Chapter 6

10.1K 836 88
                                    

WARNING!!!

Chapter ini berisikan konten BL (boys's love) dewasa R-18/R-21+ dengan bahasa eksplisit. Untuk yang belum cukup umur atau yang merasa terganggu dengan konten tersebut, diharapkan untuk tidak membaca chapter ini.

.

.

.

.

.

.

.

Ayolah Kim Taehyung, berpikirlah rasional!

Taehyung tak mampu, tidak ketika pemuda berpakaian wanita itu menyerang mulutnya yang kosong, mengisi rongganya dengan kenikmatan. Taehyung melenguh rendah, membiarkan dirinya pasrah ketika tubuhnya digerayangi jemari lentik pemuda cantik itu. Dirinya kini hanya mengenakan kemeja yang sudah tak berkancing dan celana dalam ketat yang terasa jauh lebih sempit dari sebelumnya. Entah sejak kapan Jungkook hampir menelanjanginya.

"Kumohon hen-tikan..." Taehyung memohon disela-sela interval ciuman panjang mereka.

Jungkook menatap lurus pada kedua manik cokelat gelap yang berkaca-kaca itu, tetapi mata besarnya yang dipoles eyeshadow tebal dengan bulu mata lentik tampaknya tak berniat memberi ampun―berkilat penuh nafsu dengan tujuan yang jelas.

"Kau terus bilang begitu, tetapi bawah sini berkata lain." Pemuda itu mengusap gundukan besar yang menyembul di sela-sela pangkal paha Taehyung, membuat libido pemuda berkepala abu itu naik secara tiba-tiba.

"AH!" Taehyung memekik. Tubuhnya seakan disengat listrik―menggelinjang selagi gemetaran. Jungkook jelas tak memperlakukannya dengan lembut. Meski berpakaian layaknya seorang gadis, tingkah sadisnya tak turut sirna.

Apakah Taehyung benar-benar akan kehilangan keperjakaannya segera? Ia bahkan tak pernah meniduri gadis mana pun. Harga dirinya sebagai lelaki seakan terinjak-injak.

"Jeon Jungkook, kumohon!" Taehyung memekik. Namun mana mau pemuda nakal itu menggubrisnya? Jungkook meneruskan aksi-aksi foreplay-nya. Kini gigi-giginya melesak pada dada pemuda yang lebih tua, mengigit kecil pucuk memerah yang ikut terereksi sejak tadi.

Taehyung mengerang untuk kesekian kalinya. Kedua tangannya meremas sprei, mencoba mengalihkan rasa sakit yang nikmat itu. Sebelah tangan Jungkook bermain asik dengan ereksinya yang tak lagi terbungkus di bawah sana. Entah sejak kapan pemuda itu menyingkap area selangkangnya yang terlebeli privasi tingkat tinggi.

Taehyung melirik jauh, menatap tangan lihai Jungkook yang menggenggam sepanjangnya, memanjangkan adiknya itu dengan sentuhan-sentuhan sensual. Precum-nya menetes perlahan yang mana kemudian pemuda itu usap dengan ibu jarinya.

"Hentikan, kumohon! Rasanya aneh!"

Taehyung bahkan tak bisa mendeskripsikan apa yang tengah dirasakannya. Perutnya bergejolak aneh, seakan ingin mengeluarkan sesuatu yang tertimbun dan tertahan penuh. Ia hampir mencapai klimaksnya, meski hanya dari usapan jemari. Foreplay seperti ini sungguh pengalaman yang baru untuknya. Selama ini pemuda lugu itu cukup terpuaskan dengan menonton film porno dan masturbasi sendiri. Tentu saja apa yang Jeon Jungkook lakukan padanya seperti universe yang teramat asing.

Bibir pemuda cantik itu kembali padanya, memagut bibir ranumnya yang kelu. Taehyung merasakan mulutnya meleleh dengan panas tubuh yang saling bercampur. Lidah pemuda itu membelit lidahnya, dengan cekatan mengabsen gigi-giginya, membuatnya tak mengeluarkan suara selain desahan dan erangan.

Taehyung tak ingin menyerah, tetapi tubuhnya seakan terlanjur terperangkap. Segala yang dilakukan pemuda itu tak bisa ditolaknya sama sekali. Semakin dirinya berpikir, semakin terbuyarkan fokusnya. Ia akan memaksa Taehyung kembali dalam jeratnya lagi dan lagi hingga dirinya tersesat dan lagi tahu jalan pulang.

A Runaway Fan [KookV / KookTae]-COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang