Chapter 5

8.1K 862 133
                                    

Katakan semua yang Taehyung dengar itu tidak benar. Anggap saja demikian. Namun mana mungkin ketika itu keluar dari mulut seorang Jeon Jungkook?

"Kau bercanda?"

"Tentu tidak."

Taehyung menelan ludahnya dengan bersusah payah. Sikap optimisnya terkubur seketika bersama dengan jawaban anti ragu pemuda itu.

Pemuda ini mungkin sudah tidak waras. Mereka baru bertemu kemarin. Untuk apa Taehyung diajak ke rumahnya sekarang? Dan dengan segala kemesuman Jungkook yang hakiki dan senyum nakal yang sedari tadi menggantung di wajahnya, bukan tidak mungkin pemuda itu hendak melakukan sesuatu yang tidak-tidak padanya.

"Pulangkan aku sekarang!"

"Jangan bercanda."

"Aku tidak bercanda!"

"Mau berdebat sepanjang jalan denganku lagi?"

"Kalau itu maumu, ayo!"

Taehyung menantang. Ia menggertakkan giginya seraya menatap sengit pada Jungkook yang tak memberinya perhatian karena sedang sibuk menyetir. Pemuda itu tak lagi termakan ranjaunya dan tetap fokus pada kemudi. Tentu saja Taehyung tak senang saat tak ada respon lebih lanjut dari lawan bicaranya.

"Katanya mau berdebat?!" Taehyung memekik. Kini ia menarik lengan baju Jungkook, mencoba memotivasi pemuda itu untuk menghentikan mobil dan mendebatnya. Siapa tahu ia bisa kabur dan pulang secepatnya.

"Tidak ah. Kau pasti merencanakan sesuatu." Jungkook menghela napas.

Darimana dia tahu?

"Kau itu sangat mudah ditebak tahu. Apapun yang ada dalam pikiranmu bisa kubaca jelas seperti sebuah buku yang terbuka lebar."

"Apa aku segampang itu?" Taehyung mengernyit.

"Lihat saja, sekarang kau sangat menggemaskan." Jungkook menoleh sejenak dan tertawa.

Taehyung mendongak ke atas, menatap refleksi wajahnya pada kaca spion. Ia tak tahu darimananya wajah itu bisa menunjukkan apa yang dipikirkannya. Memang ia sebegitu bodohnya? Ia tidak merasa begitu.

"Hei, apa yang kau lakukan? Jangan mengganggu pandangan." seru Jungkook selagi menghalau Taehyung agar kembali duduk.

"Kurasa aku tidak gampang dan bodoh." Taehyung mencibir.

Jungkook kembali tertawa.

"Astaga, karena itu kau bercermin?"

"Memang ada yang salah?"

"Tidak. Aku punya cermin yang lebih besar di rumah. Akan kutunjukkan apa yang membuatmu menarik."

Taehyung ingin menyetujui perkataannya sampai ia tersadar ada kata 'rumah' di sana dan kembali teringat dengan perdebatan keduanya.

"Aku tidak bilang setuju mau ke rumahmu. Pulangkan aku sekarang!"

"Tidak akan. Lima belas menit lagi juga sampai rumah."

Taehyung menggeram, tetapi ia tak dapat melakukan apapun pada bocah keras kepala seperti Jungkook. Sungguh, ia seperti sedang berbicara dengan sebuah batu. Pemuda bersurai abu itu merasa harus punya taktik lain agar jiwa raganya selamat sampai ia dipulangkan ke rumah.

"Baiklah, aku mau saja pergi ke rumahmu." ujar Taehyung kemudian.

"Nah begitu. Kau mempermudah segalanya." Jungkook lantas tersenyum cerah.

"Dengan syarat kau tidak boleh mendekat padaku kurang dari satu meter."

"Itu saja?"

Jawaban Jungkook sungguh di luar dugaan. Taehyung pikir pemuda itu akan menyanggahnya dengan berbagai alasan tak jelas.

A Runaway Fan [KookV / KookTae]-COMPLETEWhere stories live. Discover now