15. Accident (Arkan's Pov)

9.9K 720 29
                                    

Banyakin coment nya yak wkwk

Nggak biasanya gue  punya suatu perasaan yang agak nggak mengenakan. Biasanya, kata orang-orang rumah, gue itu kayak tumblr lamp, kalo diliat sambil matiin lampu utama, buat orang pusing. Yah gue tau, walaupun gue suka buat orang pusing, toh kalo nggak ada gue rumah bagai telor nggak pake micin. Hambar.

'cklek'

Tanda suara pintu dibuka itu buat gue noleh sebentar, melihat kearah pintu kamar yang di design seperti pintu kebanyakan, namun ada beberapa yang unik disana, poster kecil-kecil entah bergambar apa saja yang lebih dari 1000 itu tertempel di belakangnya. Yang gue inget pasti ada foto Arlen, Arina dan gue pastinya.

''Tugas MTK kemaren dikerjain siapa?'' tanya Arlen sambil melempar sebuah minuman kaleng ke arah gue. Tak lemot merespon, gue juga langsung nangkep minuman itu, lalu membukanya sehingga menimbulkan bunyi 'Chess'.

''Ada pokoknya'' jawabku sekenanya.

Arlen merebahkan badannya diatas kasur busaku yang empuk . ''Jangan bilang dia?'' tatapannya seakan akan mengikis ku pelan-pelan.

''Dia yang mau, bukan gue''

''Kenapa juga lo mau nyerahin tugas lo kedia? Brad! Dia bukan mesin yang udah keprogram segitu enaknya, dia juga bukan google yang kalo lo datengin pas lo kepo doang. Dia cewek'' Arlen menghujaniku dengan rentetan kata-kata.

Lalu ia meremas kalengnya yang sudah kosong itu dan menenggelamkan kepalanya di bawah bantal

''Len, gue abis ngiler tadi, belum di lap'' kata gue jujur.

''AISHHHH'' Arlen berteriak lalu melempar bantal itu jauh-jauh.

Gue mendengus pelan. "Kayak nggak pernah ngiler aja sih"

"Ya pernah, tapi kan iler gue wangi kembang" ujarnya pede.

"Iya, kembang bangke"

Arlen kembali berbaring dengan benar. "Kampret" ujarnya yang hanya ku tanggapi dengan kekehan.

"Lo suka sama Gina kan sebenernya" cetus Arlen pelan tapi pasti.

"Enggak lah, bego"

"Lo itu cuma malu ngaku, gua itu kembaran lo, apa sih yang gak gua tau?" ujar Arlen. "Cara lo yang gonta ganti pacar itu nggak buat gua ketipu, Arkan" tambahnya, gue yang males mikir banyak banyak langsung menyibukan diri dengan Handphone.

---

Istirahat kali ini nggak kayak biasanya. Sepanjang koridor cuma keliatan anak anak culun yang ketawa ketiwi nggak jelas.

"Si Tian itu udah macem GM* aja ya, mengendalikan seluruh atmosfer sekolah" kata Khalil, si partner game gue.

Gue tertawa pelan. "Serasa pengen nge KOS* gue, apalah daya clan clan* rendahan kayak kita ini"

"Sorry aja, gue kaga rendahan, lu kali yang begitu"

"Ccd* lu tai" kata gue kesel. Kita ini ibaratnya udah dewa game. Makanya kalo ngobrol suka kebawa bahasa-bahasa anak gamers.

Di ujung sana kayak ada orang yang lari-lari manggilin gue. Eh, tapi bener nggak sih? Apa gue yang rada congek?

"Arkann!!"

Jerit salah seorang siswa perempuan. Wah, ni orang segini nge-fans nya sama gue. Cailah.

"Itu kan! Arinaa" ujarnya tak jelas.

"Hah kenapa?"

"Dia di gudang" ujarnya lagi-lagi tak begitu jelas. Gue kenal wajahnya, dia sahabatnya Arina, si Nesha.

Triplets [ Si Kembar Tiga ]Where stories live. Discover now