Diana3

1K 113 23
                                    

Aku sedang duduk di halte menunggu angkot untuk pulang.

Beep...

Beep...

Aku menoleh melihat si pemilik suara klakson tadi.

"Na, entar malem kamu ada acara gak?"
Ya, itu Kevan.

"Enggak sih, emang kenapa?"

"Gak papa."

Lalu Kevan pergi begitu saja tanpa mengatakan sesuatu lagi.

Kirain dia mau ngajak jalan atau apa kek eh ternyata cuma nanya doang, buang-buang waktu.

"Masih deket sama Kevan?"

Suara itu berhasil membuatku terkejut, bagaimana tidak, sekolah sudah sepi dan tiba-tiba ada orang yang bicara padaku.

Aku menoleh dan itu adalah Karin, pacar Kevan.

"Gak kok biasa aja."

"Yakin? Terus ngapain tadi pagi lo dateng bareng sama Kevan? Boncengan lagi." Terlihat jelas jika sekarang Karin sedang kesal.

"Tadi pagi gue nunggu angkot, tapi pas dia lewat depan gue dia nawarin buat berangkat bareng, sebenernya gue gak mau sih barengan ama dia tapi dari pada gue telat mending nebeng." Ucapku panjang pada Karin.

Karin mengangguk-angguk.

"Ada lagi yang mau lo tanyain?"

"Enggak sih, makasih."

Lalu Karin pergi masuk ke dalam sekolah kembali, iya soalnya di dalam ada beberapa ekskul yang lagi latihan.

###

Sekarang sudah pukul 17.12

"Ini badan apa lem sih kok lengket banget." Ucapku seraya memegang-megang lenganku yang terasa lengket.

Akhirnya aku masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badan dan mungkin aku akan berendam didalam air hangat, hhh... sangat nikmat.

Tiga puluh menit berlalu dan aku sudah selesai mandi, aku keluar dari kamar mandi menggunakan pakaian mandi.

"ANJIR!" Aku berteriak, bagaimana tidak, sekarang Kevan berada di kamarku!

"Ngapain lo disini?"

"Hmm... gak boleh pake gue-lo gue-lo." Kevan berdiri karena tadi ia duduk di pinggir ranjangku.

"Jawab!"

"Oke-oke, tadi aku ketuk-ketuk pintu kamar kamu, tapi gak ada yang nyaut terus mama kamu dateng ngomong sama aku katanya masuk aja, yaudah aku masuk, pas masuk ternyata kamu dikamar mandi, ya aku tungguin lah." Kevan melihat-lihat benda yang ada di mejaku.

"Kamu mau apa kesini?"

"Mau ngajak kamu jalan." Kevan membuka album fotoku.

"Simpen balik ke tempatnya!" Teriakku.

Kevan terkekeh ketika melihat foto kecilku. "Kamu lucu deh waktu kecil, imut ah."

"Aku bilang simpen albumnya!" Teriakku lagi, akhirnya Kevan menyimpan album itu ke meja.

"Siap-siap gih." Lalu Kevan keluar dari kamarku.

"Ngapain sih tu anak, gak waras ya? Punya pacar kok malah ngajak aku."

###

Ketika aku keluar dari kamar dan ingin menemui Kevan di ruang tamu, aku terkejut dengan apa yang baru saja kulihat.

Disini ada Karin!

Aku mencoba untuk tetap santai, aku kembali berjalan kearah sepasang kekasih itu.

"Yuk."

"Bentar, gue pamitan dulu." Baru saja aku ingin pergi ke dapur untuk meminta izin tapi Kevan malah memanggilku.

"Gak usah, mama kamu gak ada dirumah lagi keluar bentar katanya."

Akhirnya kami bertiga masuk kedalam mobil dan aku duduk di kursi belakang, SENDIRIAN!

Jadi ceritanya gue jadi obat nyamuk gitu?

Omaigat! Salah nih salah.

Kevan sama Karin malah mesra-mesraan depan gue coba, apa kabar hati ini? Gila sih.

"Yang, itu rambut kamu kok berantakan sih?" Terus Karin rapiin rambutnya Kevan deh, iya aku sabar aku sabar.

Gak lama kemudian kita udah sampai di... lah? Ini dimana? Gak tau gue.

"Kita dimana nih?" Aku menggoyangkan pundak Kevan.

"Turun aja elah."

"Gak mau, ini dimana bego!"

Panik? Iya gue panik.

Tempatnya gelap gini lagi, cuma ada lampu remang-remang, kekurangan listrik kali ya.

Kevan malah narik tangan gue.

"Cepetan, kita seneng-seneng aja disini."

Lah? Gak mau gue, ajaran sesat, bayaha nih bayaha, meydey meydey. Buset buset pas masuk orang-orang pada joget kek hilang kendali gitu, serem tau, apa ini yang dinamakan pergaulan bebas? Kevan goblok, ngapain bawa gue kesini?

Kevan terus narik tangan gue.

Lumayan lah di tarik cogan, tapi sayangnya cogannya udah punya pacar, duh miris.

"Ngapain sih bawa gue kesini?" Gue nanya ke Karin.

"Haa?" Karin malah ha ho ha ho.

"Disini kita mau ngapain?" Gue agak sedikit teriak gitu kan.

"Kita mau seneng-seneng aja, besok kan libur tuh." Karin ikutan teriak.

Pas nyampe di tempat duduk, gue makin kaget coeg.

Gimana? Di komen ya

Maap aku gantungin dulu, biar greget gitu

Oke gak?

Siyap!

Jangan lupa vote dan komen kalo perlu lo pada rumpiin ni cerita sama temen-temen lo biar pada baca (share) mwehehehee

Doain semoga cerita ini banyak readersnya yaaaaaaa

Oke deh bayyy!

Plis jangan banyakan siders:(

DIANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang