05

59 17 35
                                    

Baca nya santai aja...

---- The Story In The Drean ----

"Dring!! Dring!!" Suara alarm berbunyi, tapi gue masi menutupi tubuh kekar gue dengan selimut tipis yang dibuat dari bulu Ayam, bercanda kok. Bulu Domba.

"Ah sial, sudah pagi aja ni hari,"

Gue paksakan diri gue untuk berdiri, dengan kepala yang masih tertunduk ngantuk, dan jony yang berdiri, karna dingin nya pagi.

Pagi gue disambut dengan hayalan yang apstrak, yang gue sendiri tidak mengerti dengan hayalan itu. Gue langsung berdiri, dengan celana pendek warna coklat. Ditambah air liur yang masih melekat. Gue masih tetap kelihatan ganteng. Gue langsung menuju kamar mandi.

Lihat apa yang terjadi
Dengan semua rencanaku
Hancur semua berantakan
Dia berjalan keluar
Dari lingkaran hidupku
Na.. Na.. Na.. Na...
Tung tak tung tung..
Tak tak tung tung atung

Gue suka banget nyanyi dikamar mandi, Maklum, suara gue mirip Afgan.

Selasai semua nya gue langsung pergi ke sekolah.

Baru saja nyampai depan gerbang, penjaga udah mau menutup pagar sekolah.

"PAK! Tunggu dulu!" terik gue. Yang langsung berlari ke gerbang sekolah.

"Lu kebiasaan telat mulu," tegur Penjaga.

"yak elah, baru sekali." jawab gue.

Gue langsung berlari ke kelas yang udah masuk lagi-lagi gue telat, belum sampai dikelas gue lihat Eca yang juga baru mau berjalan ke kelas.

"Eca! Tunggu gue!" teriak gue.

Eca menolehkan kepalanya dengan muka datar, lalu menghentikan langkanya, dan menganggukan kepalanya.

"Hehehe mau masukan? Bareng ya." pinta gue.

"Iya-iya, gih buruan entar dimarah," Jawab Eca. Suara nya terdengar sangat lembut.

Eca berjalan disamping gue, dengan wajah yang tertunduk, dan tangan yang sedang merangkul buku.

Gue melihati nya. Seperti nya, ia perempuan yang pemalu.

"Lu pindahan dari mana Ca?" tanya gue.

"Dari sekolahan," jawab Eca dengan singkat.

"Hehehe kok perempuan kelas gue ngeselin semua ya?" jawab gue.

Eca langsung tersenyum ke arah gue, mata nya tertutup karna senyum manis nya. Ia langsung mempercepat langka nya.

"Hati-hati biasa yang ngeselin itu ngangenin. Gue duluan ya." jelas Eca.

Gue hanya menggaruk kepala, seperti nya kepala gue ada kutu, kagak kok,
gue mulai kebingungan dengan Eca.

Gue langsung masuk ke kelas, tak butuh waktu lama akhir nya guru masuk.

"Selamat pagi anak-anak," sapa guru.

"Pagi bu...." Jawab kami.

Kami pun diapsen, tapi ada satu yang tidak dipanggil, ya, sudah jelas si Eca.

The Story In The DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang