Where stories live. Discover now