13. Plan

9.4K 693 22
                                    

Ini pendek, se pendek Author di kehidupan nyata😂

Arina yang tadinya sibuk memperhatikan tayangan drama korea di Tv kini ber alih memandangi 3 cowok yang sebenarnya tidak tampan-tampan amat itu.

''Nggak usah sok ganteng'' ujar Arlen datar sambil menatap kedua cowok aneh yang berjalan di dekatnya.

''Emang ganteng, ye nggak lil?'' balas Arkan sambil menata jambul nya yang sebenarnya sudah rapih.

"Nggak" Jawab Khalil tanpa basa basi.

"Yailah, nggak pren"

"Bodo amat"

Dari kejauhan terdengar suara langkah ter gopoh gopoh. "Bantuin mamaaa"

Spontan mereka ber-4 yang ada di ruang tamu pun nengok, melihat kearah dapur dengan sedikit asap yang mengepul.

"Mama kenapa tuh?" Arkan melihat ke sekelilingnya yang ternyata udah sepi. "Gue ditinggal! Anjuy"

Arlen menunduk sambil cuci tangan. Wajahnya terlihat sedikit resah. "Iya nggak, iya enggak" ujarnya pelan.

"Ngapa sih lu?" tanya Khalil yang membantu nyuci serbet yang terkena api.

Belum sempat Arlen menjawab, mama berkata. "Ini kayaknya udah pernah ke bakar ya? Bekasnya kemaren masih nempel, makanya ini ke bakar lagi"

"Ohhhhh, itu maa..." ujar Arina tapi terputus "aaaaaw" jeritnya karna Arlen menginjak kakinya.

"Apa rin?" tanya sang mama.

"Enggak ma hehe" Arina menjawab ragu sambil memandang wajah Arlen.

"Ma, kebakaran?" tanya Arkan yang baru sampai dapur.

"Kudet lu bego" ceplos Khalil.

Sherin memandang anaknya heran. "Kamu abis muter di Neptunus apa kan?"

"Jupiter ma, heheeh"

Arlen mendekati Arkan, memberi, sesuatu kode. "Jangan berani2 nya lo bocorin ke mama"

Arkan yang nggak mudeng, berkata ke mama nya. "Ma, ini kan kemaren kebakar juga gara gara Arlen"

Dengan sekuat tenaga, Arlen menginjak kaki adiknya itu.

"AAAAAAAAAAAUUUUU"

----
"Rin dicariin Arkan sama Arlen" ujar salah seorang teman Arina dikelas.

Bukan Arina yang menengok, ini malah Nika yang langsung nengok dengan tajam. Sedangkan Arina masih melanjutkan kegiatan menyalin cacatannya dibuku. "Hmm, suruh tunggu bentar"

Kemudian Arina melangkah keluar kelas. "Apaan?" ujarnya malas. Ia sudah terlalu bosan untuk bertemu dua kembarannya itu.

"Eh gue inget sesuatu" ujar Arkan antusias.

"Paan?"

"Jadi gini rin, kita berdua baru inget kalo besok mama ulang tahun!" jelas Arlen.

Arina mendelik. "APAA?!" jeritnya, "Kok gue juga lupa sihh"

"Mana tau"

"Jadu rencana kita tuh mau ngasih kejutan" ujar Arlen sambil tersenyum kearah seseorang dikelas Arina.

'Nika'

Tiba tiba saja Nika langsung berjalan menghampiri Arlen. "Hai len, lagi ngapain??"

Arina memutar matanya jengah. Sementara Arkan ikut ikut an senyum senyum kepada Nika.

"Mau ketemu Arina" jawab Arlen datar.

"Oh gitu, Arkan juga?" tanya Nika.

"Iya dongg, sekalian liat kamu sih sebenernya hehe" jawab Arkan yang tentunya di tambah tambah kan.

Triplets [ Si Kembar Tiga ]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz