Part 2

284 26 2
                                    

"REALITA AERLIC!! Apa Hobby kamu itu selalu saja membuat ulah disekolah?? Atau Hobby kamu itu suka membuat saya marah??" Tanya Bu Ratna dengan menekan-nekan setiap kalimat yg ia ucapkan. Wajahnya memerah, matanya melotot tajam, hingga kaca matanya terlihat hampir melorot kebawah. Ia menatap Realita penuh emosi.

"Ya maaf Bu, tadi pagi itu saya lihat mobil kesayangan saya yg warna Hitam putih,yg lucu, unik dan unyu2. Yg saya beli di Eropa Tahun lalu, dengan BK No--

"Udah-udah saya gak mau dengar alasan apapun dari kamu!!" Ucap Bu Ratna memotong pembicaraan Realita. Padahal Realita belum selesai menyelesaikan kalimatnya mengenai mobil kesayangannya. Dan mungkin butuh beberapa bait lagi untuk menyelesaikan nya.

"Sekarang kamu saya Hukum karena telat ke sekolah 15 Menit" Ucap Bu Ratna Tegas

"Yailah bu baru juga 15 Menit, biasanya kan saya Telat bisa sampai 1 Jam. Jadikan saya sudah mulai--

"REALITA!!"

"Hehehe... Ibu suka benget sih motong penjelasan saya" Balas Realita sambil menggaruk kepalanya yg tidak gatal

"Sekarang saya Hukum kamu,tunggu sebentar! " Perintahnya. Ia meronggah tas nya dan mengambil Ponsel nya lalu mengetik sesuatu disana, Realita bisa melihat wajah mencurigakan dari Bu Ratna.

"Sok misterius" Gerutunya.

"Apa kamu bilang?" Tanya Bu Ratna sontak membuat Realita kanget karena Bu Ratna mendengar ucapannya. Walaupun suara nya sangat kecil.

"Kamu pikir saya gak bisa dengar kamu ngomong apa? " Tatapan Bu Ratna semakin Tajam, rasanya ingin sekali tangan Realita menampung mata Bu Ratna yang sepertinya sebentar lagi akan jatuh. "Hukuman kamu saya Tambah! " Lanjutnya membuat Realita membulatkan matanya.

"Ha?! Saya aja gak tau Bu Hukuman saya yg sebelumnnya apa, masa mau ditambah lagi?" Sinis Realita. Sepertinya dia memang Hobby membuat Bu Ratna marah atau mungkin Realita tidak akan merasa puas mengganggu Perempuan yg ada didepannya, sampai bola mata nya benar-benar sudah menggelinding ke bawah lantai.

"Kamu--

Tok.. Tok.. Tok..
Ucapan bu Ratna terhenti, ketika mendengar ketukan pintu dari Ruangannya dan ia pun menoleh ke sumber suara.

"Ah akhirnya kamu datang juga nak, Terimakasih kamu sudah menyelamatkan nyawa Ibu" Ucap bu Ratna sambil mempersilahkan nya masuk.

"Emang saya menyelamatkan apa bu? "
Tanya nya dengan alis terangkat sebelah, seolah-olah bingung dengan Ucapan Bu Ratna.

"Junnifer, ibu baru saja berdebat dengan anak ini" Sial masa gue ditunjuk kaya gitu! "Darah tinggi Ibu hampir saja naik" Aduan Bu Ratna membuat Realita merasa geli.

'Untung, ibu gak punya riwayat penyakit jantung. Kalau ada, mungkin Ibu udah gak disekolah ini lagi kali' Guman Realita dalam hati.

Sungguh ini Batin yg sangat kasar.

Junifer tersenyum sekilas mendengar keluhan Bu Ratna. "Jadi, ibu manggil saya kenapa bu? "

"Oh ia, ibu nyuruh kamu kesini karena Ibu menyuruh kamu untuk memantau Realita"

"APA BU??!" Tanya Realita kaget.

Dear PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang