Prolog

22.9K 728 32
                                    

"Hei kamu, boleh saya duduk di situ?" ucap Karin menatap Sean.

Karin mungkin anak baru yang sial karena seharusnya ia hari ini datang ke sekolah barunya agak siang tapi karena ayahnya yang mengharuskan dirinya berangkat ke kantor pagi pagi, ia harus rela datang pagi pagi yaitu sekitar jam setengah 6 pagi.

Karin memasuki koridor sekolahnya yang masih sepi, ia bahkan tak tau di mana kelas miliknya tapi setau Karin ia akan masuk X-IPA1 entah kebetulan atau tidak Karin mendapati satu siswa di kelasnya itu duduk paling belakang.

"Hei kamu, boleh saya duduk di situ?" kata Karin mengulanginya.

Siswa itu bernama Sean, murid nakal nomer 1 di sekolah.

"Anak baru?" tatapan mata Sean membuat Karin tak nyaman sebab Sean menatap baju bagian dada Karin.

"Iya nih," ucap Karin datar.

"Oh pantes lu ga tau siapa gue?" kata Sean dengan tatapan tajam.

"Emang lu siapa?" tanya Karin dengan heran.

Karin melihat dari segi tampilan Sean, ia terlihat seperti anak nakal yang terpaksa datang pagi.

"Gue Sean Adi Putra." ucap Sean.

Tampak jelas raut wajah Karin yang terlihat kaget pasalnya dari segi penampilan anak sekolahan pada umumnya Sean benar benar terlihat seperti anak nakal.

"Tenang aja penampilan gue ga mencerminkan sifat gue." hembusan napas Sean terdengar kasar.

Saat itu wajah Karin benar benar terlihat menahan tawa karena mendengar ucapan Sean yang padahal sama sekali bukan lelucon.

"Hm lu manis tapi sayang," ucap Sean datar.

"Sayang kenapa?" tanya Karin dengan gugup.

"Gapapa kok sayang." kata Sean tersenyum manis.

Karin benar benar merasa terbodohi oleh Sean sedangkan Sean tertawa keras karena berhasil mengerjai Karin.

"Jadi duduk di sini ga?" ucap Sean menatap Karin.

"Jadi kok," Karin langsung menaruh tasnya di samping Sean dan pergi begitu saja dari kelas.

"Cantik juga tuh cewek," gumam Sean sambil membayangkan wajah manis milik Karin tadi.

***

SeanWhere stories live. Discover now