06 - Jealousy Incarnate

9K 984 182
                                    

Jaemin melangkah turun dari bus dan berjalan santai kearah gerbang sekolah tanpa sadar kalau Haechan sudah bersiap untuk mengangetkannya dari belakang.

"YAAA!!"

Jaemin berjengit kaget, dia berbalik dan sudah bersiap untuk memukul Haechan, "Sialan!" Makinya.

Haechan merenggut mendapatkan pukulan dari Jaemin, "Jahatnya sahabatku ini.." Tapi sedetik kemudian senyum cerah muncul di wajah Haechan, "Tidak apa.. Kali ini kumaafkan."

Jaemin mengernyit, kenapa sahabatnya ini aneh sekali? Sepertinya kemarin Haechan kan masih murung gara-gara bertengkar dengan Mark, kenapa hari ini tiba-tiba tersenyum sangat lebar? Jaemin bahkan sampai takut kalau senyum diwajah bocah itu dapat merobek wajahnya menjadi dua.

"Yah.." Jaemin menyentuh dahi Haechan dengan punggung tangannya, "Kau sehat?"

Haechan mengangguk penuh semangat, "Kenapa?"

"Kau itu yang kenapa.." Jaemin menurunkan tangannya dan berkacak pinggang, "Perasaan kemarin masih murung, kenapa tiba-tiba hari ini terlihat bahagia sekali?"

"Bahagia?" Senyum di wajah Haechan semakin melebar, "Benarkah?"

Alis Jaemin tertaut dan matanya memincing tajam, "Apa ada suatu hal yang bagus yang terjadi kemarin?" Tanya Jaemin penasaran.

"Ti-"

"Ada kok." Sela Mark yang datang secara tiba-tiba sambil merangkul pundak sempit Haechan.

Jari telunjuk Jaemin menunjuk Haechan dan Mark bergantian, "Kalian datang bersama?"

"Iya."

"Kalian sudah baikkan?"

"Kita pacaran." Ucap Mark mendahului Haechan.

Mata Jaemin membulat, "A-Apa?"

"Nana, sebenarnya aku ingin cerita padamu nanti tapi si bodoh ini sudah mengatakannya duluan.." Haechan mengangkat bahu, "Tapi baguslah, kau jadi tahu lebih cepat kan?"

Tangan Jaemin terangkat menutup mulutnya tidak percaya. Demi apa Mark dan Haechan sudah pacaran? Itu artinya Haechan menerima perasaan Mark bukan?

Murid MIPA 2 itu dengan langkah cepat menghampiri Haechan dan memeluk sahabatnya itu, "Oh Tuhan, Haechanie.."

Haechan melirik Mark lewat ujung matanya, dia ikut tersenyum karena melihat Mark yang tersenyum padanya. Haechan balas memeluk Jaemin, "Kau senang?"

"Sangat!" Jaemin melepaskan pelukannya, memberikan kedua ibu jarinya pada Mark, "Penantianmu selama ini tidak sia-sia kan?"

"Untungnya tidak.." Kekeh Mark.

Jaemin ikut terkekeh, "Selamat ya untuk kalian berdua." Ia menunjuk Mark, "Jaga sahabatku ini baik-baik, sampai dia menangis lagi.. Jangan harap kau masih bisa melihat matahari!"

Haechan menyikut lengan Jaemin, "Apaan sih.. Mark tidak akan membuatku menangis lagi.." Ucapnya meyakinkan.

Jaemin memajukan bibirnya beberapa senti kedepan, "Tapi kan tetap saja!"

"Tetap saja apanya?"

Haechan dan Mark mengalihkan pandangannya pada teman mereka yang baru datang, "Hai, Jeno." Sapa Haechan ramah.

Jeno mengangkat tangannya untuk membalas sapaan Haechan, namun matanya tidak bisa terlepas dari sosok lain di samping kanan Haechan yang kini masih memunggunginya. Ia tersenyum kecil dan menghampiri mereka bertiga.

"Sebentar lagi bel, lebih baik kita ke kelas sekarang." Jeno memberi saran.

Mark melirik jam tangannya, "Benar juga, kalau begitu kami duluan ya.." Mark menarik tangan Haechan untuk ikut bersamanya, meninggalkan Jeno serta Jaemin didepan gerbang sekolah berdua.

[✔] Love is Complicated || Markhyuck • Nomin • JaeyongWhere stories live. Discover now