Epilogue

22K 1.2K 102
                                    

Maaf tak ada sequel, hanya Epilog
Warn! Long chapter.

.

Sudah tiga hari lama Jungkook dirawat dirumah sakit, dengan kondisi sudah stabil dan hanya menunggu sembuhnya luka fisik yang dilakukan oleh sang paman.
Selama tiga hari itulah Taehyung selalu menemani si manis, tak mengijinkan orang lain untuk menjaga nya walaupun hanya sebentar.
Taehyung hanya takut jika terjadi sesuatu lagi dengan manisnya, cukup untuk kali ini ia teledor dan membuat Jungkook terbaring dirumah sakit.

Soal Wonwoo, pemuda itu belum berani memberi tahu Jungkook akan kebenarannya. Hanya tak ingin kondisi si manis menjadi lebih buruk, jadi ia memutuskan untuk memberi tahu ketika Jungkook sudah sembuh total saja. Itupun berharap si manis tak membenci dirinya. Kini pun pemuda itu tak sanggup untuk muncul di hadapan Jungkook, hanya menanyakan kondisinya dari Mingyu serta menitipkan sesuatu pada pemuda tan itu. Bukankah ia pengecut?

Awalnya Wonwoo terkejut bagaimana Taehyung datang dan membunuh sang ayah. Ia tak tahu hubungan apa yang dijalani si manis hingga pria kaya itu terlihat begitu murka. Yang lebih membuatnya terkejut adalah, disaat dokter menyatakan Jungkook dan bayinya baik-baik saja. Yang berarti saat ini si manis tengah hamil.
Namun Wonwoo lega saat mengetahui Taehyung adalah pria yang membuat adiknya itu hamil, setidaknya dengan melihat betapa pria itu begitu menjaga si manis, ia yakin Taehyung akan bertanggung jawab.

Untuk saat ini, yang mengetahui kondisi Jungkook dan kecelakaan yang ia alami hanyalah dirinya. Namjoon melarang keras agar tak memberi tahu siapapun termasuk Seokjin.
Sebenarnya pemuda itu masih bingung dan banyak pertanyaan seputar orang-orang di sekitar Jungkook saat ini, termasuk mingyu.
Pemuda tampan itu selalu setia menemaninya, menenangkan dirinya ketika merasa tertekan. Mingyu lah yang selalu ada untuknya.

Soal sang ayah yang sudah di makamkan, Wonwoo melakukannya sendiri dibantu oleh Mingyu. Serta harta yang selama ini di pegang oleh sang ayah, Wonwoo akan mengembalikannya pada Jungkook. Sungguh tak sanggup hidup di atas penderitaan adiknya. Berharap pemuda manis itu bahagia setelah ini, bersama orang-orang yang ia sayang.

Kini Wonwoo tengah berada di apartemen sederhana miliknya, apartemen yang ia beli dengan uang hasil kerjanya sendiri. Ia tak ingin memakai uang dari sang ayah, mengingatnya saja membuat Wonwoo ingin menangis. Ia tahu sang ayah begitu menyayangi nya, sang ayah tak pernah mengasarinya. Sang ayah selalu mengiriminya uang dalam jumlah yang tak sedikit, namun Wonwoo tak pernah menyentuh uang itu.

Rasa benci akan sang ayah kian bertambah ketika ibunya memutuskan untuk bercerai. Melihat betapa kejinya kelakuan sang suami hingga membuat wanita itu muak.
Hak asuh pun jatuh ke tangan ayahnya, melarang sang ibu untuk bertemu dirinya lagi. Wonwoo benar-benar tertekan, bagaimana hidup tanpa seorang ibu ketika ibumu masih hidup dan ingin berjumpa?
Kalian pasti tahu rasanya.

Hingga Wonwoo tumbuh dewasa ia tak mengetahui keberadaan sang ibu, apakah ibunya makan dengan baik? Apakah ibunya tinggal ditempat yang nyaman? Apakah ibunya hidup dengan baik?
Banyak pertanyaan berputar di kepala nya, sungguh terasa sakit.

Kini pemuda itu tengah berada di apartemen miliknya, menyiapkan makanan yang ia masak untuk diberikan kepada Jungkook nantinya. Tentu dengan perantara Mingyu, pemuda tampan yang selalu menemani Wonwoo saat ini.
Tak lama bel berbunyi membuat pemuda itu menghentikan kegiatannya dan segera menuju pintu, menyambut tamu yang datang.
"Hai hyung" sapa Mingyu dengan senyumannya, Wonwoo turut tersenyum dan mempersilakan pemuda tan itu masuk. "Tak ingin kah kau saja yang mengantarkan nya?" ujar Mingyu sembari memperhatikan Wonwoo yang sibuk memasukan masakan nya kedalam kotak. "Hm tidak, aku belum siap" balas Wonwoo tanpa melihat Mingyu. "Jungkook sudah mulai membaik bukan?" Wonwoo kembali bersuara.

"Ya, Taehyung selalu menjaga nya tentu saja ia semakin membaik" Wonwoo tersenyum tipis. "Tak terasa ia sudah besar, dan akan menjadi calon ibu. Paman dan bibi pasti senang mengetahui bahwa mereka akan mempunyai cucu" ujar Wonwoo, pemuda itu memasukan beberapa kotak makan kedalam paper bag, kemudian menyerahkannya kepada Mingyu. "Semoga ia dan bayi nya semakin sehat" pemuda itu tersenyum manis, tangan Mingyu pun terulur mengelus puncak kepala yang lebih tua. "Semoga kau juga hyung" mengambil paper bag itu dari tangan Wonwoo dengan senyuman. "Terimakasih"

Trapped ✔ (Taekook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang