Twenty Four ☑

10.7K 1K 73
                                    

Jihoon langsung lari sehabis taksi yang ditumpanginya berhenti. Untung aja sih dia udah bayar. Dia udah gak peduliin lagi panggilan supir taksi yang ingin memberikan uang kembalian padanya. Bahkan dia juga masabodo dengan pandangan bingung orang-orang yang melihatnya lari-lari begitu. Jihoon cuma ngerasa panik makanya ia sampe gak bisa mikir logis.

Jihoon baru bisa berhenti dan ngatur nafasnya waktu dia udah sampe didepan ruang UGD disalah satu rumah sakit Seoul. Dia gak peduliin seberantakan apa penampilannya karena yang ia peduliin itu orang yang ada didalam sana, disalah satu ranjang UGD yang duduk santai dengan beberapa perban yang membelit bagian kepala serta tangan kanannya.

"Woozi?" ujar Soonyoung kaget buat Jihoon gabisa buat nahan airmatanya lagi. Dia langsung berjalan mendekat dan langsung meluk Soonyoung.

Jihoon kaget waktu dapat kabar kalo Soonyoung sekarang ada di rumah sakit karena sempat tertabrak dalam perjalanannya menjemput Jihoon. Bukan tabrakan yang besar sih sebenarnya namun cukup membuat luka di beberapa bagian tubuh Soonyoung. Tapi mau gimanapun itu, wajar dong kalo Jihoon panik?

Dari penuturan orang yang menelpon Jihoon, Soonyoung tak sengaja tertabrak motor saat sedang menyebrang. Sebelum menjemput Jihoon, dirinya memang sempat mampir ke mini market sebentar lalu saat keluar, tak sengaja ia melihat ada anak kecil yang ingin menyebrang sendirian. Berniat baik, jadilah ia membantu anak kecil itu untuk menyebrang dengan selamat. Tapi naas, saat ingin menyebrang kembali, ada motor yang kehilangan kendali dan menabrak tubuh Soonyoung. Karena kejadian itulah mengapa Soonyoung bisa ada disini sekarang.

"Hey jangan nangis.. Aku gak kenapa-napa kok.." ujar Soonyoung nyoba buat nenangin Jihoon yang masih betah nangis dipelukannya. Beberapa perawat yang ada diruangan itu sedikit melirik ke arah mereka. Tak jarang juga sih ada yang tersenyum manis melihat pemandangan itu.

"Gak kenapa-kenapa gimana? Ini apa? Ini lagi.. Terus ini, in-"

CUPP

"Cuma luka kecil dan cuma perlu waktu sebentar buat pu- auuu!!" teriak Soonyoung saat mendapat satu pukulan didadanya dari Jihoon.

"Gausah ngegampangin! Gausah sok baik-baik aja! Jangan buat aku khawatir lagi!" Jihoon kembali masuk ke dalam pelukan Soonyoung dan menangis lagi.

Soonyoung yang mendengar penuturan Jihoon cuma bisa tersenyum. Sejak pacaran, bahkan mungkin sejak awal mereka dekat, bisa dibilang hampir seluruh omongan Jihoon ke dia itu omongan yang agak kasar atau sarkas. Maklumlah Jihoon itu emang pengidap tsundere tingkat akut, gak beda sama kakaknya yang super jutek dan cuek macem Wonwoo. Jadi jangan harap kalo Soonyoung sering dapat perlakuan manis dari pacar cabe rawitnya itu.

Meski gitu, Soonyoung tetep cinta kok sama dia. Gimanapun sifat Jihoon, Soonyoung tetep suka. Anggaplah Soonyoung masokis, but dia sih santai buat ngakuinnya. Yang dia tau, dibalik sifat cuek Jihoon, omongan kasarnya, pasti tetap ada perhatian, makna dan pesan manis yang terselip didalamnya. Dan itu yang sangat Soonyoung suka. Seperti sekarang ini, dia amat suka perhatian Jihoon padanya serta kekhawatiran pada dirinya.

"Jangan nangis lagi, hmm? Maaf yaa aku gak jadi jemput kamu. Malah kamu yang harus jauh-jauh kesini kayak gini.. Maa-"

"Kenapa masih mikir gitu sih? Kenapa minta maaf, hah? Aku gak suka ya dengernya! Emang kamu pikir aku bakal diem aja waktu denger kabar kamu?" dan setelah denger itu, Soonyoung kembali meluk tubuh mungil pacarnya dengan sayang. Entahlah dia selalu merasa bahagia kalo bersama Jihoon. Segala beban, pikiran atau apapun pasti akan terasa lebih baik jika ia bersama Jihoon.

J.hoonie

hoonie

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
[REVISION] SVTAGRAM (GS) ✅Où les histoires vivent. Découvrez maintenant