1. Sekolah

13.3K 546 27
                                    

Karin memasuki kelas dan ternyata cowok yang tadi pagi mengobrol dengannya bukanlah anak dari kelasnya, dan bahkan sebenarnya ia duduk di samping ketua kelas IPA1.

Setelah jam bell masuk, Karin langsung mengenalkan diri di depan kelas dengan sedikit malu malu.

"Nama saya Karin pindahan Bandung, mohon bantuannya teman teman." ucapnya di depan kelas.

"Karin sudah tau duduk dengan siapa?" tanya wali kelas IPA1.

"Biar dia di belakang sama saya aja Bu, biar nanti sekalian saya ajak keliling sekolah." teriak Andre selaku ketua kelas IPA1.

"Baik Karin, silahkan kamu duduk sama Andre. Ga usah malu malu karena Andre anak yang baik juga sekaligus ketua kelas di sini." kata wali kelas itu dan hanya di jawab anggukan oleh Karin.

Setelah itu jam pelajaranpun di mulai karena buku paket milik Karin belum di kasih oleh perpus jadi sementara menunggu jam istirahat Karin harus membaca satu buku dengan Andre.

Sebenarnya posisi saat itu Karin benar benar merasa tidak enak dan gugup bahkan ia meragukan bahwa Andre adalah anak baik baik sebab dari awal jam pelajaran di mulai Andre hanya fokus pada wajah Karin dan tidak sedikitpun membaca buku bahkan ketika Karin menatap balik, Andre langsung membuang tatapan.

"Ndre nanti istirahat antar aku ke perpus ya?" ucap Karin pada Andre di tengah jam pelajaran.

"Jelaslah Rin sekalian nanti jam istirahat kita jalan jalan liat kantin di sekolah ini, maukan?" ucap Andre bersemangat.

"Iya mau kok." Jawab Karin, mungkin kemauan Karin hanyalah sebuah paksaan dalam dirinya karena bahkan sebenarnya ia mulai risih dengan Andre.

Hingga saatnya jam bell istirahat berbunyi, Andre tersenyum manis dan berdiri dari duduknya.

"Ayo Rin, kita keliling sekolah." ajak Andre dengan penuh semangat.

"Hm, oke." kata Karin.

"Eh Andre, aku ikut dong keliling sekolahnya bareng Karin." ucap anak perempuan yang bernama Nina.

"Rin kenalin dia Anina Dinda Putri, dia itu primadona di kelas ini sebelum ada kamu." ucap Andre sedikit malu.

"Hah? Emang aku cantik? Sampai di bilang primadona?" ucap Karin malu malu setelah di puji Andre.

"Yah Rin kalau aku jadi semut mah aku udah ga makan gula lagi kali." kata Andre dengan tangan yang di silangkan depan dada.

"Nah terus?" tanya Karin bingung.

"Mau gigitin pipi kamu aja, abisnya manis." ucap Andre.

"Sakit dong," kata Karin.

"Hahaha, iya ada ada aja sih Andre." sambung Nina.

"Yaudah ayo, katanya mau keliling sekolah." ajak Karin.

"Oh iya sampai lupa yaudah ayo." jawab Andre di angguki juga oleh Nina.

Mereka bertiga mulai berjalan di lorong sekolah, Andre juga mulai bercerita macam hal tentang prestasi yang telah banyak di capai sekolahnya bahkan Andre juga membanggakan dirinya bahwa ia telah memenangkan kompetisi tim basket sekolahnya walau ia bukan kapten timnya.

Karin banyak mengangguk sambil mulai bosan akan cerita Andre yang teralu membanggakan dirinya sendiri sedangkan Nina menjadi pendengar yang baik akan cerita Andre.

"Emang kantin di sekolah kita ada berapa sih?" tanya Karin.

"Hm sebenarnya ada 5, di bawah 3 sama di atas 2 tapi kebanyakan anak nakal sih pada jajan di warung atas punya mba Dewi soalnya kata anak nakal sih denger denger mba Dewi tuh bodynya ahoy." cerita Andre.

SeanDove le storie prendono vita. Scoprilo ora