Diana6

874 82 19
                                    

"Gue belum kerja pr anjir, gimana dong?" Lian panik gara-gara belum kerja pr.

"Biasanya lo bodoamat deh sama pr, kok sekarang jadi panik?" Firli lagi ngaca di cermin biar dia tahu diri katanya.

"Ngaca mulu kerjaan lo." Protesku pada Firli yang sedaritadi masih terus bercermin tanpa bosan, gue yang lihat aja bosan.

"Pagi!" Sapa bu guru ketika memasuki kelas.

"Tumben gak ada kode-kode, biasanya ada yang teriak kalo ada guru yang lagi otw kesini." Firli menutup cerminnya.

Pelajaran dimulai.

"Sekarang kita ulangan harian ya."

"HAH?!" Pekik semua siswa termasuk gue dong.

Salah satu hal yang paling menyeramkan didunia adalah, ULANGAN DADAKAN!

Gue gak belajar sama sekali.

"Gue gak belajar anjir." Ujarku dan dengan cepat langsung membuka buku.

"Gak usah sok deh lo, kalo orang pinter yang ngomong belum belajar, mustahil, kita lihat aja nanti nilai lo berapa, kalau tinggi gue giling lo ya." Lian yang otaknya dibawah standar tapi dia yang bikin gue ketawa tiap hari, makin sayang ama dia.

Ulangan pun dimulai.

Satu setengah jam berlalu dan sekarang waktunya ngumpulin kertas ulangan.

"Jangan ada yang berisik ya, ibu mau periksa ulangan kalian."

Ribut? Iya ribut dikit doang, gak ribut-ribut amat.

###

Author Pov

Kevan duduk dibangkunya seraya memainkan handphonenya.

Kevan:
Kamu kemarin kemana?

Karin:
Dirumah aja

Kevan:
Haha

Karin:
Kok kamu ketawa?

Kevan:
Kamu lucu

Karin:
Kok lucu?

Kevan:
Iya kamu lucu, aku udah tau semuanya tapi kamu masih boong ya

Karin:
Apasih, Van?

Kevan:
KEMARIN KAMU JALAN SAMA COWOK LAIN KAN DI DUFAN!

Read

Kevan:
Kok cuma di read doang?

Dan Karin tidak membalas pesan Kevan lagi.

Terlihat jelas jika wajah Kevan sekarang sedang sangat marah.

Dia memasukkan handphonenya kembali ke dalam saku celananya dan langsung berdiri.

Diana langsung menoleh melihat Kevan yang tiba-tiba berdiri dengan ekspresi marah.

"Bu, saya mau ke toilet bentar." Izinnya pada guru, lalu Kevan keluar.

###

Diana Pov

"Kevan kenapa?" Gue bingung, kok sikap Kevan jadi beda.

"Bu, saya kebelet pipis nih, saya izin ketoilet bentar ya, bu."

Setelah mendapat jawaban dari guru gue buru-buru keluar dan nyusulin Kevan.

Pas udah mau nyampe ke toilet, gue berhenti karena ngelihat Kevan sama Karin lagi berantem depan toilet.

Mau gak mau gue nguping, gue udah kepo tingkat dewa.

"Aku gak jalan sama cowok, Van." Suara Karin terdengar sedang emosi.

"Jujur atau kita putus?" Kevan masih dengan nada santai tapi berhasil membuatku terkejut dengan apa yang dia katakan barusan.

Aku hampir saja berteriak karena mendengar ucapan Kevan.

"Enggak, Van." Karin masih membela diri.

"Kita putus, Rin." Dengan kata yang penuh penekanan Kevan menahan segala emosinya yang daritadi sebenarnya sudah memuncak.

Mendengar langkah kaki Kevan yang mendekat aku segera bersembunyi.

Aku bersembunyi di balik tembok dan tentu saja Kevan tidak melihatku.

Karin masih berdiri terpaku di depan toilet.

"Kok Kevan bisa tau?"

Padahal gue baru aja mau iba sama Karin karena gue pikir dia ngomonv jujur, kali aja yang kemarin itu bukan dia. Tapi sekarang dia malah ngomong fakta bahwa dia emang jalan sama cowok.

Aku terus memperhatikannya.

Brak!

Sip, tong sampah jatuh karena gue senggol.

"Siapa tuh?"

Gue segera lari dan hampir aja Karin lihat gue.

"Huufftt..." aku menghela napas lega.

Aku segera kembali ke kelas.

Bugh!

"Aww!" Aku mengaduh kesakitan, buset tadi gue nabrak apaan kok rasanya kek kejedot masa lalu ya.

"Kamu nguping?"

Suara itu, suara yang sama sekali gak asing lagi di telinga gue, gue mendongak melihat si pemilik suara.

Itu Kevan!

"Aku tadinya mau ke toilet tapi ternyata kamu ada didepan toilet, sebenernya aku gak mau denger tapi hati aku ngomong kalo aku harus denger." Dan detik selanjutnya gue nyengir kek orang bego.

Tercyduk.

Detik berikutnya lagi Kevan langsung narik tangan gue.

"Mau kemana?"

Bego gue pake nanya lagi, pasti balik ke kelas lah.

"Ya ke kelas lah."

Maapkan aku kak.

Gimana gaes?

Maaf ya kalo satu chapter itu isinya dikit, soalnya tanganku pegel hehehee

Oke bayyy

DIANAWhere stories live. Discover now