Diana14

713 59 5
                                    

Sekarang aku sudah kembali bersekolah, bertemu dengan semuanya dan tentu saja aku bertemu dengan Shony, rasanya canggung.


Aku dan Shony tidak saling menyapa, hanya teman-temanku yang mengisi keheningan yang terjadi diantara kami berdua.

Shony menatapku lalu tersenyum manis, aku suka senyumannya yang menenangkan tapi sekarang itu bukan milikku lagi, kuharap nantinya orang yang akan menjadi pemilik senyum manis Shony adalah orang yang tepat.

Suara ribut dan bising di kantin terhenti seketika, ketika suara bel masuk berbunyi.

Dan di detik selanjutnya kantin menjadi sepi.

Kami ber-enam berjalan bersama menuju kelas.

Tiba-tiba seseorang menarikku untuk mundur kebelakang.

"Apaan sih?"

"Gue mau ngomong empat mata sama lo." Bisik Rafhi di telingaku agar yang lain tidak dapat mendengarnya.

"Tapi ini udah masuk, Raf."

"Gue tau tapi denger-denger katanya gurunya gak masuk." Bisik Rafhi lagi padaku.

Lian, Firli, Kevan, dan Shony sudah jauh didepanku, lalu Rafhi menarikku untuk kembali ke kantin.

"Lo mau nraktir gue?" Ucapku pada Rafhi yang duduk di hadapanku.

"Gue gak punya duit, kita kesini cuma mau ngobrol ogeb, bukan mau makan."

"Yaudah, apa??" Aku memasang wajah penasaran.

"Lo udah tau apa alasan Shony mau putus?"

Ucapan Rafhi membuatku bingung, jadi dia mengajakku kesini untuk membahas hal ini?

"Shony bilang sama gue kalau ada orang yang lebih pantas buat gue, gue juga gak tau sih orangnya siapa." Aku melipat lenganku di atas meja.

"Sebenarnya gini..."

Flashback On

"Lo masih pacaran sama Diana?"

Zaka duduk di samping Shony.

Tempat nongkrong sedang ramai karena siswa-siswa yang baru pulang dari sekolah.

Shony menoleh melihat Zaka.

"Kenapa?"

"Gue cuma nanya sih, mending lo tinggalin Diana aja terus opor ke gue."

Ucapan Zaka membuat Shony melayangkan pukulan ke wajahnya.

"Lo kira Diana apaan?!" Terlihat jelas di wajah Shony jika ia sangat-sangat marah.

Zaka sudah jatuh ke tanah karena pukulan Shony yang lagi-lagi melayang ke wajahnya.

Darah yang keluar dari sudut bibir Zaka membuat ia harus memegangnya.

Zaka menatap Shony sinis.

Semua orang menoleh melihat pertarungan antara Zaka dan Shony, termasuk ibu kantin.

"Apaa-apaan ini? Kalau mau berantem jangan disini." Bu Ois memegang lengan Shony agar menjauh dari Zaka.

"Lo pikir lo siapa?! Diana itu jalang woi!" Teriak Zaka.

"Mau lo apa anjing?!" Shony memberontak sehingga tangan bu Ois yang tadinya memegang lengan Shony terhempas.

"Jauhin Diana!" Lalu Zaka tersenyum sinis.

"Kalau gue gak mau? Lo mau ngapain?!" Shony menggenggam kerah baju Zaka dan mengangkat Zaka agar berdiri.

"Gue bakal ngelakuin hal yang lo gak bisa bayangin." Bisiknya di telinga Shony.

Flashback Off

"Jadi gitu, Na." Ucap Rafhi ketika sudah selesai bercerita.

Aku menautkan alisku. "Jadi Shony ngelepas gue gitu aja? Kenapa dia gak pertahanin gue?"

"Karena dia takut kalau Zaka bakal bener-bener ngelakuin hal yang gak bisa dia bayangin, lo tau kan kalau Zaka orangnya nekat."

"Iya gue tau, tapi masa iya sih dia ngelepas gue gitu aja."

Rafhi mengedikkan bahunya.

"Ini yang Shony bilang pantes buat gue? Haha... lucu sih." Aku tertawa renyah.

###

"Dari mana lo berdua?" Tanya Firli ketika aku dan Rafhi berjalan masuk ke dalam kelas.

"Pacarnya Lian nyulik gue." Aku duduk di samping Lian lalu membenamkan wajahku di kedua lenganku.

Aku mendongak.

Terlihat Shony menatap curiga ke arah Rafhi.

"Tadi Rafhi mau ke perpus terus dia ngajak gue, tadinya mau ngajak Lian tapi lagi asik ngobrol sama Firli."

Aku berbohong.

Shony nampaknya percaya dengan ucapanku.

Aku bernapas lega dan berniat untuk tidur karena guru tidak masuk.

"Guys!!!"

Teriakan Rafhi membuatku terbangun.

"Santai aja dong, gak usah teriak gitu." Lian menoyor kepala Rafhi.

"Besok kita kemah yukk!" Seru Rafhi.

Kami saling bertatapan satu sama lain.

"Ayoo!" Seru teman-temanku.

"Besok kan sabtu jadi kita otw nya pagi aja." Usul Firli.

"Iya iya, gue setuju tuh." Lian menyetujui ide Firli.

"Dimana?" Tanya Kevan.

"Mmm... di pinggir pantai aja." Usul Shony.

Semua langsung girang banget.

"Gue gak bisa ikut." Ucap Kevan dingin.

Yuhuuuu gaess! Gimana?

Kevan kenapa gak ikut ya?

Apa dia mau jalan sama Jennie Blackpink?

Tapi Jennie kan udah sama Kai.

Huhuuu sedih sih, aku gak rela.

Tapi gak papa deh asal Jennie seneng dan bahagia.

Wkwkwkwkkk.

DIANAWhere stories live. Discover now