VII | S w e e t - t a l k

48.2K 6.9K 403
                                    

Indonesia itu punya buanyak banget suku, ras, bahasa daerah, adat, tradisi bahkan agama pun lebih dari dua.

Itulah kenapa, menjadikan Indonesia kelihatan unik karena keberagamannya di mata dunia. Kamu pergi ke Kalimantan, bakal nemuin budaya mereka. Pindah ke Sulawesi, kamu akan dibuat berpikir dulu, baru memahami. Beda lagi kalau beranjak ke Jawa, mereka juga punya bervariasi bahasa dan budaya. Begitu pun dengan pulau dan privinsi lainnya. Itu semua, cuma bisa kamu temuin ya di Indonesia. Sesekali, tonton deh Pesona Indonesia atau buka web-nya, bagus-bagus banget. Bikin pengin kelilingi bumi Pertiwi ini.

Dan, yang lebih lucunya lagi kalau ngomongin soal suku tadi. Di Indonesia itu, persilangan antar sukunya menarik. Jawa menikah dengan Betawi. Atau Sunda dengan Jawa. Atau Minahasa ketemu Batak. Mungkin juga Batak dengan Jawa. Sama kayak Bosku itu. Mamanya keturunan Jawa dan papanya keturunan marga Panjaitan dengan keduanya punya keyakinan yang sama; Kristen.

Dulu, begitu tahu nama lengkapnya, aku langsung searching di Google seputar Marga Panjaitan dan ya ampuuuun, mataku langsung kunang-kunang! Belajar sejarah itu emang pusing tapi kadang juga wajib tahu. Dan, akhirnya aku mutusin buat baca dikit. Yang kuinget dari situs itu adalah keberagaman versi tentang sejarah Panjaitan ini. Ada yang bilang Toga Panjaitan punya satu anak yaitu Raja Situngo Panjaitan. Dan Raja Situngo punya empat orang anak lagi yaitu:

(1). Martibi Raja

(2). Raja Dogor

(3). Raja Siponot

(4). Raja Sijanggut Ni Huting

Udah. Sampai di situ aja aku ingetnya. Maaf ya, Bos sejarahmu itu emang unik tapi aku nggak kuat buat bacanya. Bosku juga sih pemalas banget kalau aku minta suruh jelasin tentang keluargnya. Udah kecampur aura-aura Jakarta kali ya. Dia itu emang nggak malesnya cuma kalau pas nyuruh, mesuman sama Audy, atau gangguin aku sampai darah mendidih. Selain itu, kayaknya memang pemalas.

Kayak sekarang, tiba-tiba dia datang---telat banget lagi---padahal dia harus periksain beberapa artikel jadi, foto hasil kemarin buat terbit minggu besok. Cuma karena dia ini kebangetan percaya sama akunya---kesannya jadi ngacungin banget---jadi sebodo amat gitu sama kerjaan. Aku sedikit maklum sih, karena kan pacarnya tuh jarang di Jakarta, mumpung ini masih bisa dua-duaan ya jadinya memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Ngomong-ngomong, profesi kayak Audy gitu nggak takut apa ya hampir setiap hari naik pesawat?

"Ga, yang hasil foto Dirga kemarin mana? Yang buat makanan apa itu, Sulawesi ya?"

Pengin mampusin karena dia mulai panik, tapi kasihan. Untunglah aku ini sekretaris paling budiman yang selalu berbuat baik sama bos. "Ini, Pak. Semua foto jenis makanannya udah ada di sini. Bapak tinggal pilih aja."

"Oke."

Aku berbalik, baru mau ngelangkah keluar, suaranya ada lagi. "Kenapa, Pak?"

"Yang pemotretan Ongka itu kapan, Ga?"

"Nanti siang. Jam satuan dia baru free karena asistennya bisa gantiin."

"Dia?"

Kan, mulai. "Be-li-au."

Tawanya menggema. Dia mulai memperhatikan layar laptop dan itu tandanya aku udah bisa balik ke meja dan duduk tenang. Lihatin video terbaru dari pasangan kece sejagad per-youtube-an; Gab-Jess.

Namun, lagi-lagi,

"Ga."

Aku udah nahan napas dan ngepalin tangan kuat-kuat. Lalu balik badan, kasih dia senyum semanis mungkin. Bos Dimas malah nyengir. "Kenapa, Pak?"

"Duduk dulu sini bentar deh. Saya mau ngobrol bentar."

Nurut. Aku mah nurut aja diapain juga. Uwaw, enak kali ya punya pacar yang dominan kayak Bos Dimas gini. Ya ampuun. "Soal?"

SWEET - TALK ✔️Where stories live. Discover now