06

66 17 36
                                    

Santai aja baca nya...

---- The Story In The Dream ----

Ria VOP

Gue langsung tertunduk lemah, andaikan kau mengerti Dit. Tapi sudahlah, semua tak perlu gue jelaskan.

Gue suka sama elu Dit, tolong ngerti!

Gue langsung tersenyum, dan meninggalkan Adit, bahu nya tersentuh tubuh gue, seperti nya Adit melihat ke arah gue karna sentuhan itu. Tapi gue tak menghiraukan nya. Gue berjalan dengan pikiran yang tak terkandalikan.

Mungkin salah gue yang terlalu berharap, sudahlah lupakan!

---- The Story In The Dream ----

Gue masih duduk dikursi dengan toples berisi makroni, dan wajah yang menghadap ketelevisi. Gue masih memikirkan yang dilakukan Ria tadi.

"Keriyuk...keriyuk." suara mulut gue yang sedang mengunya makroni. Ditambah suara televisi yang gue sendiri tak mengerti.

Teletabis
Teletabis
Berpelukan...

Gue sedang menonton film empat makhluk hidup yang tercipta dengan perut buncit, dan wajah yang terlalu tersenyum. Meski sering disakiti, apasih. Gak jelas!

Tapi entah kenapa gue semakin gelisah. Sebenar nya apa yang mau dibicarakan Ria tadi.

Karna kegelisahan itu. Gue teringat dengan masa lalu yang penuh dengan penyesalan.

Dua Tahun Yang Lalu

Adit terimakasih, kau tak perna mempersalahkan semua kesalahanku, tak sedikit pun marah, akan betapa menyebalkan nya diriku, kau balas dengan senyuman, tiap rasa sakit yang ku berikan, aku hanya memberimu setetes cinta, tapi kamu, deras menghujani aku dengan cintamu.

Sebuah tulisan yang ia letakan didalam tas gue sore itu, gue tersenyum membaca tulisan itu, tulisan yang membuat gue yakin jika ia adalah pilihan yang tepat. Ya, dia benar-benar meyakinkan gue, dia membuat gue semakin merindukan nya, padahal, kami baru saja bertemu. Gue berharap agar hari ini cepat berakhir, agar besok gue bisa bertemu dengan nya.

Tapi sayang, keyakinan itu cuma bertahan sementara, ia mematahkan semua nya. Keyakinan yang baru beberapa jam ia berikan, kini menjadi luka yang mendalam. Bahkan sampai sekarang.

Gue : Terimakasih :)

Dia : untuk apa hey ?

Gue : untuk semua nya.

Gue : hey, napa gak dibales ?

Gue : wei kuda, balas udah 2 jam lebih ni.

Gue : kerik.... Kerik...

Gue : hsidhnsodndiekdnbsiwodndiwhsk, serah lu dah bosen :(

Ia tak membalas pesan gue, akhirnya gue tertidur dalam keadaan menunggu pesan dari nya. Mimpi indah karna keyakinan dari nya, membuat gue tertidur dengan wajah tersenyum. Gue berharap tak terbangun dalam mimpi indah itu. Ya, karna pada kenyataan nya, ia hanya memberikan sebuah penyesalan dalam keyakinan itu.

The Story In The DreamWhere stories live. Discover now