VIII | S w e e t - t a l k

49.7K 7.1K 732
                                    

Ada yang lucu sama pribadi beberapa orang Indonesia---khususnya mereka yang tinggal di kota yang tingkat hedonismenya tinggi banget---yaitu suka kemewahan. Uniknya, karena rasa suka itu, banyak yang jadinya maksa. Gini lho, Bok, coba tolong diputar lagi ingatan tentang kawinan. Berapa persen pasangan artis yang nikah secara sederhana di layar kaca? Seberapa banyak orang-orang kota yang menyewa gedung dan WO terbaik se-Nusantara?

Kalau mampu sih, ya nggak masalah. Pernikahan itu kan sakral, cuma sekali seumur hidup (kalau bisa) dan kalau memang ada, kenapa nggak diwujudkan pernikahan impian? Cumaaaaaa, cuma ini lho, aku miris banget lihat kabar mengejutkan yang di-post sama akun gudangnya fakta seseartis itu. Ada selebgram yang punya kasus sama salah satu desainer. Duh, kalau baca tuh bikin maluuuuuu. Udah minta endorse, eh dibilang jelek, dan desainernya juga berani banget hal kayak gitu diunggah di instastory. Kan bikin jiwa nyinyir setiap yang lihat langsung bangkit.

Apalagi Sarah. Beuh, dia chat aku kayak baru aja dapat uang tambahan! Iya, si Jablay itu kalau dapat bahan gosipan baru senengnya udah kayak Aji yang mau gombal gitu.

Dan, ngomong-ngomong soal pernikahan, aku agak sedih nih. Gimana ya, aku emang nggak ada rasa yang menjurus ke hati dan pengin dihalalin sama dia, tapi kalau kayak gini caranya ya mending aku mati aja. Mati dalam artian aku duduk diam di kamar lho, bukan bunuh diri yang kayaknya lagi musiman banget. Bikin sedih dan bingung juga di waktu yang sama.

Lihat deh, di sampingku ini. Ada cowok ganteng, seksi, panas, lagi ngobrol sama Mbak-Mbak penjaga toko. Milih sana-sani dan lamaaaa banget belum nemu juga yang pas. Sebenernya aku nggak apa-apa kalau dia itu milihnya sendiri gitu, nggak usah libatin aku dari dua hari yang lalu. Pusing, Boooook!

"Ga, kalau yang ini kira-kira cewek suka nggak?"

"Selera Mbak Audy kan beda sama saya, Pak. Nanti kalau dia nggak suka gimana?"

Dia diam, mandangin tuh cincin di tangannya. Keningnya kalau lagi kerut-kerut gitu lucu deh. Gemash. "Tapi dia selalu suka apa yang saya suka."

Ya kalau gitu ngapain nanya, Bro?!

"Kamu sama Audy ukuran jarinya sama nggak, Ga?"

"Belum pernah ngukur."

Mbak cantiknya tertawa kecil, disusul sama Bos Dimas yang aku yakin banget tawa-tawa begitu cuma buat nyebarin aura ganteng. Ya ampuuuun, dia emang hari ini beneran ganteng! Kaya itu lho, inget deh kalau Christian Grey sore-sore pulang kerja dan di rumahnya itu. Yang pakai kemeja putih pas banget nempel badan, terus kancing atasnya dibuka, kera kemeja nggak terlu rapi dan lengannya udah kegulung ala berantakan sampai di bawah siku aja sih. Hawt, Boooook!

"Saya coba ya, kamu jangan bayangin kalau ini cincin buat kamu, Ga."

"Ya ampun, Pak, sumpah deh. Kalau kayak gini lama-lama saya beneran baper ini!"

Bos Dimas mendengus gitu doang, tapi tetap aja narik tangan aku kayak nggak ada beban dan masangin tuh cincin di jari manis! Ya ampun ya ampun ... cincinnya pas dan cuantik bangeeeet! Serius. Mata berliannya cuma satu (tanda tanya besar) jadi kesannya nggak norak. Sinarnya juga nggak banyak. Sinar ultraviolet kali. Dan, aku lumer, Sist, waktu lihat dia senyum lebar dan manis banget. Kok mirip Gabriel Conte sih kalau lagi kayak gitu di jarak dekat ini!

Kepalanya tiba-tiba dongak, bikin aku nelan ludah cepet-cepet. Ke-gap deh. "Pas, Ga." Cengirannya fix banget mirip Gabriel! Sialaaaaaan! Dia bukan makhluk Indonesia, aku yakin dia bukan pribumi. Eh, kan Panjaitan. "Badan kamu walaupun nggak sama tingginya kayak Audy, tapi besarnya sama kok. Pasti jarinya juga sama."

"Tersiratnya adalah saya pendek."

Dia tertawa, lagi.

"Lagian Bapak nggak modal banget," Aku meringis saat Dimas melepas cincin itu. Yah, kok dilepas sih, Booooos? "Orang tuh kalau ngelamar modelan kayak Mbak Audy ya pesen kali cincinnya. Biar mahal. Classy. Ngakunya anak Juragan Media."

SWEET - TALK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang