❄8

24.7K 2.8K 367
                                    

The Truth of Jungkook : Flashback
Bagian 2



Jungkook POV

Suatu pagi, aku terbangun karena merasakan sentuhan pada wajahku. Jadi aku membuka mataku perlahan.

Namun betapa terkejutnya aku saat mendapati bidadariku tepat berada dihadapanku. Wajahnya berada sangat dekat dengan wajahku. Jari-jari lentiknya pun masih berada pada dahiku.

Aku melihat Lisa sedikit membolakan matanya saat tertangkap basah olehku. Tetapi kami sama-sama terdiam. Terlebih diriku yang merasakan detak jantungku berpacu lebih kuat dari biasanya.

Beberapa saat kemudian Lisa berdiri, menjauhkan dirinya dariku. Ia berkata "Maaf.." dengan terbata-bata. Aih, lucunya. Membuatku gemas saja.

Andaikan aku bisa membalasnya, aku akan berkata, "Tak apa, Lisa. Lain kali cium aku ya!" Hahah. Tetapi sayangnya, kalimat itu hanya tertahan sampai tenggorokanku. Jadi aku hanya tersenyum membalasnya.

Setelah itu, aku masuk kekamarku untuk membersihkan diriku. Ugh! Untung saja tidak ada air liur yang menghiasi sudut bibirku saat aku terbangun tadi. Kalau ada, aku bisa malu sekali. Apa yang akan Lisa katakan jika sampai melihatku seperti itu? Bisa-bisa ia tidak menyukaiku lagi.

Kemudian, Seokjin hyung menyuruhku untuk membeli pengembang kue.

Ah! Mengganggu saja! Aku 'kan ingin melihat Lisa lebih lama lagi.

Tapi tiba-tiba, sesuatu terlintas diotakku.

"Aish, benda apa itu, hyung? Aku tidak tahu." ucapku.

Tepat seperti dugaanku, Seokjin hyung meminta Lisa untuk mengantarkan diriku membeli pengembang kue itu.

Yash! Rencanaku berhasil!

Kami berangkat bersama menuju toko yang menjual bahan-bahan kue. Aku sengaja memarkirkan mobilku ditempat yang agak jauh dari toko. Yah~ aku benar-benar ingin berada didekatnya lebih lama.

Tetapi karena hal itu, beberapa sasaeng fans mengejar kami.

Aku menarik pergelangan tangannya, membawanya berlari secepat yang kami bisa. Naasnya, Lisa terjatuh. Aku bisa melihat lututnya terluka dan berdarah sementara kami tetap harus menyelamatkan diri dari para fans fanatik itu.

Aku sangat khawatir pada Lisa walaupun ia berkata tak apa.

Setelah sampai gedung dimana dormku berada, Lisa terlihat sedikit merintih saat berjalan. Aku benar-benar tidak tega melihatnya.

Oh sayangku! Maafkan aku!

Jadi aku berjongkok memunggunginya, bermaksud untuk menggendongnya. Ia sempat terdiam selama beberapa saat, tetapi kemudian ia naik kepunggungku.

Ia memeluk leherku. Wajahnya berada sangat dekat disamping wajahku hingga aku dapat merasakan hembusan nafasnya.

Aku sengaja berjalan lebih lambat, berupaya mengulur waktu agar kami bisa dalam posisi seperti ini lebih lama.

Asal kalian tahu saja, jantungku benar-benar berdegup sangat kencang. Tetapi aku sangat menikmatinya. Menikmati perasaan yang membuat hatiku bergetar karena berada didekatnya.

secret admirer | lizkook✔Where stories live. Discover now