Chapter 2 : Dizzy

28.9K 2.5K 38
                                    

"Hey! Jangan menipuku!"

"Untuk apa aku menipu mu Jeon? terserah kau saja mau percaya atau tidak, yang jelas kau harus berhati-hati!" Aku terdiam sejenak.
"Baiklah, Taemin sudah menunggu, aku pulang dulu Jungkook" Minho hyung berlalu meninggalkan kafe dengan kekasih manisnya bernama Taemin yang sudah menunggu di depan sana.

"Yang benar saja?" Aku kembali melanjutkan aktivitas ku yang sempat tertunda, dan kebetulan Wonwoo hyung hendak keluar membuang sampah "Hyung!" Panggil ku, ia berhenti dan menatap ku. "Ada apa?". Aku mendekatinya, ingin memastikan apa yang dikatakan Taeyong hyung tadi benar atau tidak. "Hyung, aku ingin bertanya"
"Bertanya apa?"

"Hmm, tentang pria yang ku rusak kaca mata nya tadi"

"Memang nya ada apa?"
"Hmm, begini.. Apa benar... Kim Taehyung itu... Seorang pengusaha kaya raya?" Wonwoo hyung tampak terdiam sejenak, lalu menghela nafas.

"Akan ku beritahu pada mu" ia duduk menaruh sekantong sampah di dekat kaki nya, aku pun duduk berhadapan dengan Wonwoo hyung, menatap nya penuh harap. Diam sejenak sebelum Wonwoo hyung bersuara. "Ya benar... Kim Taehyung adalah seorang pengusaha"

"Benarkah?" aku terkejut bukan main, ternyata apa yang di katakan Minho hyung memang benar adanya. Habislah kau Jeon!
"Wajar saja kau tidak tau dia, karena kau terlalu sibuk dengan pekerjaan mu, benar?"

"i-iya.." Aku menggaruk tengkuk ku yang tak gatal, tapi yang di katakan Wonwoo hyung memang benar, aku terlalu sibuk bekerja sampai tak mengetahui keadaan sekitar. Keterlaluan!
"Aku harus hidup hyung, Jika aku tidak bekerja, aku akan makan apa?" Aku berusaha membela diri di situasi saat ini sembari menggaruk tengkuk yang tak gatal.
"Ya~ aku tau... Dan dia juga sering datang ke kafe ini" Wonwoo hyung menambahi.

"Benarkah? Tapi.. Kenapa aku tak pernah melihat nya?" Aku mulai kebingungan. Karena selama bekerja disini, aku tak pernah melihat nya sekali saja.
"Ya~ itu karena kau sekolah, dia sering datang saat pagi, jadi kau tak pernah melihat nya" Wonwoo hyung menjelaskan, aku pun mengangguk paham.

Kemudian tak ada lagi yang membuka suara, hening beberapa saat hingga Wonwoo memecah keheningan.
"Jungkook! Apa kau akan mengganti rugi kaca mata milik pria itu?" Raut khawatir jelas terpampang di wajah Wonwoo hyung, aku tersenyum tipis
"Kau tenang saja hyung, aku akan berusaha agar bisa mengganti rugi kaca mata nya".

"Jika kau butuh uang katakan saja pada ku, setidak nya aku bisa menolong sedikit" Aku mengangguk dan tersenyum.
"Hmm.. Apa kau tau? jika ia pria yang terkenal dengan sifat dinginnya bahkan otoriter sekali"
Cemas? Tentu saja, bagaimana rasa nya jika kau berurusan dengan seorang pengusaha besar? terlebih ia terkenal otoriter begitu. Ya tuhan.

"Ya bagaimana lagi, aku rasa hanya aku yang tak mengetahui diri nya" aku menghela nafas berat, ayolah siapa yang tidak takut dengan seorang pria sepertinya? Aku tak tahu apa yang akan ia lakukan pada ku, jika aku tak bisa mengganti rugi kaca mata semahal langit itu, apa aku akan di bunuh? Ya tuhan, tolong lindungi aku!

"Baiklah, aku pulang dulu ya! Jangan lupa istirahat!" Wonwoo hyung menepuk bahu ku pelan dan mengambil se kantong sampah yang hendak ia buang sebelum nya. Bagaimana bisa aku tak memikirkan nya? Mungkin saja nyawaku dalam bahaya. Ku acak rambut ku dengan perasaan kalut lalu beranjak hendak pulang.

Normal POV

Jungkook sudah mengganti pakaian pelayan dengan baju milik nya. Ketika hendak keluar, ia melihat Seokjin tengah duduk melamun di salah satu meja
"hyung!" Panggilan Jungkook membuat Seokjin tersentak
"oh? Jungkook" ujar Seokjin. Jungkook pun duduk berhadapan dengan Seokjin.
"Apa yang kau pikirkan hyung?" Jungkook memulai pembicaraan.

Trapped ✔ (Taekook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang