26. H-1 Birthday Party

8K 615 32
                                    

HAPPY NEW YEAR FOR ALL READERS!❣

---

Arina dan Arkan sibuk mengetikkan undangan acara ulangtahun mereka ke beberapa teman yang lupa belum di undang. Berkat zaman yang sekarang sudah maju, tak sulit untuk menyeberkan undangan tanpa bergerak sedikitpun. Tentu saja itu hal yang sangat membahagiakan bagi manusia-manusia mager jaman nau.

"Beliin minuman dingin di sebelah dong len" ujar Arkan masih dengan matanya yang fokus ke layar handphone.

Arlen mencibir. "Emang gua babu, nyuruh-nyuruh"

"Yailah, kita berdua ngetik undangan, lu kan nggak ngapa-ngapain"

"Sibuk nyemangatin kakak gua lagi tanding nih ah, mager juga" jawab Arlen enteng. Baginya tayangan Motor GP di Tv sekarang lebih menarik dari pada ulahnya mimi peri yang terbaru di instagram.

Arina menimpali. "Awas lo, orang mager gak di sayang cewek komplek bersepeda kuning" lalu ia terkekeh.

Arlen melotot tajam kearah Arina. "Tau dari mana lo tai onta!"

"Jadi bener nih, yang falling in love sama seseorang tak dikenal, hmz"

'Havana ooh na na ayy
Half of my heart is in havana ooh na na ayy'

Lagu milik Camila Cabelo itu terlantun dengan nyaring dari arah ponsel Arina. Arina yang kebetulan sedang memegang ponsel tersebut langsung mengangkat panggilan tadi.

Althaf Halo rin?

Arina iya kenapa tap? Tumbenan.

Althaf gue jemput 30 menit lagi

Arina hah? Gasalah?

Althaf nggak. Ini bener Arina binti Rio abrisam kan

Arina anjay, iyalah

Althaf yaudah ntar gue pake baju merah naik motor vario nunggu didepan rumah

Arina mau ngapain? Haloo?

Tuut tuut tuuut.

Arina melemparkan handphone nya asal ke sofa. Lalu ia melangkah menuju kamarnya di lantai dua.

"Heh masih banyak, lu mau kemana?" tanya Arkan.

"Mau mandi, mau keluar sama Althaf" jawab Arina dari tangga lalu menghilang tertelan pintu kamar.

"Sahabat lu suka sama Alin len?" tanya Arkan mendekat kepada Arlen.

"Saha?"

"Ieu si Althaf, yang mencurigakan, gue ga suka sama dia"

"Ya iyalah, kalo suka lu maho terong!"

Arkan kembali menjauhkan dirinya dari Arlen. "Bodo ah pusing ngomong sama lu" ujar Arkan.

"Ya kalo Althaf suka sama Alin gua ya bodo amat sih, gamau kasih bantuan mentang-mentang dia deket sama gua. Biarkan dia berjuang dengan sendirinya. Kayak gua" jelas Arlen.

"Prett" balas Arkan. "Tapi gue nggak ngasih restu deh sama Althaf" lanjutnya masih kekeuh tak setuju.

"Emang mau nikahan pake restu segala!"

'Tiin-tiin'

"Eh jangan jangan Althaf tuh?" Arlen bergerak dari tempat nyamannya.

"Giliran ada sohibnya aja baru gerak. Jadi selama ini gue cuma tetangga kamar lu aja len? Hah?" Arkan mendramatisir suasana.

Triplets [ Si Kembar Tiga ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang