Part 7

65 3 0
                                    


Junnifer duduk dibangku yg ada diujung Toko baju itu, ia kembali berkutut pada Ponselnya.  Sedangkan Realita mencari baju dan celana yg akan digunakannya nanti. Sebenarnya untuk apa Ia membeli baju? Toh sebentar lagi mereka pulang ke Rumah masing-masing. Dari pada debat di Mall mending Realita mengalah.

Realita melihat ada Kaos-kaos polos digantung di Hanger berjajar rapi, banyak warna. Ia mengambil kaos warna putih, bahannya adem cocok untuknya. Ia menggantung kaos itu kembali mengingat Junnifer memakai kaos dengan warna yg sama. Walaupun Ia juga memakai Jaket, tetap saja Realita tidak mau. Akhirnya ia memilih baju berwarna biru muda. Dan mencari celana pendek yg akan dibawanya nanti ke tempat pembayaran.

Saat Realita sedang melihat-lihat celana pendek yg akan ia beli, ia menabrak seseorang didepannya. Mungkin karena pandangannya terlalu Fokus sama barang yang akan dibelinya.

"Eh sorry.. Sorry mba aku ga---

Tubuhnya seketika membeku saat melihat orang yang ditabraknya tadi. Mungkin orang yg ditabraknya tadi melakukan hal yang sama. Perempuan itu langsung membalikan tubuhnya dan berlari meninggalkan Realita yg masih diam.

Ditempat lain.

Junifer melirik Arjoli ditangannya, sudah 30menit ia menunggu Realita, tapi perempuan itu tidak balik-balik. Ia melirik ke arah kasir pembayaran, tidak ada tanda-tanda perempuan itu disana. "apa dia sudah pulang? "
Ia pun berdiri, mencari Realita di Toko tersebut, karena Toko baju di Mall ini bisa dibilang sangat luas.

Junnifer celingak-celinguk mencari nya, menyelusuri setiap jalan kecil disetiap rak baju yg menggantung. Hingga pandangannya berhenti ketika melihat seorang perempuan yg sedang duduk sambil menundukan kepalanya,  masih memakai baju yg sama. Junifer langsung menghampiri Realita dan duduk disamping nya. Ia ingin memarahi nya tapi diurungkannya saat melihat Realita sedang terisak kecil. Sepertinya perempuan itu menangis.

"Aerlick lo kenapa? "tanya junifer mulai panik.
Bukannya menjawab Realita malah semakin menangis, yg membuat Junnifer jadi semakin panik

"Lick jangan nangis dong, nanti dikira orang gue ngapain lo lagi" Junnifer langsung menarik Realita keluar dari Toko itu, dan langsung membawa nya kedalam mobilnya.

"Lick udah dong jangan nangis, gue gak enak nih" ucap jennifer menenangkan Realita

"Hiks.. Hiks" Junnifer bingung harus berbuat apa. Ia pun langsung menarik tubuh mungil Realita kedalam pelukannya,untungnya Realita tidak memberontak, mungkin dia  sedang butuh ketenangan. Junnifer mengelus lembut rambutnya. Membiarkan Realita menangis didalam dekapannya

"Pliss jangan nangis lagi, gue gak bisa lihat Cewe nangis didepan gue"

Realita melepaskan pelukannya dari tubuh Junnifer setelah beberapa saat, dan menghapus air mata "Sorry udah buat baju lo basah"

Junnifer tersenyum kecil kepada Realita, mengusap pucuk kepalanya dengan lembut. Realita melihat tingkah Junnifer hanya bisa diam.

Jantungnya mulai kambuh lagi.

"Gue tau gue ganteng"

"Hah!" Ia langsung mengalihkan pandangannya yg tadi menatap Junnifer, pipinya mereh seketika.

"Gue mau pulang"

Tangan Junnifer langsung menahan Realita yg hendak turun.

Realita membalikan badan melirik Cowo itu "Apa jun?"

"Lo mau ngomong apa? "

"Ngomong apa maksudnya? "tanya Realita bingung

"Lo ngajak ketemuan gue karena mau ngomong sesuatu kan? Apa? "

Dear PromiseWhere stories live. Discover now