25. Kondangan

8.1K 733 60
                                    

Maaf for slow update dan pendek, yang nulis lagi liburan hehe.
Baidewei, itu 1 hari 160 vote bisa? Haha ngaku banyak yang siders😂

---

"Assalamualaikum" ujar seseorang di depan pintu.

"Waalaikumsalam" Sherin yang berada paling dekat dengan pintu bangkit untuk membukakan pintu untuk tamu tersebut.

Semuanya menoleh. Lalu diam tanpa mengucapkan kata kata sepeserpun. Berusaha tidak mengingat kejadian di masa lalu.

"Tante Dira?" ujar Arkan pelan. Hampir tak bersuara.

Yang namanya disebut hanya menampilkan cengiran di bibir saja. Sementara Sherin sudah melipat senyumannya dalam-dalam. Wah siaga satu!

"Ada perlu apa?" tanya Sherin galak. Dengan tingkat kegalakan setara jika Arlen ketahuan kebut-kebutan lagi.

Dengan senyum andalannya Dira melangkah masuk. "Mau nitip kado buat Cindai nih saya, besok berhalangan hadir" ujarnya gemulai.

"Oh yaudah, Arina ambil tuh"

Rio mengernyit. Lalu menyenggol Sherin pelan. "Jangan judes-judes kali ma" ujarnya setengah berbisik. Tapi pasti masih bisa didengar Arkan, Arlen maupun Arina.

Arina mengambil bungkusan kado milik Dira. "Saya pamit kalo begitu. Assalamualaikum" ujarnya lalu pergi.

"Ciee ada yang cembokur"

"Mantann opo koe krungu~"

"Sakitnya tuh disini disini disini bejoo bintang toedju"

Arina, Arlen dan Arkan tertawa hingga membuat Fidel bingung. Mereka bertiga memang tahu siapa wanita tadi. Tante Dira yang bertetangga dengan neneknya itu adalah mantan pacar sang papa yang kemungkinan hingga sekarang masih mengharapkan papanya. Itu menjadi alasan mengapa Sherin memasang wajah segalak harimau Papua.

----

Riuh mendominasi di dalam gedung yang bernuansa adat Jawa Barat itu. Di pojok kiri terdapat panggung yang sudah pasti untuk menghibur para tamu undangan. Di pojok kanan terdapat prasmanan dan snack-snack kecil disebelahnya. Dan di paling depan sudah ada pasangan yang baru mengikat janjinya pagi tadi.

"Ayoo temenin gue ngambil mpek-mpek di dalem" rengek Arina pada Arlen dan Arkan.

"Gila perut lo dari karet nasi padang ya? Melar amat. Perasaan baru beberapa menit yang lalu makan nasi" balas Arkan heran.

Arlen melangkahkan dirinya untuk ke dalam gedung. "Mau ikut nggak? Gua mau ambil ice cream" ujarnya.

"Mauuu mauu. Lo nggak usah nitip-nitip! Awas" Arina menunjuk Arkan tajam.

"Siap juga yang mau nitip huu! Ge-er"

"Buruan gua tinggal juga lo" Arlen mengingatkan Arina yang masih meladeni Arkan.

Lalu mereka berdua melangkah kedalam. Tugas sebagai penerima tamu itu kadang ada enak dan enggaknya memang. Contohnya ini nih, jauh dari makanan.

Seorang gadis menghampiri Arlen di dekat meja mpek-mpek. "Arlen kan? Wooah apa kabar?" ujarnya sok kenal.

"Sorry siapa ya?"

Triplets [ Si Kembar Tiga ]Where stories live. Discover now