08 - Love Sick

6.8K 838 74
                                    

Haechan menghampiri Mark yang sedang membereskan barang-barangnya di ruang ganti, "Mark."

Mark mengangkat kepalanya dan tersenyum melihat sang kekasih yang berada dihadapannya, ia menaruh barang-barang yang berada di tangannya kemudian meraih tangan Haechan untuk digenggam, "Maaf ya.. Kami kalah.."

Haechan mendengus, "Kakimu jauh lebih penting dari pertandingan Mark.." Ia menatap pergelangan kaki Mark yang sudah dibalut perban,"Bagaimana kondisi kakimu?"

"Baik.. Jihoon mengobatinya dengan baik, iya kan?" Tanya Mark pada Jihoon yang hanya mengangkat bahunya tidak peduli.

"Syukurlah.." Haechan memukul bahu Mark, "Harusnya kalau sudah jatuh ya sudah tidak usah main lagi.. Kenapa kau itu selalu memaksakan diri?" Tanya Haechan.

Mark terkekeh, "Iya, iya maaf.."

"Dasar.." Haechan menghapus keringat Mark menggunakan telapak tangannya, "Kau pasti lelah.."

"Tidak, kan aku sudah bertemu dengan sumber energiku.."

Mendengar si kapten berbicara menggelikan begitu, sontak saja membuat seluruh anggota tim beserta Jaemin (yang tadi menemani Haechan ke ruang ganti) merasa mual sendiri mendengarnya. Karna demi Tuhan mereka tidak pernah mendengar Mark berbicara hal-hal seperti itu, dan ketika mereka mendengarnya kali ini rasanya sungguh memuakkan.

Tetapi berbeda dengan Haechan, dia malah tersenyum malu mendengar ucapan manis dari Mark, "Mark.." Rengeknya karna merasa malu.

Mark mengangkat alisnya, "Tidak suka?"

"Suka.." Gumam Haechan sambil mengambil handuk kecil untuk mengeringkan rambut Mark yang basah akibat keringat.

"Oh Tuhan... Kalian berdua kalau mau pacaran di luar saja, bisa?" Ucap Jeno merasa bosan melihat tingkah kedua temannya.

"Bilang saja iri, padahal ada Jaemin disana." Sindir Mark.

Jeno memutar bola matanya malas, "Urus saja urusanmu sendiri."

"Memang aku mau mengurusi urusanku sendiri." Mark berdiri dari tempatnya dibantu oleh Haechan, "Aku mau pergi sama Haechan sekarang."

"Ya sudah pergi saja." Jawab Jeno tidak peduli.

"Haechan, kalau kau pergi dengan Mark.. Aku pulang sama siapa?" Tanya Jaemin dengan wajahnya yang cemberut.

Haechan menepuk dahinya, dia lupa kalau dia kan sudah bilang mau pulang sama Jaemin, "Ah iya.. Aku lupa.. Mark, aku sudah bilang mau pulang sama Jaemin tadi."

Mark langsung memasang raut wajah sedihnya, "Kau tega membiarkan kekasihmu yang sulit berjalan ini pulang sendirian naik taksi? Bagaimana kalau nanti aku kesulitan keluar dari taksi dan kesulitan untuk masuk ke rumah? Siapa yang akan menolongku?"

"Tapi aku.."

Jaemin akhirnya memilih untuk mengalah daripada harus semakin lama melihat wajah pura-pura sedih Mark yang membuatnya ingin meninju anak itu saja, "Sudahlah Chan, kau antarkan saja pacar over-actingmu itu."

"Ya! Aku tidak over-acting ya!" Peringat Mark.

Jaemin berdecih, "Seharusnya kau masuk klub teater saja, jangan klub basket."

Mark sudah akan menghajar Jaemin kalau saja kakinya tidak cedera, "Bersyukurlah karena kakiku sedang cedera, karena kalau tidak kau sudah kuhabisi."

"Coba saja habisi aku! Yang ada kau duluan yang sudah kuhabisi. Sialan." Umpat Jaemin, dia benar-benar kesal setengah mati dengan Mark. Pacaran sama Haechan bukannya makin mandiri malah makin manja, menyebalkan.

[✔] Love is Complicated || Markhyuck • Nomin • JaeyongWhere stories live. Discover now