Chapter 26 : Love

17.1K 1.6K 45
                                    

.

Seokjin merasa resah hingga sekarang Jungkook belum juga kembali, walaupun Namjoon sudah memberi tahu jika Jungkook terjebak hujan dan menginap di rumah teman nya bernama Mingyu. Namun pria cantik itu tetap resah, begitu khawatir akan si pemuda. "Kuharap tuhan selalu melindungimu Jungkook"

.

Pagi hari nya, Jungkook tampak mulai terbangun, membuka mata menyesuaikan cahaya. Ia mulai duduk menatap sebelahnya, namun tak menemukan si pria disana. Hingga suara gemercik air dari kamar mandi membuatnya sadar, jika Taehyung tengah mandi. Jungkook membetulkan bathrobe yang hampir terbuka, mengingat kejadian semalam membuatnya tersenyum miris. Rela menyerahkan tubuh demi pria yang ia cinta, Jungkook melamun mengingat apa yang ia lakukan. Hingga suara pintu kamar mandi yang terbuka membuat Jungkook tersentak.

Taehyung keluar dengan sehelai handuk nan menutupi tubuh bagian bawahnya, Jungkook merona dan menunduk. Pria tampan itu menatap Jungkook sejenak serta tersenyum samar. Sembari mengusap rambut basahnya dengan handuk kecil, Taehyung duduk di tepi ranjang dekat dengan posisi Jungkook. "Keringkan rambutku!" Suara si pria sambil menyerahkan handuk kecil pada si manis. Jungkook mengangguk dan mengambil handuk dari tangan Taehyung.

Dengan ragu, Jungkook mulai mengeringkan rambut pria tampan di depan nya. Pemuda itu gugup lantaran Taehyung tak henti memandang dirinya intens. Jungkook tak peduli dan masih mengeringkan rambut Taehyung walau dalam keadaan gugup luar biasa. Jungkook tersentak saat Taehyung mencekal lengan nya, menatap si pria takut dan bingung. Lama keduanya saling tatap hingga Taehyung menarik Jungkook untuk duduk di pangkuan nya, si manis terkejut bukan main, walau rasa gugup tak henti ia rasakan.

"Hmm~ apa kau ingin bercinta lagi?" Tanya si manis sedikit takut. Taehyung tak bisa melepas pandangan dari si pemuda. Mendengar ucapan Jungkook, Taehyung hanya diam. Si manis menunduk tak berani menatap pria di depan nya. Ia rela jika Taehyung ingin kembali bermain dengan tubuhnya, jika pria itu menginginkan.
"Apa aku sebrengsek itu?" Suara Taehyung. "Tatap aku!" Taehyung menarik dagu Jungkook untuk bertatapan dengan dirinya, hingga si manis tampak merona karena malu.

"Apa aku sebrengsek itu?" Tanya Taehyung sekali lagi, namun dengan nada yang lebih lembut. Jungkook termangu, kemudian menggeleng pelan. "Kau tidak!" Jawab si manis pelan. "Lalu apa?" Jungkook menggigit bibir bawah guna menutupi kegugupan. "Eung~" Jungkook bingung harus berkata apa, tak mungkin ia berkata jujur jika alasan membiarkan Taehyung kembali menyentuhnya adalah, karena ia mencintai pria itu.
"Apa?" Bahkan si pria masih menuntut jawaban.

"Hanya ingin melayani tuan ku, dan aku tak ingin di cap jalang tak tahu diri. Kau tahu tugas seorang jalang adalah memuaskan tuan nya" tak tahu kalimat yang terlontar apakah benar atau tidak, yang jelas Jungkook hanya memberi alasan. Rahang si pria tampak mengeras, Taehyung membuang tatapan nya sejenak lalu tersenyum mengejek. "Ya~ kau benar! Jalang harus selalu bersedia saat tuan nya butuh" Jungkook menunduk menahan rasa sakit di dada. "Dan kau sudah tahu apa yang harus dilakukan, good boy!" Taehyung menepuk pelan puncak kepala simanis sembari terkekeh.

Dengan kasar, Taehyung mendorong Jungkook menjadi terlentang, lalu menindihnya. Keduanya saling tatap hingga cumbuan dari Taehyung membuat keduanya sibuk bermain dengan rasa palsu. Lama keduanya bercumbu, Taehyung mengakhiri tindakan nya. Menatap pemuda manis nan terengah-engah di bawahnya. Tatapan keduanya saling bertemu, hingga Taehyung beranjak dan mulai memakai pakaian nya. Jungkook tersenyum miris dengan posisi masih sama, kemudian duduk dan beranjak menuju kamar mandi.

Pintu kamar mandi tertutup, pria tampan itu menatap ke arah kamar mandi. Mengancingi kemejanya, lalu mengambil sebatang nikotin. Memainkan asap sejenak, lalu menghempaskan tubuh pada sofa di sudut kamar. Dering ponsel membuat Taehyung mengambil benda persegi panjang yang tergeletak pada nakas, dan segera menjawabnya. "Ya?" Jawabnya singkat sambil menghisap nikotin di tangan nya. Rahang tampak mengeras namun tetap terlihat tenang. "Aku akan segera kesana" tepat setelah sambungan telfon terputus, Jungkook keluar dengan bathrobe membungkus tubuhnya. "Cepatlah! Aku sudah siapkan pakaian untuk mu!" Ujar Taehyung tanpa menatap si pemuda. Jungkook menatap satu stel pakaian di atas ranjang, kemudian membawanya ke kamar mandi.

Taehyung sudah rapi dengan penampilan nya, begitupula Jungkook. "Ayo!" Suara Taehyung, lalu keluar dari kamar hotel dan di ikuti Jungkook di belakang. Taehyung tampak terburu, namun dalam keadaan tenang. Hingga keduanya memasuki mobil dan melaju dengan kecepatan sedang.

.

Taehyung mengantarkan Jungkook ke apartment Namjoon dan juga Seokjin. Pemuda itu terlihat khawatir dengan si pria, tak biasanya seperti ini. Berpisah tanpa sepatah kata, Jungkook menatap mobil Taehyung nan telah melaju kencang. Sambil menghela nafas, Jungkook menatap nanar kepergian Taehyung. Dan akhirnya memasuki gedung apartment.

.

Taehyung memasuki mansion dengan tatapan tajam, tangan mengepal menahan amarah. Menendang pintu mansion kasar hingga bawahan nya kaget bukan main, apalagi melihat tampang sang bos yang terlihat murka. "Min Yoongi!!!" Teriak Taehyung menggema di dalam mansion. Semua diam tak ada yang berani membantah, melihat Taehyung nan murka adalah melapataka.
"Yoongi!! Keluar kau!!"

Tak lama, Yoongi turun dari lantai dua. Ia tahu jika Taehyung pasti tak akan tinggal diam mengenai rahasianya selama ini. Pria pucat itu menghela nafas lalu berjalan mendekati Taehyung dengan pasrah. Pria tan itu menatap Yoongi murka, mata tajam menatap pria manis di depan nya.

Plak~

Tamparan kuat yang di layangkan Taehyung membuat Yoongi sedikit terhuyung namun tak berekspresi. Sebuah tamparan hanyalah sebuah hal kecil baginya, ia tahu Taehyung tak akan tinggal diam setelah ini. Lisa menatap iba sahabatnya, yang bisa ia lakukan hanya diam. "Brengsek!! Beraninya kau!" Yoongi tersenyum miris, sudah kehilangan cinta, sekarang hilang kepercayaan dari bosnya. "Kau boleh membunuhku jika ingin" ujar Yoongi datar, semua yang ada disana tersentak dan menatap si pria manis tak percaya.

Dengan cekatan, Taehyung merebut pistol dari salah satu anak buah yang berdiri di belakangnya, dan langsung menodongkan pistol kearah kepala Yoongi. "Taehyung!!" Ujar Lisa khawatir, menatap Yoongi yang tetap terlihat tenang. Telunjuk Taehyung tampak mulai bergerak memposisikan pada pelatuk, membuat suasana semakin mencekam. Hingga dengan cekatan, Lisa menendang tangan si pria hingga pistol itu terlempar cukup jauh! Lisa berdiri di depan Yoongi, menatap Taehyung dengan tatapan menantang.

"Kau gila? Huh?" Ujarnya dengan lantang, Taehyung hanya diam membalas dengan tatapan tak kalah tajam. "Dia yang selalu ada dalam setiap misimu, dia adalah kunci suksesnya misimu, semua karena Yoongi!! Kau tahu?" Semua terdiam menatap perlawanan wanita itu tanpa berniat ikut campur. "Apa yang membuatmu begitu murka nya hingga ingin membunuh Yoongi?.."

"Jatuh cinta? Huh? Apa salahnya jatuh cinta? Sebrengsek apapun manusia pasti akan jatuh cinta! Lihat dirimu!! Tanpa kau sadari kau telah jatuh cinta pada bocah itu!!" Semua terdiam, bahkan tatapan Taehyung tampak melunak. "Persetan dengan cinta! Dia berkhianat padaku" ujar Taehyung datar. Lisa mendecih lalu kembali menjawab. "Dengar Kim! Apa Yoongi berdampak rugi padamu? Apa yang kau rugikan jika memang begitu?"

Taehyung diam, namun masih dengan wajah datar. "Yang ada kau diuntungkan dengan posisinya! Seharusnya ia yang menuntut kepadamu! Seharunya ia yang marah padamu, karena demi kau, bahkan ia rela melepas cinta nya!!" Taehyung membuang pandangan, Yoongi hanya bisa diam melihat Lisa membela dirinya.

"Kau tahu pria itu hampir membunuh bocahku, bahkan dalam waktu yang dekat dicelakai dan membuatnya terluka, kau pikir aku hanya diam?" Ujar Taehyung tak mau kalah. "Itu kau saja yang lalai! Jangan menyalahkan orang lain jika nyatanya itu salahmu! Kau murka jika bocah itu terluka, kau tak berpikir bagaimana luka yang diderita Yoongi?"

"Sudah Lisa!" Hoseok menengahi, namun tatapan nya tak lepas dari Taehyung. "Ingat Kim! Sebejat apapun kau, ku yakin kau akan tunduk pada bocah itu" Taehyung masih terdiam sembari memainkan lidah, berdecak kesal hingga berlalu meninggalkan mansion.
Semua menatap kepergian Taehyung, Yoongi menunduk mengepal tangan nya.

"Dengar Yoongi, kau tak salah! Jatuh cinta bukan hal yang terlarang, kau paham?" Ujar Lisa sambil memegang kedua bahunya. "Sebanyak apapun usahamu menjelaskan semua pada Taehyung, percuma! Jimin tak akan kembali padaku" dengan gontai si pria manis melangkah keluar mansion. Membawa sejuta luka tertutup kabut palsu, ia penuh luka, begitu pedih hingga mati rasa.

.

Tbc~

Aku lelah, boleh kah aku mengeluh?

Trapped ✔ (Taekook)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum