D-Aksa Manusia kupu-kupu

38 3 1
                                    

Pagi-pagi aku memanaskan mobil untuk mengantar Danar menghadiri acaranya. Ayah berangkat kerja menggunakan motor yang biasa kugunakan kuliah. Beliau baru saja berangkat dan berpesan supaya kami berhati-hati ketika berkendara dijalan. Aku merayu ayah agar mengizinkan membawa mobilnya dengan alasan ingin menyenangkan Danar dan membuatnya nyaman menaiki mobil untuk berkeliling kota. Akhirnya beliau mengizinkan untuk membawanya. Kubersihkan bagian kaca hingga body mobil agar terlihat pantas dipakai oleh lelaki dewasa.

Danar sudah keluar dari kamar mandi, selanjutnya giliranku. Selepas mandi, aku melihat Danar masih bersantai diteras rumah. Dia melamun, tidak segera merias diri. Ahh sudahlah... lebih baik aku segera berpakaian tanpa memikirkannya. Setelah aku siap, kuperhatikan Danar masih santai-santai saja.

"Danar, bukankah tadi kamu menyuruhku supaya lebih cepat. Kenapa kamu belum bersiap?"

"Aku sudah siap berangkat sedari tadi menunggumu"

"Oohhh tuhan.. apa kamu berfikir akan berangkat dengan dandanan seperti ini. Kamu bercerita kepadaku bahwa acara ini bersifat penting. Kamu akan mengacaukan acara dengan penampilan seperti ini"

"Kurang menarikkah penampilanku Arman. Padahal ini adalah dandanan terbaikku" Aku menggeleng-gelengkan kepala. Tanpa berfikir panjang kutarik ia kekamar. Aku memilih setelan baju yang paling pas untuk ia gunakan. Kusuruh Danar memperbaiki penampilannya. Tak lama ia keluar kamar. Sepertinya aku memang berbakat soal penampilan. Dia kusulap menjadi seseorang yang sangat menarik untuk dilihat. Meskipun bungkuknya tetap menjadi nilai kurang pada dirinya. Kutegapkan badannya. Aku bergumam dalam hati,

"Inilah Danar yang seharusnya".

Beberapa menit kemudian badannya kembali membungkuk, sambil ia menggaruk-garuk pahanya. Sepertinya Danar tak nyaman mengenakan celana yang ia pakai. Danar menyuruhku masuk mobil lebih dulu. Sambil aku menunggunanya, ternyata Danar mengganti penampilan yang telah kusarankan. Ia kembali mengenakan baju dan celana yang ia pakai sebelumnya.

"Danar...! sebenarnya apa yang ada dalam fikiranmu" aku mengutuk didalam hati. Ketika membuka pintu mobil ia tersenyum bodoh menatapku, sambil berkata:

"Aku tidak berbakat menjadi lelaki tampan sepertimu. Ini lebih cocok untukku". Mendengar apa yang ia katakan, aku menepuk dahi menyesali apa yang sudah ia lakukan.

۩۩۩

Kami memasuki Royal plaza, ini adalah tempat yang kami tuju. Seperti biasa suasasananya sangat ramai. Namun ada yang berbeda hari ini. Banyak sekali pamflet yang sebelumnya tidak sempat kubaca dipintu masuk. Kami masuk menuju lantai dasar. Terdapat panggung dan kursi yang sudah berjajar berisi penuh orang-orang yang mendudukinya. Kubaca tulisan yang terpampang dipanggung "Meet and Great D-Aksa Manusia kupu-kupu".

Aku Menghentikan langkah Danar yang sedang berjalan. Sungguh tak kusangka, jauh-jauh dari Singapura ia hanya ingin menghadiri acara D-Aksa yang tidak kuketahui bahwa hari ini berlangsung Meet and Greatnya. Aku berbisik kepadanya,

"Sejak kapan kamu mengagumi sosok D-Aksa?, apakah di Singapura ia juga dikenal banyak orang?, Sudah berapa banyak koleksi buku yang kamu punya?, Dan bisakah kita duduk dibagian paling depan?, oohh Danar kenapa aku tidak tau jika ada acara luar biasa ini! Beruntung kamu telah mengajakku!"

"Aku hanya mengenalnya. Kami adalah teman. Ia mengharapkan aku datang diacaranya. Kita pasti mendapatkan tempat duduk paling depan. Tenang saja"

Danar berjalan didepanku. Benar saja, dengan percaya diri ia menuju barisan kursi paling depan. Aku duduk sambil berbisik mengintrogasinya. Aku menanyakan bagaimana dia bisa mengenal D-Aksa, dan seperti apakah sosok D-Aksa ketika ia mengenalinya bukan melalui tulisan sebagai karya-karyanya. Danar menjelaskan secara singkat tentang D-Aksa. Aku hanya mengangguk mendengarkan apa yang ia ceritakan.

Metamorfosis Tak SempurnaWhere stories live. Discover now