07 - (Not) The Last Game

6.6K 923 137
                                    

Taeyong memainkan tangannya dengan gugup sambil menggigiti bibir bawahnya. Bola mata pria itu juga bergerak gelisah akibat ketakutan yang dia rasakan saat ini.

Hari ini Taeyong akan menjalankan tes masuk ke Universitas Korea, makanya dia bisa segugup ini. Walaupun dia cukup percaya diri dengan soal-soal yang akan dia hadapi nanti, tapi.. Tetap saja kan dia gugup, lawannya itu bukan hanya 1 atau dua orang, tapi beribu-ribu orang dari seluruh Korea bahkan luar negeri bahkan berlomba-lomba ingin masuk ke Universitas Korea.

Taeyong menarik napas dalam lalu menghembuskannya perlahan, ia melakukan itu selama berulang-ulang agar dirinya bisa lebih tenang untuk menghadapi segala sesuatunya.

"Kau gugup?"

Taeyong berjengit kaget, ia mendongakkan kepala dan menemukan Jaehyun sudah berdiri dihadapannya menggunakan seragam sekolah dengan rapi. Taeyong berdiri dari kursinya untuk memeluk Jaehyun dan membenamkan wajahnya dibahu lebar kekasihnya itu.

"Jae.. Bagaimana kalau aku tidak lolos?" Gumam Taeyong putus asa.

"Jangan berpikiran begitu.." Jaehyun mengangkat tangannya menuju kepala Taeyong dan mengelus rambut pink nya dengan lembut, "Kau sudah menyiapkan segalanya sejak lama, jadi aku percaya kalau dirimu tidak akan gagal.. Kau pasti lolos."

"Tetap saja Jaehyun-ah.. Lawanku bukan hanya siswa-siswa Korea, tapi juga siswa luar negeri.. Bagaimana mungkin aku bisa menang melawan mere-"

"Lee Taeyong.." Sela Jaehyun, "Kau percaya pada ucapanku kan?" Tanya Jaehyun pelan dan dijawab anggukan kecil dari pria berambut pink di bahunya

"Jadi, jika aku mengatakan kau lolos, ya kau pasti akan lolos." Jaehyun mendorong bahu Taeyong agar bisa saling berhadapan dan meremas bahu itu untuk memberinya kekuatan, "Jangan khawatir dan lakukan yang terbaik, bukankah itu yang selalu kau katakan jika aku ingin bertanding basket dulu?"

"Ini beda.." Rengek Taeyong.

Jaehyun terkekeh, "Apa bedanya? Aku percaya, kau akan masuk kesini, jadi tidak usah khawatir ya?"

Taeyong menghela napasnya, "Baiklah, akan kucoba."

Jaehyun mencium kening Taeyong untuk menyalurkan semangatnya pada sang kekasih yang tengah dilanda rasa khawatir. Jaehyun mengerti apa yang dirasakan Taeyong karena sejujurnya dia juga merasa takut. Dia takut kalau nanti tidak lolos masuk kesini bagaimana dengan Taeyongnya? Dia kan sudah berjanji pada Taeyong akan kuliah di universitas yang sama dengannya.

"Taeyong-ah.."

"Hm?"

Jaehyun menyunggingkan senyum manis, "Kita harus bisa melakukan yang terbaik untuk bisa lolos ke Universitas Korea bersama ya? Bukankah kita sudah berjanji akan kuliah di tempat ini?"

"Iya.." Taeyong menautkan jari-jarinya dengan milik Jaehyun dan meremasnya pelan, "Uhm.. Semangat, uri Jaehyunie."

Jaehyun menggigit hidung Taeyong gemas, "Semangat juga, uri Taeyongie."

Dan setelahnya, pasangan itu masuk ke dalam kampus sambil bergandengan tangan untuk melakukan ujian masuk universitas atau yang biasanya di Korea disebut dengan Ujian SAT.

.
.
.

"Iya.. Iya.." Jeno menjawab telepon dari kapten tim basketnya yang sudah mengoceh daritadi mengenai betapa lambatnya seorang Lee Jeno yang sampai saat ini belum jalan ke tempat pertandingan basket.

[✔] Love is Complicated || Markhyuck • Nomin • JaeyongWhere stories live. Discover now