12 - Final Decision [END]

9.8K 915 172
                                    

Jeno melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah dengan wajah datar, bahkan ketika melewati sang ibu yang berada di ruang tv pun, dia hanya dian dan tetap melangkahkan kakinya menuju kamarnya.

Dia marah pada ibunya.

Dan dia tidak mau mengalah kali ini.

Jeno menutup pintu kamar dengan keras menimbulkan bunyi bedebum yang cukup keras. Jeno melepaskan tasnya dan melemparkannya begitu saja ke sembarang arah, kemudian menarik kursi belajarnya dan duduk disana.

Ceklek

"Lee Jeno."

Jeno memejamkan matanya lelah..

Itu suara ibunya..

"Lee Jeno, siapa yang mengajarkanmu untuk bertingkah laku seperti tadi huh?" Tannya Sandara dengan nada yang mulai meninggi.

Jeno memutar kursinya untuk menatap Sandara, "Eomma, tolong keluar." Ucap Jeno singkat lalu kembali memutar kursinya membelakangi Sandara.

Sandara melangkahkan kakinya mendekati Jeno lalu memutar kursi belajar sang anak, "Siapa yang mengajarimu tidak menghargai orang lain?!"

"Eomma.. Kumohon.. Aku sedang tidak mau bertengkar dengan eomma.." Gumam Jeno dengan tatapan memohon, "Aku lelah, bukan hanya fisikku tapi batinku juga lelah."

"Kau pikir hanya kau yang lelah? Eomma juga merasa lelah karnamu Jeno-ya!!"

"Merasa lelah kenapa? Eomma belum puas sudah menyiksa aku selama ini?! Eomma belum puas mengatur hidupku?! Aku yang lelah karna eomma? Tidakkan eomma sadar itu hah?!"

"LEE JENO!!"

"APA?!"

PLAKK

Jeno merasakan pipi kirinya terasa panas akibat tamparan langsung dari ibunya, ia menatap ibunya tajam, "Asal eomma tau.. Tamparan ini tidak ada artinya bagiku setelah eomma mengekangku melakukan ini itu selama ini. Bagiku, tamparan eomma ini malah semakin menyadarkanku tentang betapa buruknya eomma."

Setelah mengucapkan hal tersebut Jeno keluar dari kamarnya dan menutup pintu kamar dengan kencang, meninggalkan Sandara didalam kamar sendirian dengan tangan kanannya yang bergetar hebat.

.
.
.

Drrttt drrttt

Jaemin mengerjapkan matanya malas, ia melirik jam dindingnya yang menunjukkan pukul setengah dua pagi.

Drrttt drrttt

Jaemin mengambil ponselnya yang berada di meja nakas, siapa sih yang menghubunginya tengah malam begini? Apalagi di luar sedang hujan deras.

Jaemin mendudukkan dirinya di kasur dan melirik kearah Haechan yang masih tidur di sampingnya sebelum mengangkat telepon tanpa melihat siapa yang menghubunginya.

"Ha-"

"Jaemin-ah.."

Jaemin mengernyit, ini suara Jeno kan? Untuk memastikan Jaemin melihat nama si penelepon dan ternyata benar, Jenolah yang menghubunginya. Tapi kenapa suara Jeno terdengar gemetar?

"Jen? Kau dimana? Kau baik-baik saja kan?" Tanya Jaemin.

"A-Aku.. Baik.. Aku.. Aku didepan.."

"Depan mana?!" Tanya Jaemin mulai panik, jangan bilang Jeno berada didepan rumahnya? Diluar kan sedang hujan besar...

[✔] Love is Complicated || Markhyuck • Nomin • JaeyongWhere stories live. Discover now