12. Aman Atau Nyaman

3.9K 255 0
                                    

Sean di larikan ke rumah sakit lagi setelah perkelahiannya dengan Genta untuk menyelamatkan Karin, dengan bantuan Andre pada saat itu akhirnya Sean bisa di bawa ke rumah sakit karena waktu itu Karin hanya bisa menelpon Andre untuk meminta pertolongannya.

Kini Sean berbaring di kasur rumah sakit dan masih dalam keadaan tidur karena badannya masih sangat terasa sakit apa lagi luka yang kemarin juga belum sembuh tapi sudah terkena pukul lagi.

Aslan sampai jam lima sore juga belum tau akan keadaan Sean serta kejadian yang menimpa Karin saat pulang sekolah, entah kenapa Karin jadi enggan untuk meminta bantuan ke Aslan dan lebih memilih Andre untuk sementara.

"Rin, kamu ga hubungin Aslan? Sean keadaannya ga baik, kasian kalau Aslan ga di kasih tau." ucap Andre.

Andre duduk di soffa dalam ruangan rawat Sean sedangkan Karin duduk di kursi yang dekat dengan kasur rawat Sean dan terus menjaganya.

"Aku ga tau tapi perasaan aku bilang Aslan ga perlu tau," jawab Karin raut wajahnya masih agak pucat.

"Kalau gitu aku kabarin Bagas aja, biar kamu ga repot repot nungguin Sean di rumah sakit." ucap Andre yang tak tega melihat Karin.

"Ga, aku mau nungguin Sean aja di sini Ndre. Orang tua aku bakal aku kasih tau, mereka juga pasti ngerti kalau keadaannya kayak gini." jelas Karin, ia menidurkan kepalanya di kasur rawat Sean.

"Itu hak kamu." gumam Andre lalu meninggalkan ruang rawat Sean.

Tak terasa waktu berlalu dengan cepat, Bagas datang tepat jam tujuh malam berniat untuk menggantikan posisi Karin yang menjaga Sean.

"Gas, Sean kok ga bangun bangun ya dari tidurnya?" ucap Karin.

"Gapapa Rin, dia capek." kata Bagas.

"Gue ga enak banget sama dia." kata Karin terus menatap khawatir ke arah Sean.

"Gue anterin lu pulang sekarang." Bagas langsung menarik tangan Karin agar ia menurut untuk pulang.

Karin yang di tarik tangannya akhirnya menurut dengan Bagas untuk di antar pulang karena waktu juga sudah malam, Bagas ga mau Karin harus sampe bermalaman di rumah sakit menunggu Sean.

"Makasih ya Gas," ucap Karin ketika sudah sampai di depan rumahnya.

"Iya, soal Sean ga perlu khawatir." kata Bagas tersenyum kepada Karin.

Karin hanya mengangguk dan menatap kepergian motor Bagas dari rumahnya kala itu. Capepun tak terasa bagi Karin, ia hanya ingin memastikan Sean baik baik saja.

Orang tua Karin juga khawatir setelah mendengar telepon dari Karin tadi sore juga berniat untuk berterima kasih pada Sean atas jasanya telah menolong Karin.

Karin memasuki kamar setelah mandi dan makan malam, Karin mengecek hp berharap ada kabar dari Bagas tentang keadaan Sean tapi nyatanya tak ada sama sekali.

***

"Kemana aja lo hari ini?" ucap Andre ketika melihat Aslan mengantarkan Angel yang sebagai kakaknya Andre.

"Andre, kamu apaan sih?" ucap Angel menegur sikap Andre.

Andre menarik Angel masuk ke dalam rumah dan menatap tajam ke mata Aslan.

"Sean di rumah sakit abis nyelamatin Karin, lo ga guna sampah!" kata Andre tajam lalu menutup pintu rumahnya saat itu.

Aslan yang mengetahui kabar tentang Sean langsung mengontak teman teman untuk mencari tau rumah sakit yang merawat Sean. Aslan langsung berangkat ke rumah sakit setelah mendapat notif dari Bagas malam itu.

SeanWhere stories live. Discover now