22. Alin Dares Akan&Alen.

8.6K 707 40
                                    

Yang di mulmed akan dijelaskan nanti di bawah! Buat visualisasinya sebenernya terserah kalian sih, tapi ini biar lebih enak aja, dan kebetulan aku juga fansnya dolan twins hehe.

Budayakan voment setiap baca!

---

Arkan beberapa kali berkomat kamit di mejanya sebelum keluar dari kelas. Matanya yang terpejam membuat cowok berhidung mancung ini semakin tampan.

"Amiin"

Walaupun sudah mengakhiri jompa-jampi nya, ia masih enggan untuk membuka mata. Tangannya yang semula terbuka di depan wajahnya, kini ber alih ke depan dada bidangnya. Nampaknya sedang meng amini sesuatu.

"Ngapain lo kayak dukun begitu?" tanya Arlen sedikit mengagetkan Arkan.

Spontan Arkan membuka matanya. "Ngagetin orang aja lu, kan nggak funny kalo gue jantungan!"

"Kata siapa juga funny"

"Kata gue barusan"

Arlen mendengus. Baginya ngobrol dengan Arkan itu memang tidak ada faedahnya. "Tungguin gua dulu di kelas, mau nulis catetan Kimia"

"Tapi ntar temenin gue beli sabun cuci muka di alfam*rt ya?" tawar Arkan.

"Yaelah sabun doang minta temenin" Arlen menjawab sambil meletakan tasnya di meja sebelah Arkan. Lalu ia duduk, memulai tulisan yang akan dia catat.

"Males gue ketauan Arina, di bully nya nggak kelar kelar. Sampe cicak beranak micin juga kaga selesai-selesai"

"Hm"

Arlen menjawab singkat. Lalu ia kembali memusatkan fokusnya pada buku catatan temannya yang ia pinjam.

"Kok diem? Lu nggak mau nanya apaan gitu ke gue?" tanya Arkan.

"Nggak"

"Masa sih? Nggak kepo?"

"Tentang apa?"

"Itu, tadi gue kenapa komat-kamit"

"Oh, kenapa?" tanya Arlen.

"Jadi tuh ya, 2 minggu yang lalu ada anak kelas 12 IPS 2 ngasih surat ke gue, di surat itu bahasanya imut banget! Suer deh, terus dia ngajak gue kenalan sama ketemuan gitu kan, yaudah lah, kencan buta berhasil. Terus dia minta gue jadi pacarnya, itu juga masih imut. Jadilah kita pacaran. Terus udah 2 hari ini gue nggak nge chat dia, eh dianya ngamuk ngamuk! Bahasanya berubah, udah mirip keyboardnya ke giles cetakan cendol semua" jelas Arkan tanpa jeda.

Arlen yang mendengarkan hanya mengangguk-angguk saja. "Terus?"

"Terus dia hari ini nungguin gue di deket post satpam! Makanya gue doa biar nggak ketemu dia" tambahnya.

"Mantan lo berapa sekarang?" tanya Arlen.

Arkan menengok. "Lupa" jawabnya sambil cengar-cengir. "12 mungkin?" tambahnya.

Arlen mengelus dada. "Gua, satu aja belum"

"Mau gue cariin?"

"Nggak deh makasih"

Arkan menatap Arlen intens. Arlen yang di tatap seperti itu merasa tidak nyaman. "Ngapain ngeliat gua kayak gitu" ujar Arlen.

"Lo udah jadian sama Tia ya?"

"Ngarang, orang Tia aja sekarang lagi pacaran sama Fian anak band lo itu" jelas Arlen lalu kembali melanjutkan tulisannya.

Arkan memundurkan wajahnya. "Bagus brada, udah gue bilang kalo Tia itu playgirl" balas Arkan. "Nanti hati suci nan putih selembut sutra lu ini ternodai kan bahaya" tambahnya sambil mengusap-usap dada Arlen.

Triplets [ Si Kembar Tiga ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang