Chapter 13: Melted

853 40 1
                                    

Author's POV

2 Agustus 2014

Sudah beberapa minggu berlalu sejak Hyemi dirawat di rumah sakit. Kasus di perusahaan Luhan juga sudah berakhir. Luhan pun kini memiliki waktu senggang lebih banyak untuk Hyemi.

Selama masa pemulihan kondisinya, Hyemi hanya ditemani oleh keluarganya di rumah. Terkadang teman-temannya juga berkunjung ke rumah untuk menemaninya. Sedangkan Luhan, dia hanya bisa menemani Hyemi saat Hyemi dirawat di rumah sakit selama tiga hari. Namun, meskipun Luhan terbilang cukup sibuk, ia selalu mengusahakan dirinya agar bisa pulang lebih awal. Jadi, malamnya sebelum mereka tidur, dia masih memiliki sedikit waktu yang bisa dia habiskan bersama Hyemi walaupun itu hanya percakapan ringan yang berisi tentang apa saja yang Hyemi lakukan ketika ia bekerja.

"Kondisi anda dan janin anda cukup baik. Kurasa ini karena mood anda. Saya perhatikan dari wajah anda, anda terlihat senang akhir-akhir ini. Seperti tanpa beban," ujar Dr. Hwang sambil mencatat beberapa hal dan sesekali melirik ke arah Hyemi dengan senyum ramahnya.

Mendengar ucapan Dr. Hwang, Hyemi tidak bisa tidak setuju karena memang pada kenyataannya seperti itu. Ia senang, sangat senang. Beberapa minggu terakhir ini benar-benar golden weeks untuknya. Bagaimana tidak? Luhan terus berada di sisinya dan tidak pergi mengejar Minha adalah salah satu faktor utama dari keberadaan rasa senangnya. Ditambah lagi Luhan yang semakin hari semakin manis dan dekat padanya membuat setiap harinya menjadi jauh lebih baik dari hari-hari sebelumnya.

Luhan, yang duduk di sebelahnya, menoleh lalu tersenyum. Ia ikut senang mendengar kondisi istri dan anaknya baik-baik saja. Rasanya lega setelah mengetahui kondisi mereka berdua. Sejak keluar dari rumah sakit, ia terus mengkhawatirkan kondisi Hyemi dan Ziyu. Ia takut insiden beberapa minggu yang lalu akan memberi dampak buruk pada kesehatan mereka berdua.

"Ah, saya senang mendengarnya," balas Hyemi sambil tersenyum.

Dr. Hwang meletakkan penanya kemudian mengangkat wajahnya, menatap pasangan suami istri di hadapannya. "Di minggu ke-34 ini, janin anda bisa turun ke area panggul untuk mempersiapkan persalinan yang kemungkinan terjadi di antara minggu ke-38 dan ke-41. Ini disebut peringanan. Di minggu-minggu ini, anda mungkin akan mulai terbebas dari sesak nafas dan nyeri ulu hati. Namun, sebagai gantinya, anda mungkin akan merasakan bertambahnya tekanan pada panggul, pinggang, dan kantung kemih anda sehingga frekuensi buang air kecil meningkat," jelas Dr. Hwang yang direspon oleh anggukan kepala dari Hyemi.

"Bagaimana dengan kontraksi? Akhir-akhir ini saya sering mengalami kontraksi lagi. Apa itu tidak masalah?" Tanya Hyemi.

"Oh, tenang saja. Pada minggu ke-32 hingga 34 memang rentan terjadi kontraksi-kontraksi palsu. Itu normal karena rahim anda sedang mempersiapkan tubuh anda untuk persalinan yang sudah semakin dekat," jawab Dr. Hwang.

Beliau melanjutkan, "Anda bisa berendam di air hangat untuk meredakan kontraksi ini. Namun jika kontraksi semakin kuat dan interval semakin pendek maka bisa menjadi petunjuk bahwa persalinan akan segera berlangsung."

"Ah! Kalian juga harus berhati-hati saat berhubungan intim. Pada saat berhubungan juga dapat menimbulkan kontraksi. Saya sarankan kalian untuk mengurangi frekuensi berhubungan meskipun pada usia kandungan 32-36 minggu masih boleh dilakukan," tambah Dr. Hwang yang spontan membuat mata Hyemi membulat.

"Selain itu, jika kalian melakukan hubungan intim, tolong perhatikan posisi yang kalian gunakan karena jika kalian melakukannya dengan posisi yang salah, itu dapat membahayakan si janin seperti terjadinya pecah ketuban dini. Posisi yang disarankan untuk kehamilan di minggu ke-32 hingga 34 adalah posisi miring atau duduk, dengan catatan si ibu di atas dan ayah di bawah," lanjutnya.

Beautiful Sin v 1.0Where stories live. Discover now