19. Rumput Tetangga Lebih Hijau?

1.8K 270 44
                                    

Jaehyun menceritakan kronologi bundanya Jibeom yang masuk rumah sakit. Donghyun dan Joochan prihatin dengan kondisi bundanya Jibeom. Joochan juga nyesal karena sibuk mikirin oleh-oleh tanpa mencurigai hal aneh dari ketidakhadirannya Kim Jibeom.

"Yah gue ngespam dia minta oleh-oleh nih... Nyesal gue." celetuk Joochan.

"Lo sih.." rutuk Donghyun.

Untung dia gak segila Joochan. Donghyun masih punya rasa kecurigaan dengan izinnya Jibeom. Masa iya seorang Kim Jibeom liburan seminggu lebih dan mengesampingkan sekolah? Mana mungkin.

"Jadi Bong.. lo udah bayar rumah sakitnya bunda Jibeom? Dan Jibeom marah karena itu ya?" tanya Joochan.

Jaehyun ngangguk. Dia bingung memikirkan cara agar Jibeom tidak marah dengannya lagi. Maksud Jaehyun kan baik tapi kenapa Jibeom malah bilang dia merendahkannya?

"Sabar Bong. Biarin aja amarah Jibeom rendah sendirinya. Lo tau kan kalo Jibeom marah memang serem? Dia orangnya sabaran tapi kalo sudah marah ya sadis. Dan mungkin yang lo lakuin ke dia emang bikin Jibeom tersinggung Bong." kata Donghyun.

"Ya lagian lo si kenapa gak bilang ke dia dulu." celetuk Joochan.

"Maksud gue kan baik." lirihnya.

Sepertinya memang Jaehyun harus memberikan waktu dulu untuk Jibeom agar meredahkan amarahnya. Setelah itu barulah Jaehyun akan meminta maaf kepada Jibeom karena telah lancang melakukan sesuatu yang tidak dia sukai.

.

"Jibeom.. Jibeom tau siapa yang bayar rumah sakit bunda?"

Waktu Jibeom lagi bantuin bundanya ngupas apel, bunda Jibeom menanyakan pertanyaan itu kepada Jibeom. Sekarang Jibeom sudah tahu siapa yang membayarnya, ya, itu ulahnya Bong Jaehyun.

"Tau bun." jawab Jibeom.

"Siapa? Nak Jaehyun?" tanya bunda.

Jibeom ngangguk, "Iya..." jawabnya.

"Kenapa Jaehyun mau bantuin kita bayar rumah sakitnya, nak?"

"Karena dia mau pamer bun, dia punya uang, sementara kita enggak." celetuk Jibeom.

Bunda Jibeom mengerutkan keningnya heran. Baru kali ini dia dengar Jibeom berbicara seperti itu dan bunda Jibeom tidak menyukainya.

"Hush.. Jangan ngomong kayak gitu Jibeom. Gak baik." tegur bunda.

"Tapi memang gitu bun kenyataannya. Uang segitu gak ada harganya untuk dia. Mungkin bagi dia uang segitu cuma sebatas sedekah sama fakir miskin kayak kita." ujar Jibeom.

"Kim Jibeom! Jangan ngomong kayak gitu. Gak boleh gitu nak! Siapa yang ngajarin kamu ngomong kayak gitu?"

Jibeom meletakan apel dan pisau yang dia pegang. Dadanya terasa sesak karena perbuatan Jaehyun kepadanya. Dia tidak suka kalau ada orang yang mengasihaninya dan bagi Jibeom apa yang dilakuin Jaehyun sudah melebihi batas wajar. Tidak seharusnya Jaehyun mencampuri urusannya seperti itu apalagi biaya yang dikeluarkannya sangatlah besar.

"Bunda tau apa yang buat Jibeom iri sama Jaehyun? Dia gak perlu ambil pusing soal apa yang bisa dia makan besok. Dia kaya, apa yang dia mau bisa dia miliki dengan gampangnya. Lalu Jibeom? Jibeom harus kerja keras bantuin bunda, Jibeom gak mau bunda kecapekan karena kerja tapi apa? Bunda sakit dan—"

"Jibeom gak boleh iri dengan apa yang dimiliki orang lain. Jibeom harus bersyukur dengan apa yang Jibeom punya. Walaupun kita gak punya apa-apa, bunda sudah bersyukur karena bunda punya Jibeom. Bagi bunda yang paling berharga di dunia ini bukan harta benda, tapi kamu. Jangan jadi orang yang dengki, nak."

Googoo Child Squad | HIGH SCHOOLWhere stories live. Discover now